in

Grace Natalie, Politikus Muda yang Ingin Cegah Indonesia Berubah menjadi Suriah

Sosok Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, mendadak jadi perbincangan hangat di masyarakat tanah air. Selain karena dikenal sebagai politikus, mantan presenter itu juga banyak merangkul anak-anak muda di dalam partainya. Nama-nama seperti Tsamara Amani sebagai Ketua DPP dan Raja Juli Antoni yang menjabat Sekjen, merupakan sosok muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Setelah tak aktif lagi sebagai penyiar televisi, Grace terjun di dunia politik dengan menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dilansir dari tirto.id, organisasi yang dipimpinnya itu juga akan mencegah kemunculan ketidakadilan, praktik diskriminasi dan tindak intoleransi di Indonesia. Seperti apa sepak terjang Grace bersama PSI-nya?

Mengawai karir sebagai penyiar televisi swasta

Grace Natalie mengawali karir di dunia jurnalistik [sumber gambar]
Sebelum menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace mengawali karirnya di dunia jurnalistik. Dilansir dari viva.co.id, dirinya terjun ke dunia kewartawanan setelah direkrut sebagai reporter SCTV di akhir 2004. Meski dirinya adalah seorang lulusan pendidikan Manajemen Akuntansi Institut Bisnis Indonesia, Grace ternyata cocok dan jatuh cinta dengan profesinya sebagai jurnalis. Dari SCTV, ia melanjutkan di ANTV dan selang dua tahun kemudian, pindah ke TvOne mengikuti seniornya, Karni Ilyas.

Sempat meliput berbagai tokoh penting dan kejadian besar di Indonesia

Grace Natalie sempat meliput di lapangan dan wawancarai tokoh dunia [sumber gambar]
Berbekal pendidikan kilat di Maastricht School of Management, Belanda dari Januari hingga April 2009 saat berada di TvOne, Grace dipercaya turun langsung ke lapangan. Sumber dari viva.co.id menuliskan, ia kerap meliput peristiwa terorisme di Pulau Jawa dan Sumatera yang saat itu sedang ramai-ramainya. Selain itu, Grace juga didapuk untuk mewawancarai sejumlah tokoh dunia seperti George Soros (pialang saham AS), Steve Forbes (pengusaha AS), Jose Ramos Horta (Presiden Timor Leste), dan Abhisit Vejjajiva (PM ke-27 Thailand).

Menjadi ikon generasi muda yang ikut berkiprah di jalur politik

Selepas dari dunia jurnalistik, Grace juga pernah berkarir di lembaga survey Indonesia. Dilansir dari viva.co.id, ia bergabung dengan lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebagai Chief Executive Officer (CEO). Karena perusahaan yang dipimpinnya itu kerap menayangkan hasil perhitungan cepat (quick count) seputar pemilihan umum (Gubernur, Kepala Daerah dan Presiden), Grace pun akhirnya tertarik menjadi seorang politikus. Sebagai langkah seriusnya, ia pun mendirikan Partai Solidaritas Indonesia PSI pada 2015.

Menolak segala bentuk peraturan berlandaskan agama di Indonesia

Dicitrakan sebagai partainya anak muda, Grace yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut bersuara demi kebaikan Indonesia. Dilansir dari tirto.id, ia menegaskan bahwa sagat tidak mendukung segala bentuk aturan (Perda) yang berlandaskan agama. Menurutnya, keberadaan perda-perda berdasarkan syariat maupun injil dapat membatasi kebebasan masyarakat. “Ini ingin kami perangi karena Indonesia itu masyarakatnya beragam. Jika kami tidak menjaga keberagaman ini, Indonesia bisa menjadi Suriah atau Irak, dan akhirnya tidak ada yang diuntungkan,” kata Grace.

Dikenal sebagai pendukung Jokowi bersama Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Selain menolak perda yang berlandaskan agama tertentu, Grace bersama PSI-nya juga dikenal sebagai pendukung sosok Presiden Joko Widodo. Dilansir dari news.detik.com, ia mengaku akan menyatakan suaranya agar Jokowi kembali melanjutkan pekerjaannya 1 periode ke depan. Sayang, adanya syarat presidential threshold 20 persen membuat parpol belum bisa mengusung Jokowi secara langsung.

Dengan menargetkan 20 Persen Kursi di DPR, PSI yang berdiri setelah pemilu 2014 itu memang lekat dengan citra sebagai partai anak-anak muda. Mengusung keberagaman agar Indonesia tak berubah seperti Irak dana Suriah, Grace berharap kader-kadernya banyak yang dipilih masyarakat dan lolos ke Senayan. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

Guru Hukum Muridnya Sampai Kaki Melepuh, Gimana Sanksinya Agar si Pelaku Kapok?

Nia Ramadhani Hampir Kejatuhan Plafon, Netizen Malah Kait-kaitkan dengan Azab