Sebagai salah satu negara modern di Timur Tengah, Uni Emirat Arab (UEA) dikenal dunia lewat beragam proyek infrastrukturnya yang sangat pesat. Salah satunya yang menjadi ikon sekaligus menunjukkan betapa ambisiusnya negara tersebut adalah keberadaan menara Burj Khalifa setinggi 828 meter yang menjadi gedung tertinggi di dunia.
Rencana ambisius berikutnya yang bakal dilakukan oleh UEA adalah membangun gunung buatan demi merangsang turunnya hujan di negara tersebut. Terdengar tidak masuk di akal, namun pemerintah setempat tampak serius melakukannya. Lantas, hal-hal menakjubkan apa saja yang sudah dan akan dilakukan oleh UEA?
Proyek reklamasi yang menghasilkan pulau buatan Palm Jumeirah
Pulau buatan Palm Jumeirah yang mulai dikerjakan pada tahun 2001, menjadi salah satu bukti kesuksesan UAE melakukan reklamasi. Sesuai dengan tujuannya, Palm Jumeirah bakal difokuskan untuk hiburan kelas atas dengan fasilitas eksklusif seperti hotel bintang lima, rumah sakit, perumahan elite, dan fasilitas mewah lainnya. Desainnya pun cukup indah, yakni membentuk gugusan garis yang menyerupai pohon palem.
Burj Khalifa yang menjadi gedung tertinggi di dunia
Burj Khalifa kini menjadi salah satu ikon UEA selain Palm Jumeirah yang tersohor karena bentuknya yang unik. Memiliki tinggi 868 meter, gedung 160 lantai ini resmi dibuka pada 2014 silam. Keberadaannya ditahbiskan sebagai gedung tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia. Jauh melebihi gedung Empire State AS dan Menara Eiffel di Prancis. Total Burj Khalifa menghabiskan dana sebesar $1,5 miliar.
Rencana membangun gunung buatan untuk merangsang turunnya hujan
Rendahnya curah hujan yang terjadi di wilayah UEA, membuat negara tersebut berencana membangun gunung buatan. Proyek besar ini sejatinya telah digagas sejak 2016 silam, di mana pihak UAE juga berkonsultasi dengan ilmuwan dari National Center for Atmospheric Research (NCAR) yang berbasis di AS. Menurut Bloomberg, proyek ambisius itu membuat UEA mengeluarkan $400.000 atau setara Rp5,8 miliar untuk riset dan pembangunan.
Luncurkan misi antariksa ke planet Mars lewat proyek HOPE
Ambisi UEA mengirimkan misi ke planet Mars secara perlahan mulai diwujudkan lewat program mereka yang bertajuk HOPE. Hal ini kemudian ditandai dengan peluncuran roket H-2A yang membawa wahana antariksa dari pangkalan antariksa Tanegashima, Senin (20/07/2020) waktu setempat. Proyek ini dipimpin oleh Sarah Al Amiri, pemimpin Tim Ilmuwan sekaligus menteri riset dan teknologi UEA.
Membangun pembangkit listrik tenaga nuklir
Selain menjelajah planet Mars, UEA juga mulai memanfaatkan tenaga nuklir ramah lingkungan yang untuk pembangkit listrik negaranya. Lewat pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di Abu Dhabi – sekaligus menjadi produsen minyak utama yang dikelola oleh perusahaan energi Nawa, menggunakan empat reaktor dengan kapasitas 5.600 megawatt (MW).
BACA JUGA: 10 Hal Gila Yang Hanya ada di Dubai
UEA sukses merepresentasikan wajah Timur Tengah yang modern dan sejajar dengan negara-negara maju di dunia, lewat serangkaian pembangunan infrasrukturnya yang pesat. Meski terkesan ambisius, hal tersebut justru membawa UEA memasuki era baru di mana negara-negara Arab lainnya belum menuju ke arah tersebut.