Isu jilbab dan juga atribut agama Islam lainnya menjadi salah satu kabar yang sering berhembus di seluruh belahan dunia. Setelah di Eropa dan Amerika sempat polemik wanita dilarang menggunakan jilbab, penutup tubuh dan rambut wanita ini dianggap sebagai salah satu simbol terorisme. Duh sedihnya ya, apalagi stigma buruk itu telah menyebar ke mana-mana. Untuk menghilangkan phobia terhadap agama Islam, wanita-wanita di Australia membuat sebuah aksi bernama Women in Solidarity with Hijabis yang disingkat dengan ‘WISH’ di facebook fanpage.
Baca Juga :4 Fakta Kematian Joan Rivers, Komedian Amerika Penghina Gaza
Pendiri dari WISH ini adalah Mariam Veiszadeh, seorang pengungsi dari Afganistan yang kini tinggal di Australia. Ia mengatakan bahwa respon masyarakat pada wanita berhijab sangat mengejutkan. Ia tidak ingin phobia pada Islam ini terus berlarut-larut. Sungguh niat yang mulia banget ya!
Wanita yang beragama lain bahkan atheistpun ikut menunjukkan solidaritasnya dengan menggunakan jilbab. Mereka mengatakan bahwa sudah saatnya, phobia terhadap Islam dihentikan. Ini menunjukkan bahwa makin banyak orang yang peduli untuk mencegah isu dan phobia ini makin berlarut-larut.
Jika banyak yang bisa memahami bahwa Islam bukanlah ancaman, sudah waktunya seluruh manusia di dunia ini mengesampingkan ketakutan tidak beralasan dan bersatu walaupun berbeda agama. Sedih sekali jika ada diskriminasi, seperti rasis, agama dan juga suku. Pasti tidak nyaman kan jika tinggal di satu tempat di mana kita dianggap orang yang berbahaya?
Nah, gerakan ini telah menyatukan wanita di seluruh dunia, menyiarkan tujuan mereka yaitu menghapuskan phobia terhadap Islam. Apakah Anda juga ingin bergabung? Kunjungi fanpagenya yuk di sini –>WISH – Women In Solidarity with Hijabis .