Demam berdarah yang marak akhir-akhir ini bukan hanya menyebabkan beberapa orang harus dirawat di rumah sakit. Di beberapa kota sudah ada yang menghembuskan nafas terakhir akibat dari penyakit ini. Dikabarkan oleh kompas.com, ada tiga di Lamongan, empat di Ponorogo dan dua orang di Riau.
Melihat banyaknya korban berjatuhan, kita ada baiknya untuk waspada. Dengan mengetahui ciri-cirinya dan juga pertolongan pertama jika tanda-tanda demam berdarah muncul. Untuk itu, simak dulu ulasan dari Boombastis.com berikut ini.
Beberapa gejala yang sering sekali diabaikan
Banyak penderita demam berdarah yang tidak tahu kalau dirinya sudah terkontaminasi penyakit berbahaya tersebut. Pasalnya, gejala awal hanya menunjukkan demam tinggi yang kadang naik dan juga turun. Lalu ada juga nyeri sendi, sakit perut, diare dan juga muntah-muntah.
Nah, mereka biasanya baru sadar, jika sudah muncul bintik-bintik merah pada kulitnya. Sehingga mereka baru akan memeriksakan ke dokter ketika bintik merah muncul. Padahal, bintik merah merupakan tanda kalau virus sudah mulai berkembang di dalam tubuh. Bisa gawat apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti.
Ada gejala baru yang mungkin belum Sahabat Boombastis tahu
Tanda-tanda kemunculan demam berdarah yang sudah disebutkan di atas sangat perlu untuk diingat-ingat. Akan tetapi, ada satu gejala baru yang perlu kalian tahu. Adalah tidak adanya bintik-bintik merah pada kulit. Akibatnya, banyak orang yang terlambat penanganan gara-gara gejala satu ini.
Memang ciri satu ini tidak dialami oleh semua orang. Tapi pada dasarnya, kita perlu terus waspada jika demam sudah naik turun dan derajatnya pun sudah tidak normal. Menurut dr Hittoh Fattory SpA, dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan, jika panas yang diderita oleh penderita Demam Berdarah Dengue adalah sekitar 40 derajat.
Inilah pertolongan pertama yang perlu diberikan kepada penderita DBD
Kalau sudah muncul demam yang kondisinya naik turun, berikan saja air putih sebanyak mungkin. Ini dilakukan untuk mencegah dehidrasi berlebih lantaran suhu tubuh yang tinggi dan muntah-muntah. Kemudian, kalian bisa memberikan obat penurun panas. Tapi perlu diingat ya, obat penurun panas ini dipastikan sesuai dengan kondisi si penderita. Misalnya, tidak memberikan efek samping seperti alergi, pusing dan semacamnya.
Lalu untuk tahap selanjutnya adalah mengompres dahi menggunakan air dingin. Cara ini dilakukan supaya suhu tubuh bisa kembali normal seperti semula. Nah, metode-metode tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut ya. Apabila tidak ada perubahan sama sekali, sebaiknya langsung diperiksakan ke dokter dan juga sekaligus pengecekan darah di laboraturium.
Tapi tenang, ada cara pencegahan penyebaran demam berdarah kok
Untuk mencegah penyebaran penularan dari demam berdarah kita bisa melakukan banyak hal kok. Salah satunya yang sering kita dengar adalah 3 M yakni (Menguras, Menutup, Mengubur). Di mana menguras adalah rajin membersihkan bak mandi supaya jentik nyamuk tidak berkembang. Lalu ada lagi menutup tempat-tempat penampungan air guna mencegah nyamuk berkembang biak dan meletakkan telurnya di sana. Terakhir ada mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak menampung air hujan.
Terus jangan lupa juga siapkan obat pembasmi nyamuk di rumah. Namun usahakan obat tersebut bisa membunuh nyamuk zombie, alias hidup lagi setelah disemprot. Dengan demikian, kita tak perlu khawatir lagi terhadap kehadiran nyamuk. Lalu yang terakhir bisa dengan cara pengasapan atau fogging di lingkungan sekitar rumah. Namun untuk poin ini, kalian perlu berdiskusi dulu ke Ketua RT atau RW untuk melakukan fogging.
BACA JUGA : Demam Berdarah Mulai Menyerang, 5 Benda Rumahan Ini Bisa Basmi Nyamuk
Menyebarnya penyakit DBD ini menuntut kita untuk lebih waspada lagi. Apalagi ditambah tidak munculnya bintik merah di tubuh yang pastinya membuat kita terkecoh. Jadi, jaga kebersihan mulai sekarang dengan cara pencegahan yang sudah dijelaskan di atas. Yuk, lindungi diri sendiri dan keluarga kalian dari demam berdarah.