Alquran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada umat Islam sebagai pegangan hidup utama selain hadist. Sebab itulah, Alquran senantiasa dibaca seorang Muslim dalam kesehariannya. Terlebih saat bulan Ramadhan seperti saat ini. Nah, kalau jaman dulu Alquran ditulis di atas lembaran daun dan kulit hewan, kini kebanyakan telah dicetak dalam kertas.
Namun keluarga kaya di Abu Dhabi Uni Emirat Arab yang menyimpan Alquran istimewa. Ya, Alquran yang mereka miliki terbuat dari emas. Tak hanya itu, usia Alquran milik keluarga Mohammad Haris tersebut telah berusia 500 tahun.
Alquran Emas Dijuluki Golden Tooling Quran
Alquran emas itu awalnya diberikan oleh seorang bernama Ismail Bin Kassim, yang tak lain adalah saudara kandung Aishah Kassim yang merupakan istri dari Mohammad Haris. Benda itu merupakan warisan keluarga yang diberikan di Malaysia pada tahun 2009. Konon The Golden Tooling Quran dibuat selama pemerintahan Ottoman masih berkuasa.
Terdiri dari 28 Set Berlapis Emas 22 Karat
Sejarah The Golden Tooling Quran

Tidak mudah bagi Haris untuk membawa The Golden Tooling Quran dan dokumen yang melengkapinya. Ia membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk memboyong benda ini dari Malaysia. Setelah mengurus banyak hal, Haris dan keluarganya pun bisa membawa Alquran emas bersama dengan izin untuk menyekspornya dari Malaysia. Selain itu, keluarga ini pun memiliki sertifikat dan sejarah The Golden Tooling Quran. Dokumen kepemilikan memuat fakta jika Alquran itu berasal dari sekitar abad 16 sampai 18. Tertulis pula bahwa orang-orang Arab membawa The Golden Tooling Quran ke China pada masa pemerintahan Kekaisaran Ottoman sebelum akhirnya dibawa ke Malaysia di tahun 1971.
Harga Alquran Ini Mencapai Jutaan Dollar
Haris Mengaku Tentram Alquran Emas Berada di Rumahnya
Sensasi membaca Alquran langka berlapis emas mungkin sangat menyenangkan. Apalagi Alquran ini telah berumur 500 tahun, pasti rasanya berbeda. Tapi tak punya Alquran emas pun nggak masalah, sebab pahala yang didapat bukan dari seberapa mahal bahan Alquran-nya. Melainkan seberapa sering kita membaca, memahami, serta mengamalkan makna di dalamnya.