Categories: Inspirasi

Kisah Gombloh dan PSK, Ketika Sang Maestro Mendedikasikan Hidupnya untuk Para Tunasusila

Maestro musik tanah air bernama Sudjarwoto Sumarsono atau dikenal dengan nama Gombloh, berpulang pada 9 Januari 1988. Hari tersebut juga menjadi pertanda kalau pelantun kebyar-kebyar tersebut, telah meninggalkan kita semua selama lebih dari 30 tahun. Seperti halnya pepatah orang boleh mati, tapi karya tetap abadi, pria berperawakan kurus dan acap berkaca mata ini, juga bisa dibilang meninggalkan setumpuk kenangan manis di hati penggemarnya.

Karya melegenda dengan kreasi lirik dan nada enak untuk dinikmati. Tapi, berbicara kehebatan Gombloh ternyata tidak melulu soal musik, ada banyak hal lebih dari itu yang membuat layak disebut hero. Seperti salah satunya adalah jiwa sosial dan kemanusiaan terhadap para pekerja seks komersial atau PSK. Terkait hubungan dengan para wanita tunasusila, menurut laman Historia selama hidupnya mendedikasikan hidupnya untuk mereka dan wong cilik lain.

Gombloh [Sumber Gambar]
Berangkat dari keluarga sederhana di wilayah Jombang, membuat pria berbeda kurus merasakan betul bagaimana kehidupan di kelas-kelas bawah. Alhasil, dekat dengan mereka yang acap dilihat orang dengan rasa jijik bukan perkara sulit. Dari penelusuran penulis kala muda, ia getol nongkrong di berbagai klab malam dan lokalisasi di Bangunrejo. Berkat kebiasaan tersebut, keluh dan kesah mereka acap kali menemani malam panjang pencipta lagu Apel tersebut.

Wanita kesepian [Sumber Gambar]
Masih terkait hubungan keduanya, ketika nama Gombloh mulai terkenal dan mampu tampil di sana-sini, pria lahir tahun 1948 ini, kabarnya selalu menyisihkan uang manggungnya untuk mereka. Tidak berhenti disitu saja, Gombloh juga terkenal enteng tangan membantu teman-teman tersebut bila sedang dalam keadaan sulit. Seperti contohnya diungkapkan lama Historia yang mengisahkan kalau ada PSK sakit datang kepadanya, ia sempat menanggung semua biaya pengobatan.

Ilustrasi BH [Sumber Gambar]
Selain kisah tadi, penyanyi sempat menimba ilmu di Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) tahun 1968 sempat membagi-bagikan BH untuk para pekerja seks. Menurut penuturan Menurut Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun pada acara Malam renungan dan Harapan Tahun Baru 2016 Gombloh sempat membeli dalam untuk wanita itu dengan jumlah banyak yakni satu becak. Sedangkan ungkap Adi Pungkas penulis Surabaya Punya Cerita, hal tersebut dilakukan lantaran pria asal Jombang tersebut merasa, jika semua manusia berhak menata melindungi hidupnya.

Patung Gombloh [Sumber Gambar]
Hubungan Gombloh dengan para pekerja tersebut di dunia berakhir pada 9 Januari 1988. Saat itu sang maestro yang terkenal tidak ngartis tersebut pergi untuk selamanya setelah alami sakit-t paru-paru. Mungkin saat itu juga tangis dan kesedihan orang yang mengenalnya pecah. Bahkan menurut kabar beredar saat iring-iringan jenazah ke peristirahatan terakhir ada banyak orang ikut mengantarnya dan menjadi terbesar setelah Bung Tomo, Dr. Sutomo, dan Purnomo Kasidi, ungkap Adi Pungkas yang dikutip dari Historia. Makam penyanyi Kebyar-kebyar ini sendiri kini berada Kompleks Pemakaman Islam Tembok Gede Surabaya. Sedangkan, patung untuk menghormatinya ada di Taman Hiburan Rakyat (THR), Surabaya.

BACA JUGA: Inilah 5 Jasa Gombloh untuk Dunia Musik Indonesia yang Telah Dilupakan Banyak Orang

Apa yang ditunjukkan oleh Gombloh dengan tidak pernah membeda-bedakan kelas sosial semacam itu, tentu menjadi hal yang patut di contoh. Selain melihat jiwa sosial tinggi tersebut agaknya sebutan hero tidak salah disematkan kepada dirinya. Di 31 tahun kepergian besar harapan apabila Gombloh mendapatkan terbaik di di sana.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

6 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago