Kalau beberapa waktu ini kita sedang dihebohkan oleh ular piton yang memangsa hewan besar bahkan manusia, namun ternyata ada hewan yang lebih greng daripada si ular piton tersebut. Dan dalam beberapa kasus, kekuatan si ular piton tidak ada apa-apanya dibanding dengan buaya ini. Dialah Gustave, buaya sepanjang 25 kaki dengan berat lebih dari satu ton.
Popularitas Gustave sepagai pembunuh paling produktif dalam sejarah dimulai sejak kemunculannya, hewan ini telah membunuh ratusan orang. Dan dengan kecerdikannya, hingga kini buaya mengerikan itu belum dapat ditangkap di alam liar. Seperti apa buaya yang digadang-gadang lebih mengerikan dari pembunuh berantai ini? Berikut pembahasannya.
Gustave, Pemangsa 300 Lebih Manusia
Gustave adalah buaya jantan yang ada di Burundi Benua Afrika, sebuah negara di daerah danau besar yang tak memiliki laut. Gustave dikenal banyak orang di dunia sejak sepak terjangnya yang kerap memangsa orang-orang yang ada di sekitar tepi Sungai Ruzizi dan pantai utara Danau Tanganyika.
Tercatat sudah lebih dari 300 orang telah menjadi korban Gustave. Angka tentu teramat mencengangkan. Apalagi ini hanya dilakukan oleh satu ekor buaya saja. Jadi, sudah bisa dibayangkan ya segila apa si Gustave ini.
Deskripsi Fisik Gustave
Nama Gustave diberikan oleh seorang herpetologis yang telah menyelidiki dan meneliti sang buaya sejak tahun 1990. Meski hingga kini belum ada yang mampu menangkap Gustave, tapi diperkirakan bahwa panjang Gustave mencapai 25 kaki atau 7,5 meter lebih. Jika ular piton paling besar hanya mencapai berat 250 kg, tentu jauh lebih kecil dari Gustave yang memiliki berat sekitar 1 ton lebih. Selain itu, buaya sungai Nil ini memiliki satu set gigi lengkap yang tak kunjung lepas meski usianya telah menua.
Di tubuh binatang ini terdapat banyak bekas luka yang disebabkan oleh orang-orang yang memburunya. Mulai dari regu pemburu, bahkan pasukan khusus tentara berupaya membunuhnya namun selalu gagal. Luka-luka tersebut didapat dari guratan pisau, tombak, bahkan senjata api. Ilmuwan Faye bersama timnya juga sering membuat jebakan besar untuk menangkap Gustave. Meski pada akhirnya hewan itu muncul pada 16 Februari 2011, tapi tidak sampai mendekat apalagi mendekat ke jebakan. Gustave hanya mengelilingi jebakan itu dan pergi berlalu.
Predator Mematikan
Sejak ditemukan berkeliaran di tahun 1990, usia Gustave telah mencapai seratus tahun lebih. Ilmuwan-ilmuwan dan herpetologis juga mendapati bahwa berat yang mencapai 1 ton hanya akan didapatkan buaya dengan usia yang mencapai 100 tahun. Peneliti juga menemukan cara memilih mangsa yang cukup unik dari hewan ini.
Kalau biasanya hewan-hewan raksasa tak menampik apapun jenis mangsa di sekitarnya, Gustave malah hanya memilih santapan yang berukuran besar. Karenanya, hewan ini sering memangsa kuda nil liar, rusa besar, dan manusia yang kesemuanya tak memiliki ukuran kecil.
Membunuh Mangsa Untuk Bersenang-Senang
Hingga kini Gustave belum bisa ditangkap, dan hewan ini pernah terlihat pada Februari 2008 oleh tim National Geographic. Kerap kali hewan ini memangsa manusia, namun beberapa kali pula jasadnya tak dimakan justru dikembalikan ke daratan. Seolah hewan ini ingin menunjukkan bahwa dirinya telah mengalahkan seorang manusia. Karenanya, orang-orang sekitar sungai Ruzizi dan danau Tanganyika meyakini bahwa Gustave melakukan pembunuhan untuk bersenang-senang.
Karena telah menjatuhkan ratusan korban, banyak pihak yang mengupayakan penangkapan Gustave. Sayangnya, hingga kini usaha itu belum menuai hasil. Hal ini disebabkan karena setelah membunuh korbannya, Gustave selalu menghilang. Hewan ini akan muncul lagi beberapa bulan kemudian, atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Karenanya, banyak pengintaian sia-sia sebab kemunculannya yang tak pernah bisa diprediksi.
Sepanjang sejarah, Gustave adalah buaya yang dilabeli predator paling mematikan dan pembunuh berantai bagi manusia dan hewan-hewan besar. Ketangguhannya pun dibuktikan dengan tak bisa ditangkap hingga saat ini. Bisa jadi, Gustave adalah hewan buas dengan otak yang juga cemerlang.