in

5 Fakta Gesit, Motor Listrik Murah Berteknologi Tinggi Buatan Indonesia

Demam motor bertenaga listrik seolah telah menjadi tren baru di dunia otomotif. Tak ketinggalan, Indonesia pun tergerak untuk memiliki motor listrik yang diproduksi sendiri oleh anak bangsa. Di tengah gempuran produk otomotif asing yang semakin kencang di pasar motor Indonesia, salah satu produk lokal yang seluruhnya asli buatan dalam negeri tersebut,  mencoba mencuri perhatian penggemar otomotif Indonesia.

Motor yang bernama Gesit tersebut, merupakan kendaraan listrik beroda dua pertama di Indonesia yang akan diproduksi secara massal. Dengan mengusung beberapa fitur dan kemampuannya yang lebih dibandingkan dengan motor bensin biasa, motor listrik yang desainnya mirip dengan kendaraan matic tersebut, rencana juga akan dijual dengan harga yang terjangkau. Seperti apa bentuknya, simak ulasan berikut.

Speedometer canggih berteknologi tinggi

Gunakan aplikasi Android [sumber gambar]
Teknologi yang disematkan pada Gesit merupakan sistem yang jauh lebih modern dibandingkan dengan motor bensin lainnya. Seluruh manajemen kendaraan yang meliputi kecepatan motor, kondisi dan suhu mesin, sistem kelistrikan hingga baterai, ada pada aplikasi khusus yang terpasang di ponsel pintar. Bisa dibilang, ponsel dengan sistem Android tersebut merupakan pengganti speedometer yang diletakan di atas stir motor.

Desain futuristis dengan bobot yang ringan

Bobot lebih ringan dari motor bensin [sumber gambar]
Dirancang agar bisa digunakan dengan baik oleh berbagai kalangan, Gesit mengusung desain motor yang ramping dan modern yang juga disesuaikan oleh generasi millenial. Selain tampilannya yang elegan, Gesit juga dberi sentuhan manis lewat lampu Day Running Light (DRL). Tak cukup disitu, gesit yang menggunakan sistem kelistrikan sebagai tenaga utama, mempunyai bobot seberat 70 kilogram, dari yang awalnya seberat 140 kilogram.

Laris manis di pasar dalam negeri

Bisa dipesan secara online [sumber gambar]
Menurut rencana, Gesits akan diproduksi secara masal untuk penggunaan di dalam negeri. Selain itu, motor listrik hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), PT PT GESITS Technologies Indo (GTI), dan PT Wika Industri dan Konstruksi, juga menawarkan kendaraan tersebut secara online. Bahkan, pemesanan untuk motor ini telah menembus hingga mencapai angka 40 ribu unit.

Bahan Bakar yang mampu diisi ulang layaknya smartphone

Kemudahan mengisi bahan bakar listrik [sumber gambar]
Ciri khas kendaraan listrik adalah penggunaan baterai lithium ion yang hemat energi. Untuk Gesit sendiri, baterai tersebut telah disematkan pada motor listrik tersebut. Yang membanggakan, keseluruhan teknologi dan sistem manajemen baterai merupakan buatan dalam negeri. Bahkan, untuk pengisian daya baterai, bisa dilakukan secara mandiri di rumah dan hanya membutuhkan waktu tiga hingga empat jam.

Telah diuji coba berkendara jarak jauh

Diuji berkendara jarak jauh [sumber gambar]
Untuk membuktikan kelayakan jalan dan daya tahan motor listrik ini, Gesit telah melalui serangkaian ujicoba, baik secara teknologi yang dilakukan secara internal, maupun digunakan berkendara di jalanan. Bahkan, motor ini juga pernah digunakan berkendara mulai dari Jakarta hingga sampai di Denpasar, Bali. Dalam kondisi baterai penuh, Gesit sanggup berlari dengan kecepatan maksimum 100 km/jam dengan jarak tempuh 80-100 kilometer.

Dengan hadirnya Gesit sebagai motor listrik asli buatan dalam negeri, sudah sepantasnya jika produsen otomotif Indonesia, lebih percaya diri dan mempunyai semangat tinggi untuk bersaing dengan merek luar negeri. Tak hanya bersaing secara sehat, keberadaan motor listrik ini juga bisa digunakan sebagai identitas dan produk unggulan bangsa, yang membuktikan bahwa dunia otomotif Indonesia juga bisa mandiri dalam penggunaan teknologi modern.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

6 Musisi Ini Tak Tulis Lirik Berbahasa Indonesia, Harus Bangga atau Kecewa?

Misteri 2 Kabupaten di Jawa Timur yang Angker Dikunjungi Presiden Indonesia