Ajang pemilihan gubernur di DKI Jakarta, memang punya magnet tersendiri. Hal ini dimulai dari drama munculnya nama-nama calon, sampai debat kemarin yang bikin geleng-geleng kepala. Tapi yang bikin Pilkada di Jakarta sangat ramai, adalah saat mencuat kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok dituding melakukan penistaan agama, saat dia mengutip surat Al Maidah, dalam penggalan pidatonya di Kepulauan Seribu. Sejak itu, tensi politik di ibukota meningkat.
Perebutan kursi gubernur dan wakil gubernur di ibukota sendiri, akhirnya hanya di ikuti oleh tiga pasangan calon. Tiga pasangan calon itu yakni, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylvia Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tapi, sebelum tiga pasangan itu ditetapkan sebagai pasangan yang memenuhi syarat bertarung di Pilgub Jakarta, banyak tokoh lain yang coba mendapatkan peruntungan bisa bertarung di Pilgub Ibukota. Siapa saja kah mereka?
1. Ahmad Dhani
Salah satu tokoh yang sejak awal berambisi jadi calon gubernur di ibukota adalah Ahmad Dhani. Bahkan penyanyi sekaligus bos Republik Cinta Management itu jauh-jauh hari sudah bermanuver ingin maju dalam pemilihan gubernur. Dhani pun sempat berkoar-koar dirinya lebih baik dari petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ya, Dhani memang sejak awal sudah anti Ahok. Bahkan Dhani bersumpah akan pindah dari Jakarta jika Ahok menang di Pilgub Ibukota. Untuk mewujudkan ambisinya Dhani pun rajin menyambangi tokoh-tokoh partai. Dhani juga getol menyambangi kantor partai.
Tapi, sampai menjelang proses pendaftaran, tak ada partai satu pun yang melirik Dhani. Merasa respon dari partai-partai tak menggembirakan, Dhani pun putar haluan, kali ini mengincar posisi calon wakil gubernur. Bahkan Dhani, sampai nelpon dan kirim SMS ke Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah membujuknya untuk maju dalam Pilgub Jakarta. Dhani pun siap jadi calon wakilnya. Tapi, apa daya, Ganjar tak berminat berlaga di Jakarta. Alhasil Dhani gigit jari. Sampai akhirnya, Dhani benar-benar tak dapat tiket pencalonan. Kini, Dhani ‘terpaksa’ turun derajat, maju menjadi calon wakil Bupati dalam Pilkada di Kabupaten Bekasi.
2. Yusril Ihza Mahendra
Selain Dhani, tokoh lain yang berambisi maju dalam pencalonan adalah Yusril Ihza Mahenda, mantan Menteri Sekretaris Negara di era SBY. Sama seperti Dhani, Yusril juga meretas ambisi sejak jauh-jauh hari. Bahkan demi menggapai ambisinya, Yusril rajin blusukan. Salah satu aksi blusukannya yang sempat ramai dibicarakan netizen adalah, saat Yusril datang ke sebuah pasar memakai kaos Mickey Mouse.
Yusril juga rajin sowan ke partai-partai. Bahkan menjelang pendaftaran calon, Yusril yang juga petinggi Partai Bulan Bintang itu berkoar sudah dapat sinyal dukungan dari PAN dan Demokrat. Sayang seribu sayang, dukungan pencalonan tak didapat Yusril. Justru Demokrat, mencalonkan Agus Harimurti yang tak lain putra kandung Ketua Umum Demokrat, SBY.
Harapannya bisa bersanding dengan Sandiaga juga kandas. Gerindra tak jadi meminangnya. Partai besutan Prabowo Subianto itu pada akhirnya melabuhkan pilihan kepada Anies Baswedan, sebagai calon Gubernurnya. Yusril pun gigit jari.
3. Rizal Ramli
Tokoh lain yang juga berambisi maju dalam pemilihan gubernur di Jakarta, adalah Rizal Ramli. Begitu pensiun dari kabinet Jokowi-Jusuf Kalla, sebagai Menko Kemaritiman, Rizal Ramli langsung ‘bermanuver’ untuk dapat tiket pencalonan di Pilgub Ibukota.
Ya, Rizal saat jadi menteri, memang kerap ‘berseteru’ dengan Ahok, terutama dalam masalah reklamasi. Sayang tiket yang didamba tak bisa didapat. Rizal juga gigit jari, tak bisa maju gelanggang.
4. M Sanusi
Sama seperti orang-orang di daftar ini, Muhammad Sanusi, adalah salah satu tokoh yang punya ambisi jadi calon Gubernur. Sayang, hal tersebut hanya berakhir jadi buih di bibir. Sang politisi dan juga anggota DPRD ini tak jadi melakukan itu. Bahkan kalau tak ada calon lain pun, Sanusi takkan bisa melakukannya.
Hal tersebut dikarenakan pria ini terlibat kasus suap yang membuatnya harus merasakan dinginnya jeruji besi. Ya, sanusi justru harus masuk bui. Bukan tiket pencalonan yang didapat, tapi tiket masuk penjara yang digenggam.
5. Triwisaksana atau Bang Sani
Triwisaksana atau biasa disapa Bang Sani, juga punya ambisi yang sama dengan Dhani, Yusril, Rizal dan Sanusi. Namun, sayang, peruntungan politik tak berpihak kepada politisi PKS tersebut. Partainya, justru lebih mendukung duet Anies-Sandiaga, ketimbang menyorongnya.
Bahkan, untuk calon wakil gubernur, PKS lebih memilih Mardani Alisera ketimbang Sani. Meski kemudian Mardani juga batal diduetkan dengan Sandiaga.
6. Haji Lulung
Politisi PPP, Lulung Lunggana, atau biasa disapa Haji Lulung, juga berambisi bisa maju dalam pemilihan di Jakarta, entah jadi cagub atau cawagub. Untuk mewujudkan ambisinya, Haji Lulung sempat rajin blusukan ke kampung-kampung. Bahkan sudah pula membentuk relawan-relawan.
Sayang, mimpi Haji Lulung jauh panggang dari api. Tidak ada satu pun partai yang mau meminangnya, termasuk partainya sendiri, PPP. Sebagai catatan, Haji Lulung sendiri adalah politisi PPP kubu Djan Faridz. Menariknya, PPP Djan Faridz mendukung Ahok yang ‘dibenci’ Haji Lulung.
Bisa menjadi pemimpin ibukota tentu adalah prestasi yang luar biasa. Tak hanya soal mendapatkan fasilitas yang wah, tapi juga pamor yang tak karuan. Bahkan gelar gubernur DKI bisa jadi modal yang cukup bagus untuk maju menjadi capres. Dengan semua hal menyenangkan ini, maka tak heran kalau kemudian banyak orang yang bertarung untuk gelar Gubernur DKI.