Kabar tentang kenaikan harga mie instan jadi 3 kali lipat, mengagetkan masyarakat Indonesia. Betapa tidak, mie instan merupakan salah satu makanan yang dianggap paling bisa ‘menyelamatkan’ di kala perut lapar, namun tak mempunyai cukup uang untuk membeli makanan yang harganya cukup mahal.
Berita kenaikan harga ini ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Penyebab dari kenaikan mie instan ini adalah dampak dari peperangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Akibatnya, 180 juta ton gandum tertahan sehingga harga mie dari gandum naik sampai tiga kali lipat.
Rusia duduk pada posisi 3 besar penghasil gandum dunia, kurang lebih ada 77 ribu metrik ton gandum yang dihasilkan setiap tahun. Bahkan, pada 2019 tercatat Rusia menyumbangkan gandum untuk ekspor sebesar 17%. Sedangkan Ukraina memang dikenal sebagai salah satu negara penghasil dan pemasok gandum terbesar di dunia. Kurang lebih ada 29 juta ton gandum yang dihasilkan oleh negara ini. Tak heran kalau konflik antara keduanya sangat mempengaruhi kegiatan ekspor-impor gandum dunia.
Melansir CNBC Indonesia, harga tepung terigu terpantau sudah melonjak sebesar 16,19% pada 9 Agustus lalu. Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga tepung terigu ada di angka Rp12.200, naik sebanyak Rp1.700 dibandingkan harga pada 8 Agustus lalu. Indomie saat ini ada di harga Rp3.000 per bungkusnya. Untuk satu kardus Indomie dibanderol dengan harga Rp112.000, dari yang sebelumnya sebesar Rp103.900.
Kenaikan harga mie instan ini sudah terlihat di gerai-gerai retail, supermarket, dan minimarket, seperti Alfamart, Indomaret, dan toko-toko retail sejenisnya. Sedangkan di e-commerce, harga mie instan ini mencapai Rp3.300 per bungkusnya.
Isu kenaikan mie instan ini membuat banyak warganet panik, terutama para anak kos yang menggantungkan hidup (di akhir bulan) pada mie instan. Berbagai cuitan lucu dan miris mereka tumpahkan, hingga sempat menjadi trending topic di Twitter, Instagram, serta berbagai media sosial lain. “MAY DAY MAY DAY, Harga mie instan terancam naik” kicau akun Twitter @trashkids, atau “Apa-apa harga naik, mie instan itu penolong saat kehabisan uang. Dia adalah solusi ketika kondisi sulit, tolonglah pengertiannya, jangan apa-apa naik, harga naik” cuitan @gs_judge melalui akun Twitternya.
Di sisi lain, menanggapi isu harga mie yang terus naik, Direktur PT. Indofood Sukses Makmur Tbk yang merupakan produsen Indomie Fransiscus Welirang, mengatakan bahwa isu kenaikan yang mencapai tiga kali lipat tersebut berlebihan. “Harga mie instan bisa saja naik, namun yang mengatakan hingga tiga kali lipat itu berlebihan, sangat berlebihan” ujar Franky, dilansir dari Detik.com.
BACA JUGA: 10 Mi Instan Paling Enak di Dunia, Indonesia Masih Jadi Juaranya!
Franky menambahkan, bahwa Indonesia tak hanya memasok gandum dari Rusia dan Ukraina saja. Ada banyak negara lain yang juga menjadi lumbung gandum Indonesia, seperti Amerika, Kanada, Argentina, yang diperkirakan akan panen dalam waktu dekat ini.