Unik Aneh

Geng ‘Jepang’ Jembatan Mampang, Berawal dari Geng Motor Remaja Jadi Kriminal Meresahkan

Kelompok gangster sering kali membuat resah dan takut masyarakat. Di Indonesia sendiri, ada banyak sekali geng yang sering membuat onar, sehingga merugikan banyak pihak. Salah satunya adalah Geng Jepang.

Meski bernama Geng Jepang, bukan berarti mereka berasal dari Negeri Mahatari Terbit. Mereka adalah segerombolan orang yang berasal dari Depok, Jawa Barat. Lalu, bagaimana sih asal usul terbentuknya geng ini dan aksi apa saja yang sudah mereka lakukan? Simak dalam ulasan Boombastis.com berikut ini sampai selesai ya!

Asal usul ‘Geng Jepang’ yang dikenal sering membuat ulah

Nama Geng Jepang sendiri merupakan kependekan dari Jembatan Mampang. Hal tersebut dikarenakan markas geng ini berada di kawasan Jembatan Mampang, tepatnya di dalam perkampungan warga. Sekitar 200 meter dari masjid yang biasa dipakai beribadah oleh warga sekitar.

Jembatan Mampang, Depok [sumber gambar]
Geng Jepang ini tak hanya beranggotakan lelaki saja, tetapi juga perempuan. Sebelum mereka menjarah, mencuri, serta melakukan beberapa hal yang membuat rugi banyak orang, geng ini merupakan kelompok geng motor.

Menjarah dalam jumlah besar-besaran

Pada Desember 2017 lalu, Geng Jepang sempat menjadi pembicaraan banyak orang. Pasalnya, mereka melakukan penjarahan di sebuah toko pakaian bernama Fernando Store di Jalan Cakalele, Sukmajaya, Depok. Akibat penjarahan yang bermodalkan senjata tajam dan dilakukan keroyokan ini, toko tersebut ditaksir mengalami kerugian sebanyak Rp13,1 juta.

Geng Jepang diamankan pihak berwajib [sumber gambar]
Sehari setelah melakukan aksi mereka, geng ini diamankan oleh aparat kepolisian Polres Depok. Melansir dari Tirto.id, pada saat itu ada 31 orang pelaku yang diamakan –beberapa di antara mereka adalah remaja perempuan dan anak di bawah umur.

Rentetan onar yang dilakukan oleh Geng Jepang

Yap, berdasarkan catatan, geng ini sudah seringkali melakukan berbagai onar dan meresahkan masyarakat. Menurut catatan, mereka sering kali melakukan penjarahan kepada para penjual pinggir jalan yang mereka temui. Seperti tukang gorengan hingga penjual nasi goreng, untuk mendapatkan makanan secara gratis.

Geng Jembatan Mampang [sumber gambar]
Geng Jepang juga tercatat pernah melakukan aksi kriminal, terbukti dari mereka membawa senjata tajam saat melakukan aksi maupun saat konvoi motor bersama anggota geng.

Berjualan senjata melalui media sosial

Selain membawa senjata saat melakukan berbagai aksi lapangan, berjualan senjata tajam juga menambah daftar tindakan pelanggaran yang mereka lakukan. Tak heran kalau selama ini geng ini kerap kali terlibat dalam aksi kriminal.

Berjualan senjata [sumber gambar]
Senjata-senjata yang mereka jual merupakan produksi sendiri. Senjata ini dijual di media sosial seperti Facebook, namun tidak dicantumkan harganya. Sehingga orang yang mau membeli senjata tersebut, harus berkirim pesan dan berkomunikasi dengan mereka via nomor telepon yang dicantumkan. Harga per senjata yang mereka jual saat itu sekitar Rp100 ribu.

Sepak terjang anggota perempuan di dalam geng

Para perempuan di dalam geng ini bukan hanya menjadi primadona dan pemanis geng saja. Mereka mempunyai peran yang sentral, yaitu bertugas merekrut anggota geng baru. Perekrutan ini dilakukan melalui media sosial.

Perempuan geng jepang [sumber gambar]
Kehadiran mereka menjadi pemikat agar banyak remaja yang tertarik bergabung ke dalam geng. Para perempuan ini juga menjual senjata yang mereka buat sendiri di media sosial. Selain itu, saat melakukan aksi, para perempuan ini juga ikut ambil bagian.

BACA JUGA: Hellbanianz, Anggota Gangster yang Tak Malu Pamer Harga dan Senjata Tajam di Media Sosial

Setelah melakukan aksi pada tahun 2017 lalu –pentolan geng bernama Habibi juga diamankan oleh pihak berwajib—nama geng mereka tak lagi terdengar melakukan kegiatan-kegiatan yang meresahkan di masyarakat. Geng dan kelompok motor ini, yang kebanyakan beranggotakan remaja, memang sudah bukan hal yang aneh lagi di masyarakat. Mereka dianggap sebagai ancaman karena melakukan tindak kekerasan, mencuri, merampok, bahkan melakukan aksi kriminal yang menewaskan korban.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Tragedi Petugas Damkar Depok Gugur, Fasilitas Kurang Layak Sudah Sering Dikeluhkan Rekan

Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…

4 weeks ago

Kronologi Debat Cawabup Bojonegoro, Ricuh Karena Salah Satu Calon Dianggap Tak Ikuti Aturan

Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…

1 month ago

Kronologi Guru SD Tegur Murid Berujung Ditahan dan Dugaan Uang Damai 50 Juta di Konawe Selatan

Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…

1 month ago

Kasus Tabrak Lari di Solo dan Sukoharjo, Pengemudi Panik Takut Diamuk Massa

Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…

1 month ago

Jastip Sushi Bali ke Jakarta, Tiktoker Ini Makan Sushi Basi. Ternyata Begini Kronologinya

Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…

1 month ago

4 Drama Korea yang Bisa Membuatmu Lebih Tegas Menghadapi Takdir

Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…

1 month ago