Apa yang akan Anda lakukan jika merasa kepanasan? Jawabannya bisa dengan meminum air yang dingin, menyiram kepala dengan air atau malah membuka baju lalu berendam di air. Namun bagaimana jika panas itu melebihi seperti yang kita rasakan sebelumnya. Boleh jadi mirip suhu udara di gurun yang membuat hanya sedikit makhluk yang bertahan hidup.
Suhu lebih dari 30 derajat Celcius saja membuat kita berkeringat. Bahkan terus mengeluh. Lalu bagaimana jika suhunya bisa naik, bahkan nyaris dua kali. Mungkin kita bisa pingsan, parahnya bisa kita kehilangan nyawa. Seperti yang terjadi di India baru-baru ini. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga : 7 Fakta Tentang India yang Harus Anda Tahu
1. Sepanas Apa Suhu di India Saat Ini?
Di beberapa daerah di India, terutama provinsi Andhra Pradesh dan Telangana mengalami gelombang panas yang mengerikan. Suhu rata-rata saat siang mendekati 50 derajat Celcius. Sebuah suhu yang dapat mengakibatkan manusia selalu kehausan dan tidak jenak di rumah. Meminum banyak airpun tidak akan banyak membantu.
Gelombang panas di India kali ini terbilang sangat parah. Bahkan membuat sekitar 1.000 orang meninggal dunia. Kebanyakan adalah orang tua dan anak-anak yang tidak mampu menahan panasnya udara. Mereka hanya bisa pasrah hingga akhirnya tubuh perlahan lemas dan meninggal akibat kehausan.
2. Penyebab Gelombang Panas Di India
Ada dua hal yang menyebabkan gelombang panas di India kali ini. Pertama adalah adanya pemanasan global yang sangat tinggi di dunia. Selain itu, India akan memasuki musim hujan Muson yang membuat seluruh permukaan India diguyur hujan sangat parah.
Sebelum kejadian ini memang akan ada gelombang panas. Namun tahun ini lebih parah dari sebelumnya. Pihak otoritas India telah menganjurkan warganya untuk tetap di rumah dan minum banyak air. Tidak keluar tanpa penutup kepala untuk mengurangi dampak akibat gelombang panas yang sangat membakar ini.
3. Akibat Dari Gelombang Panas di India
Gelombang panas yang membuat suhu di Andhra Pradesh meningkat hingga 50 derajat Celcius ini, memakan banyak korban. Hampir setiap jam, ada saja warga yang akhirnya roboh. Air yang terus di minum tidak membuat mereka bertahan dari dehidrasi.
Beberapa orang mengalami hipertermia. Suhu tubuh mereka meningkat dari suhu normal yang seharusnya 36,5-37,5 derajat Celcius menjadi lebih dari itu. Saat mengalami hipertermia, tubuh akan mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu. Namun hal ini tidak mempan karena suhu dari luar juga panas. Akibatnya orang tersebut akan mengalami kerusakan pada otak dan organ vital hingga menyebabkan kematian.
Baca Juga : 10 Bangunan Islam Paling Menakjubkan di Dunia
Indonesia belum pernah mengalami gelombang panas. Meski beberapa kota besar udaranya sudah sangat panas. Dari kejadian ini kita dapat belajar jika alam rusak maka akan membuat manusia juga sengsara. Untuk itu menjaga alam adalah prioritas utama bagi kita. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang, atau bahkan dengan korban yang jauh lebih banyak.