Indonesia kini kembali dirundung duka yang sangat mendalam. Yakni Palu, Donggala dan sekitarnya diguncang gempa yang mengakibatkan tsunami. Hanya dalam hitungan jam, Palu dan sekitarnya sudah porakporanda bagaikan kota mati. Seluruh wilayahnya sudah rata dengan tanah dan tak ada lagi bangunan yang kokoh berdiri.
Musibah yang membuat ujung Sulawesi luluh lantak ini memang terdengar mendadak. Sebab, beberapa waktu sebelumnya BMKG setempat sempat mencabut peringatan potensi tsunami setelah terjadinya gempa. Namun nyatanya gelombang tsunami tiba-tiba datang dan menyapu seluruh Palu serta sekitarnya. Nah, berbicara tentang gempa dan Tsunami di Palu ini ternyata menurut beberapa ahli terdapat beberapa fakta dan banyak yang belum orang ketahui.
Adanya longsoran sedimen di bawah laut
Gempa berkekuatan 7,4 SR tersebut bisa memunculkan gelombang tsunami karena suatu alasan. Salah satunya adalah terdapat longsoran sedimen di bagian bawah Teluk Palu. Hal ini disampaikan langsung oleh Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB.
Gempa lokal yang juga jadi pemicu dari gelombang tsunami
Tak hanya dari reruntuhan sedimen bawah laut, tsunami juga dipicu oleh hal lain. Contohnya seperti gempa lokal yang terjadi di bagian luar. Dilansir dari inews.id, jika dilihat dari video tsunami yang berada di Pantai Talise, gelombang air lautnya awalnya berwarna jernih dan tidak terlalu tinggi.
Terdapat aktivitas sesar di zona Palu-Koro
Lain lagi hal yang diutarakan oleh Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Ia mengungkapkan kepada tirto.id, kalau pemicu terbesar dari gempa serta tsunami yang melanda Palu dan sekitarnya adalah akibat dari aktivitas sesar pada zona Palu-Koro. Diperjelas lagi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kalau di zona tersebut tersusun oleh bebatuan berumur pra tersier, tersier dan juga kuarter. Nah, sebagian dari bebatuan tersebut sudah mengalami pelapukan. Ditambah dengan endapan kuarter bersifat mudah lepas, lunak, belum kompak yang dapat memperkuat efek goncangan dari gempa bumi tersebut Sahabat Boombastis.
Lantas, mengapa BMKG setempat sempat mencabut peringatan potensi tsunami?
Banyak para warganet yang ngamuk kepada BMKG karena mencabut peringatan tsunami setelah gempa bumi terjadi di Palu dan sekitarnya. Ya karena hal ini membuat banyak korban berjatuhan dan beberapa orang yang selamat tidak sempat untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Namun, ketegangan tersebut reda lantaran Dwikorita Karnawati menjelaskan alasan yang sebenarnya. Kepada detik.com, ia mengungkapkan kalau bahwasanya peringatan tersebut dicabut karena air yang sudah surut dari tepi pantai. Sehingga, BMKG setempat dengan cepat mencabut informasi tersebut agar warga Palu dan sekitarnya tidak khawatir. Tapi tak disangka, air laut tiba-tiba datang melebihi kecepatan dan ketinggian gelombang yang sebelumnya.
Gempa dan tsunami bukan akhir dari musibah
Ketika gempa berakhir dan gelombang tsunami telah surut, warga Palu serta sekitarnya tak bisa bernafas lega. Sebab, dikutip dari laman detik.com, tanah yang ada di sana seolah bergerak dan pohon juga seperti berjalan. Fenomena alam ini biasa disebut dengan likuifaksi. Menurut Kepala Bagian Humas BMKG Harry Tirto Djatmiko, peristiwa tersebut dapat terjadi lantaran tanah kehilangan kekuatan akibat diguncang gempa yang akhirnya mengakibatkan bangunan, pohon dan juga tiang listrik seakan bergerak dari tempatnya.
Itulah tadi fakta-fakta dari musibah yang terjadi di Palu, Donggala dan sekitarnya. Memang kejadian ini sangat tak disangka lantaran tsunami susulan dengan ketinggian 18 kaki datang begitu saja. Sehingga, bagi kalian yang tinggal di daerah dekat pantai, maka sebaiknya lebih berhati-hati. Datangnya tsunami bisa kita lihat dari beberapa fenomena alam seperti air laut surut secara tiba-tiba, adanya suara gemuruh yang entah dari mana asalnya, kemudian gempa bermagnitudo besar.

Nah, berhubungan dengan bencana Palu dan sekitarnya, jika Sahabat Boombastis ingin membantu para korban di sana, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satunya bisa lewat Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga yang nomor rekeningnya tertera pada gambar di atas. Bisa juga melalui badan-badan kemanusiaan seperti Aksi Cepat Tanggap atau Kita Bisa. Sedikit bantuan dari kita akan meringankan begitu banyak beban mereka.