Banyak orang menganggap jika menjadi seorang idola atau pun super star adalah hal yang menyenangkan. Uang pasti melimpah, dan akan banyak fans yang rela melakukan apa saja untuknya. Tapi yakinkah anda dengan hal penuh keindahan itu? Jawabannya adalah tidak. Dunia entertainment sangatlah kejam. Bahkan sangat mengerikan jika hal ini terjadi di Jepang.
Baca Juga : 5 Video Game Paling Kontroversial yang Pernah Dibuat Perusahaan Jepang
Di atas panggung mereka akan tampak ceria. Selalu bisa menghibur banyak fans. Namun dalam kehidupan sehari-hari kadang mereka sangat menderita. Bahkan melenceng 180 derajat dari semua mimpi yang mereka alami sebelum jadi idola. Well, inilah 5 fakta mengerikan yang dialami oleh idola dan super star di Jepang.
Menjadi seorang idola di Jepang artinya harus rela dipingit dan tidak boleh melakukan apa-apa selain perintah atasan. Semua seperti robot yang bisa disetir agar menghasilkan banyak keuntungan. Hubungan apa pun dengan dunia luar akan dibatasi. Bahkan mungkin dilarang karena dianggap mampu membahayakan karier dan juga nasib grup idola tempat ia berkarya. Jika sampai melanggar maka hukumannya akan menjadi sangat parah.
Seperti yang terjadi kepada Minami Minegasi, salah satu member AKB48, grup idola yang sangat tenar di Jepang. Ia ketahuan sedang keluar dengan pria dan sempat bermalam bersama. Akibatnya, ia mendapatkan sangsi yang sangat tegas. Minami diturunkan peringkatnya dalam grup, ia pun juga diminta mencukur rambutnya hingga gundul. Dan yang tak kalah mengerikannya, ia juga dipaksa minta maaf kepada semua orang dalam keadaan gundul, dan menangis.
Saat ini di Jepang sedang mengalami era perang Idola. Banyak sekali grup-grup idola yang saling adu kehebatan, kadang juga kekerasan untuk menampilkan yang terhebat. Mereka melakukan apa saja mulai dengan memberi tiket gratis, promosi yang menguntungkan, hingga membuat para memberi idola bekerja seperti sapi perah. Tak ada berhentinya setiap saat.
Jika sampai sebuah grup lengah, maka harapan mereka hancur semakin banyak. Perang ini sangatlah berbahaya karena bisa mengancam nyawa member. Entah karena terlalu diforsir atau karena serangan pihak lain yang menginginkan grup tertentu hancur. Meski namanya perang idola, tapi perang ini sudah menjelma menjadi perang sungguhan.
Awalnya, musik dan akting adalah hal yang paling penting bagi grup idola di Jepang. Mereka menampilkan semuanya dengan indah hingga banyak orang menyukainya. Namun, lambat laun demi mengejar popularitas mereka mengesampingkan hal itu. Mereka mengganti semuanya dengan kegilaan yang kadang membuat para membernya nampak mengerikan dan juga memalukan.
Ada yang berdandan super aneh hingga tak menampakkan wajahnya. Ada juga yang didandani super seksi hingga menampakkan bentuk tubuhnya. Hal ini semua dilakukan untuk menjaring dan mencuri penggemar. Jika sebuah grup kehilangan penggemar fanatik, artinya nasib mereka sudah di ujung tanduk.
Adanya grup idola yang tenar pasti dibarengi dengan penggemar yang setia dan loyal. Mereka rela melakukan apa saja asal bertemu dengan idolanya itu. Akibatnya, idola seperti seorang ratu atau raja yang disembah. Segala hal yang berhubungan dengan idola akan dicari mulai dari yang baik hingga yang jelek-jelek. Penggemar ini juga lah yang membuat banyak skandal yang dilakukan oleh idola ini bisa terkuak.
Saking sukanya dengan idola, para fans yang sangat fanatik ini bisa membuat idolanya kesusahan. Ada yang sampai melakukan teror karena sang idola memiliki pasangan atau membuat kesalahan. Penggemar yang super fanatik ini mewajibkan idolanya selalu nampak sempurna tanpa ada cacat sedikit pun.
Sebagian besar member grup idola di Jepang adalah remaja, bahkan anak-anak. Meski demikian mereka dituntut untuk melakukan banyak hal sesuai dengan kemauan management. Mereka diwajibkan mematuhi segala aturan atau akan ditendang dari grup. Pihak management tidak memperhatikan umur mereka. Mereka hanya ingin semuanya tampak bagus dan disukai banyak orang.
Seharusnya di usia yang masih sangat muda para anggota grup idola ini banyak diberi kebebasan. Namun nyatanya mereka diperlakukan tak ubahnya seorang budak. Didandani macam-macam agar banyak disukai orang. Menjadi anggota grup idola artinya kehilangan masa muda yang harusnya dilalui dengan hal yang menyenangkan.
Baca Juga : 3 Alasan Kuat Kenapa Deretan Perusahaan Terkenal Jepang Bakal Ambruk Sebentar Lagi
Terbukti, kan? Jika sebenarnya menjadi idola itu butuh banyak pengorbanan. Bahkan segala hal harus dilalui dengan tekanan yang kuat. Meleset sedikit karier yang telah dijalani selama bertahun-tahun akan lenyap. Mereka bukanlah seseorang yang mampu menghibur kita. Justru kita yang harusnya menghibur mereka yang tak benar-benar gembira dengan apa yang mereka lakukan. Sungguh ironis!
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…