Tentu semua orang di dunia menginginkan uangnya awet sampai akhir bulan. Ya kalau bisa sih sampai akhir tahun ya. Supaya kita tidak bingung-bingung lagi kalau ada kebutuhan mendadak. Sayangnya, hal ini seperti tidak mungkin lantaran kebutuhan yang pasti bertambah setiap waktunya. Selain itu, harga barang-barang juga semakin merangkak naik seiring berjalannya waktu.
Namun, untuk beberapa orang, uang tetap tersimpan rapi di tabungan adalah hal yang mungkin lho. Pasalnya, orang-orang tersebut menganut salah satu metode kehidupan yang jarang sekali diketahui. Namanya adalah gaya hidup freegan.
Sebelum mengulas apa itu freegan, sebaiknya kita bahas dulu tentang latar belakangnya. Jadi, gaya hidup satu ini terbentuk karena berdasarkan survei National Environment Agency. Di mana di sana tercatat, ada sekitar 791 ribu ton makanan yang terbuang setiap hari. Sedangkan yang bisa didaur ulang kembali hanya berkisar 14%. Nah, banyaknya makanan yang terbuang percuma di tempat sampah ini tentu sangat disayangkan gengs. Maka dari itu, lahirlah gaya hidup freegan ini Sahabat Boombastis.
Setelah tahu latar belakangnya, tentu kalian sudah mengerti sedikit tentang gaya hidup freegan. Ya, dilansir dari Balance, freegan atau freeganism ini merupakan gerakan anti konsumerisme yang didasari masalah sosial seperti membuang makanan atau barang masih layak pakai. Sehingga para penganut gaya hidup ini akan memperkecil pengeluarannya. Dengan cara membeli sedikit mungkin dan menggunakan barang yang ada dengan semaksimal mungkin.
Membaca penjelasan di atas, mungkin Sahabat Boombastis penasaran bagaimana para penganut freegan bertahan hidup. Nah, caranya adalah mereka mencari makanan di tempat sampah kawasan restoran atau supermarket. Eh, tapi jangan kira kalau makanan yang mereka ambil semua itu basi ya. Mengutip dari detik.com, makanan yang diambil oleh kaum freegan ini masih layak untuk dimakan dan juga tidak basi.
Bagi yang melihat sekilas tentang freegan, tentu menganggap ini adalah gaya hidup menjijikkan. Terang saja, pasalnya kaum freegan mengambil makanan dari tempat sampah dan itu tentu tidak higienis. Jadi, apakah hidup dengan gaya freegan itu aman? Jawabannya adalah aman gengs, tapi dengan catatan harus teliti dalam memilih makanannya. Ketahui dulu masa kadaluwarsanya dan berapa lama produk makanan serta minuman itu bertahan.
Di Asia Tenggara, ada seorang penganut freegan pertama bernama Daniel Tay. Ia melakukan gaya hidup ini berawal dari dirinya yang sempat depresi karena selalu merasa kurang uang. Akhirnya, dirinya memutuskan untuk menjadi kaum freegan dengan meminta makanan sisa ke tetangganya. Uniknya, si tetangga dengan senang hati memberi Daniel karena jadi tidak membuang makanan lagi. Dari kebiasaan ini, Daniel dalam setahun hanya mengeluarkan uang sebesar delapan dolar atau sekitar Rp100 ribu untuk biaya makan dan minum. Sangking hematnya, sampai saat ini Daniel dijuluki manusia paling irit di dunia.
BACA JUGA : Gaya Hidup Sehat yang Tidak Sehat
Gaya hidup freegan ini memang sangat membantu keuangan seseorang. Sebab, dengan menjalankan freegan, kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli makanan dan minuman. Hanya dengan memungut di tempat sampah atau minta makanan sisa ke tetangga. Jadi, apa kalian tertarik dengan gaya hidup satu ini?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…