Tips

Perusahaan Menggaji Karyawan di Bawah Standar Minimum, Gimana Sih Dasar Hukumnya?

Salah satu masalah yang sering kita jumpai di perusahaan adalah sistem penggajian. Seperti halnya yang terjadi pada PT. Makmur Andalan Sawit (MAS). Dilansir dari laman segmennews.com, perusahaan tersebut ketahuan menggaji karyawannya di bawah standar Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Sontak, keempat belas karyawannya yang mengalami kasus ini melapor ke Dinas Ketenagakerjaan setempat. Ya bagaimana, gaji mereka sangat kurang sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pegawai lainnya mendapatkan bayaran setara dengan UMK dan bahkan ada yang lebih dari standar. Mereka mempertanyakan mengapa jumlah gaji mereka berbeda dengan karyawan yang lain. Apa ada kesalahan dari mereka atau hal lain yang memicu gaji di bawah UMK. Hal ini harus jelas supaya masalah ini bisa segera teratasi.

PT. MAS yang diduga menggaji karyawan di bawah standar [Sumber Gambar]
Hmm.. padahal, pemberian gaji karyawan di bawah standar itu ada sanksinya lho. Sebab, hal itu telah melanggar Pasal 90 Ayat (2) Undang-undang Ketenagakerjaan. Di sana disebutkan kalau pengusaha dilarang membayar gaji lebih rendah dari upah minimun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89. Nah, kalau ada pengusaha yang berani melanggar aturan dari Pasal 90 Ayat (2) ini, kudu siap mental menerima hukumannya. Menurut Pasal 185 UU Nomor 13 Tahun 2003 Ayat (1), si pengusaha akan dikenakan sanksi pidana penjara paling lama empat tahun. Kemudian bisa dijerat denda maksimal sejumah Rp400 juta.

Perjanjian kerja tidak bisa jadi penentu [Sumber Gambar]
Tapi, bagaimana kalau jumlah gaji ini sudah disepakati dari awal? Hal ini memang cukup membingungkan karena si pegawai sudah setuju dengan perjanjiannya. Kalau sudah ada perjanjian seperti itu, bisa dianggap perusahaan belum bersalah sepenuhnya. Namun jika dilihat dari hukum perdata, kesepakatan ini tidak sah lho Sahabat Boombastis. Dilansir dari laman hukumonline.com, perjanjian tersebut bernilai null and void yang artinya batal demi hukum.

BACA JUGA : Ratusan Karyawan Mogok Kerja Akibat Gaji Tak Dibayar, Boleh Enggak Sih Seperti Itu?

Jadi, pada intinya perusahaan tidak diperbolehkan untuk memberikan upah di bawah standar. Harus setara atau lebih dari jumlah gaji yang telah ditetapkan daerah masing-masing. Namun perlu diingat ya Sahabat Boombastis, artikel ini hanya membahas tentang aturan yang berhubungan dengan pembayaran gaji di bawah minimum. Kalau kalian bekerja dan mengalami kasus yang mirip dengan karyawan di PT. MAS tadi, lebih baik bicarakan kepada atasan. Mungkin atasan bisa memberikan alasan yang cukup konkrit terhadap pemberian gaji para pembaca semua.

Share
Published by
Firdha

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago