Aksi damai yang dilakukan oleh sekelompok orang pada 22 Mei lalu, ternyata berakhir dengan kericuhan. Bentrokan antara mereka yang tengah berdemo dan aparat keamanan pun tak terhindarkan. Mulai dari aksi pelemparan batu, pengrusakan kendaraan bermotor hingga membakar ban, merupakan bentuk anarkisme massa yang semakin tak terkendali.
Meski demikian, ada beberapa peristiwa humanis antara aparat keamanan dan warga sekitar yang sangat menggugah hati. Mulai dari memberikan bantuan berupa air mineral, hingga berbaur dengan anggota TNI yang juga ikut turun menjaga keamanan dengan satuan Brimob Polri. Sungguh, hal ini menjadi sebuah peristiwa manis di tengah kericuhan yang terjadi.
Warga KS Tubun bagikan air mineral gratis kepada personel Brimob yang tengah berjaga
Apresiasi patut diberikan kepada warga di sekitar KS Tubun yang tengah dijaga ketak oleh anggota Brimob Polri. Dilansir dari megapolitan.kompas.com, sejumlah warga tampak memberikan minuman berupa air mineral dalam botol kemasan maupun dalam galon-galon air secara sukarela. Beberapa personel polisi yang hendak membayar, ternyata ditolak oleh warga. Ada juga seorang pedagang yang tampak memberikan minuman berupa air mineral seperti yang diunggah oleh akun Twitter @sabangprayogi.
Anggota TNI berbagi makanan berbuka puasa dengan peserta aksi 22 Mei 2019
Selain anggota Brimob Polri, peristiwa yang humanis lainnya datang dari anggota TNI yang juga ikut membantu mengamankan gedung Bawaslu. Laman megapolitan.kompas.com menuliskan, Pada pukul 18.40 WIB, sejumlah anggota TNI membagikan makanan dan takjil berupa nasi beserta lauknya kepada para demonstran yang baru berbuka puasa. Alhasil, hal ini pun disambut baik oleh para demonstran dengan memberikan pujian pada sejumlah pasukan TNI tersebut.
Anggota Brimob Polri yang kegirangan dengan keberadaan pedagang kopi
Pedagang kopi keliling atau kerap disebut Starbuck keliling (Starling), seolah menjadi penyejuk bagi anggota Brimob yang tengah berjaga di sekitar gedung Bawaslu. Mereka terlihat kegirangan saat sepeda berisi kopi dan rokok itu menghampiri mereka. Dikutip dari laman metro.tempo.co, pedagang itu dipanggil dan dikerumuni para anggota Brimob. Ada yang membeli kopi, ada pula yang membeli rokok. Bisa jadi, peristiwa ini merupakan bentuk simbiosis mutualisme. Di mana sang pedagang bisa melariskan barang jualannya, dan anggota Brimob bisa istirahat sejenak sambil menikmati kopi dan rokok.
Warga bantu personel Brimob yang menjalankan Salat di jalan
Meski memiliki tugas yang padat, beberapa anggota Brimob yang berjaga di sekitar gedung Bawaslu tetap menunaikan shalat berjaamah di atas aspal tanpa alas. Melihat hal ini, warga pun bersimpati dan tergerak untuk membantu mereka. Laman suar.grid.id menuliskan, seorang perempuan paruh baya terlihat mengambil bekas kardus air mineral yang berserakan di sekitar lokasi, lantas melipat kardus, dan diam-diam menaruhnya tepat di posisi kepala bersujud saat salat. Tak lama, warga lainnya pun mengikuti langkah sang ibu dengan membagikan alas yang digunakan untuk salat oleh personel Brimob.
BACA JUGA: Heboh ‘People Power’, 4 Negara Ini Pernah Terkena Dahsyatnya Gerakan Rakyat Tersebut
Dari adanya peristiwa di atas membuktikan, bahwa jiwa kemanusiaan dari hati nurani masing-masing individu yang berada di sekitar lokasi kejadian, akan tetap terpanggil meski berada di tengah-tengah situasi yang mencekam dan serba tidak pasti. Memang, setiap peristiwa demonstrasi yang kerap diwarnai kericuhan, selalu menyisipkan sekelumit kisah humanis antar manusia yang kadang luput dari perhatian.