Masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan kenaikan harga beras yang tengah terjadi. Melambungnya harga beras jadi salah satu permasalahan yang membuat masyarakat Indonesia kelabakan. Harga beras naik begitu cepat hingga bisa disebut mengkhawatirkan.
Tentu naiknya harga beras ini mempengaruhi ekonomi bahkan sosial masyarakat. Tak sedikit orang berebut membeli beras, antre panjang, sampai keluhan dari kalangan masyarakat. Berikut ulasan selengkapnya.
Faktor Kenaikan Harga Beras
Kenaikan harga beras yang terjadi di Indonesia disebabkan beberapa faktor, yaitu alam dan kebijakan yang dilakukan pemerintah. Perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang melanda Indonesia, menyebabkan kerapnya gagal panen padi. Karena itulah, produksi beras berkurang drastis. Musim tanam dan panen juga dipengaruhi oleh siklus cuaca El Nino sehingga produksi padi turun sampai satu juta ton pada tahun 2023.
Selain dipengaruhi alam, ketersediaan beras juga menurun karena adanya larangan ekspor beras. Ketersediaan beras premium juga dipengaruhi oleh kebijakan bansos yang dilakukan oleh pemerintah. Tak heran jika beras dalam pasokan lokal menjadi makin langka.
Berdampak pada Ekonomi dan Sosial
Adanya ketersediaan beras yang terbatas, begitu berdampak bagi masyarakat Indonesia. Harga beras kini mencapai Rp18.000 per kilonya membuat masyarakat harus memutar otak. Biaya hidup yang meningkat, membuat daya beli masyarakat menurun. Penghasilan pengusaha makanan pun juga berkurang akibat kenaikan harga beras di Indonesia.
Selain dari aspek ekonomi, juga terasa di aspek sosial di antara masyarakat. Masyarakat begitu kesulitan untuk mendapatkan beras murah. Mereka harus rela mengalami kelelahan demi bisa mendapatkan beras murah dengan mengantri panjang. Bahkan, terdapat kasus seorang pembeli pingsan di pasar.
Langkah yang Diambil Pemerintah
Harga beras yang melonjak naik ini menjadi tantangan tersendiri yang tak mudah bagi pemerintah Indonesia. Pemerintah didesak untuk mengatasi kenaikan harga beras yang dinilai sudah tak masuk akal ini. Untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar, pemerintah melakukan operasi pasar dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pemerintah juga mendorong agar sisa kuota impor beras dari negara-negara produsen segera masuk ke Indonesia. Salah satunya impor beras dari Thailand yang diharapkan bisa mengurangi tekanan harga beras di pasar domestik.
BACA JUGA: Mencekik Rakyat, Inilah Penyebab Harga Barang Naik Drastis Saat Bulan Puasa Tiba
Kebijakan dan langkah yang diambil pemerintah diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan dampak kenaikan harga beras. Semoga harga beras kembali normal dan masyarakat bisa mendapatkan beras dengan mudah dan murah.