Batman adalah salah satu tokoh superhero paling terkenal di dunia. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1939, karakter ini kian mencuat hingga mendulang kesuksesan hingga sekarang. Batman adalah salah satu hero yang merupakan manusia asli. Dia berbeda dengan Superman atau Spiderman yang memiliki kekuatan super. Meski demikian, Batman memiliki peralatan yang sangat canggih serta pandai bela diri.
Batman yang selalu menggunakan baju berwarna hitam ternyata memiliki segudang kegelapan dalam dirinya. Jika anda melihat film ini pasti menyadari bagaimana kepribadian dari Batman yang selalu sulit ditebak. Beberapa sikap dan perilaku dari Batman ternyata pertanda gangguan jiwa yang ia derita. Berikut tujuh gangguan jiwa yang mungkin terjadi pada superhero Batman si manusia kelelawar!
1. Complicated Grief Disorder
Batman diduga mengalami disorder atau gangguan yang bernama Complicated Grief Disorder (CGD). Gangguan ini biasanya terjadi kepada siapa saja yang baru kehilangan orang yang dia cintai. Dalam kasus Batman, ia kehilangan orang tua yang ia cintai. Hal ini menyebabkannya selalu bermimpi buruk dan ketakutan.
Untuk menghilangkan rasa berduka ini, Batman memilih jadi orang yang pendiam. Bahkan menganggap dirinya sebagai nokturnal kelelawar yang menakuti para penjahat di kota. Batman mengalami kegagalan dalam beradaptasi, dan membatasi pergaulan. Gejala ini muncul pada penderita CGD.
2. Post-Traumatic Stress Disorder
Bruce atau Batman melihat kedua orang tuanya meninggal di depan matanya. Saat itu ia ingin menyelamatkannya, namun saya ia masih sangat kecil. Kejadian ini membuatnya mengalami stress yang sangat mendalam. Bruce juga jadi susah tidur karena takut bermimpi buruk. Kebiasaan ini membuat ia jadi gampang emosi terhadap banyak hal.
Untungnya ia menyalurkan emosinya kepada penjahat yang ia kejar setiap malam. Mungkin semacam balas dendam atas kematian kedua orang tuanya di masa lalu. Sifat tempramental dari Batman inilah yang membuatnya selalu menarik diri dari kerumunan. Mungkin ia takut menganiaya orang yang ia kenal karena tak bisa mengontrol emosi.
3. Depresi Tingkat Tinggi
Sejak kematian orang tuanya yang sangat mengerikan. Bruce mengalami fase trauma pada dirinya. Mulai dari yang ringan saat kecil hingga parah saat ia menjelang dewasa. Trauma ini membuatnya hanya bisa di rumah karena takut dengan apa pun. Ia jadi menyukai kegelapan malam hingga akhirnya terpikir menjadi superhero.
Depresi tingkat tinggi membuat Bruce menganggap dirinya seperti kelelawar. Selain itu, ia juga memiliki rasa putus asa yang tinggi. Ia takut melakukan apa pun karena takut gagal dan menyebabkannya kehilangan banyak hal lagi. Rasa putus asanya ini yang membuat Bruce jadi susah mencari teman yang bisa dipercaya.
4. Schizoid Personality Disorder
Schizoid Personality Disorder (SPD) adalah gangguan yang membuat seseorang selalu menarik diri dari lingkungan sosial. Individu dengan SPD selalu berusaha menjalin hubungan yang sangat biasa. Ia tak ingin ada keintiman hubungan, entah itu cinta atau persahabatan. Ia melakukannya karena kesendirian adalah hal yang lebih menyenangkan daripada bersosialisasi.
Batman atau Bruce memiliki gangguan SPD. Ia tak bisa menjalin hubungan dekat dengan siapa saja. Ia berusaha membuat penghalang agar tidak mencintai mereka semua. Dengan begitu Batman tak akan merasa sedih jika suatu saat akan kehilangan mereka. Lebih baik sendiri dan melakukan hal lainnya. Seperti yang dilakukan oleh Batman.
5. Antisocial Personality Disorder
Batman si superhero selalu menyembunyikan identitasnya kepada semua orang. Ia tak ingin orang tahu jika Batman adalah Bruce. Ia berusaha melakukan segala hal secara sembunyi-sembunyi. Bahkan cenderung menghindari kerumunan yang datang, entah itu polisi atau orang lain.
Bruce adalah orang yang suka main hakim sendiri. Ia mengadili penjahat dengan caranya sendiri. Tak jarang penjahat jadi babak belur karena ulahnya. Polisi Gotham bahkan menganggap Batman adalah villain atau penjahat. Padahal ia melumpuhkan penjahat. Gejala seperti ini adalah tanda dari Antisocial Personality Disorder.
6. Caulrophobia
Caulrophobia adalah orang yang mengalami ketakutan mendalam dengan badut. Ternyata Batman yang sangat hebat ini memiliki ketakutan dengan badut, sesuatu yang banyak disukai anak. Hal ini diketahui oleh Joker, musuh bebuyutan dari Batman yang susah sekali dikalahkan.
Mungkin karena itulah kadang Joker selalu tertawa dan membuat Batman jadi agak begidik. Meski demikian, Batman mampu mengatasi dengan mengalahkan Joker meski sulit. Mengalahkan Joker sama halnya mengalahkan ketakutannya dengan makhluk badut yang memiliki dandanan warna-warni.
7. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Saat melihat film Batman, anda pasti menyadari jika hero ini memiliki obsesi yang sangat tinggi untuk mengalahkan Joker. Selain itu ia juga terobsesi untuk memberantas banyak sekali penjahat di malam hari. Ia akan melakukan apa pun asal penjahat itu jadi babak belur dan masuk bui karena tertangkap.
Batman melakukan latihan yang sangat intens pada tubuhnya. Ia ingin selalu tampil prima di setiap malam. Well, banyak keinginan dari Batman yang sebagian besar hanyalah sebuah obsesi. Dan satu hal lagi, ia tak ingin melukai orang lain (tanda OCD). Itulah mengapa ia tak pernah menggunakan pistol untuk membunuh.
Tentu dugaan gangguan jiwa di atas tak disebutkan secara rinci pada TV atau komik. Namun nampak nyata jika anda benar-benar jeli memperhatikan tingkah laku Batman. Anyway, Batman juga manusia biasa, jadi wajar jika memiliki gangguan jiwa semacam ini. Terlebih ia telah mengalaminya sejak kecil. Semangat terus Batman!