3. Gayatri, Gadis Ceria Penguasa 14 Bahasa Meninggal Setelah Membanggakan Indonesia
Indonesia pernah sangat dijunjung di mata ASEAN setahun belakangan tepatnya di Oktober 2014. Bagaimana tidak, negara ini mengirimkan salah satu putri terbaik bangsa yang akhirnya sukses menjadi duta untuk organisasi terbesar di Asia Tenggara itu. Hal yang lebih mencengangkan lagi, perwakilan Indonesia ini sangat cerdas dengan kemampuan penguasaan 14 bahasa asing dengan fasih. Yup, kita sedang membicarakan tentang Gayatri Wailissa.
14 bahasa untuk gadis berusia 19 tahun, tentu saja ini adalah hal yang sangat gila. Bahkan bisa dibilang jenius. Sayangnya, gadis manis itu tidak akan bisa lagi membuat bangsa ini kembali jumawa di pentas dunia. Benar, ia kini telah meninggal untuk selama-lamanya.
Kronologinya adalah ketika pada suatu sore ia tengah melakukan joging di Taman Suropati. Namun tak lama setelah itu Gayatri tiba-tiba pingsan. Dugaan awalnya karena ia kelelahan dan terlalu memaksakan diri ketika melakukan aktivitas favoritnya itu. Namun, setelah diperiksa dokter diketahui kalau gadis manis ini mengalami pecah pembuluh darah di otak. Hingga kemudian dinyatakan sang gadis kebanggaan ini meninggal dunia.
Tentu ini adalah kehilangan yang sangat berat. Mengingat belum tentu ada 1 di antara seribu orang yang bisa melakukan apa yang dikuasai Gayatri. Uniknya, kematian ini seperti sudah diduga olehnya. Pasalnya, suatu ketika ia sempat bergumam kepada sang ayah, “Saya ingin mati dikenang oleh masyarakat dan tinggalkan kenangan yang susah dilupakan oleh masyarakat Indonesia.” Sang ayah, Deddy Darwis sama sekali tak menyangka jika ucapan putri pintarnya itu ternyata adalah pertanda bahwa ia akan benar-benar membanggakan Indonesia dan akhirnya meninggal dunia.
Kematian tidak pernah bisa diduga kapan datangnya. Tak bisa dimajukan lebih-lebih ditangguhkan. Kematian juga tidak peduli akan apa yang dilakukan si calon. Namun seperti kalimat bijak yang sering kita dengar, “Orang baik pasti matinya dalam kondisi yang baik pula”, sangat bisa untuk kita percaya. Jadi, persiapkan apa pun yang kita bisa, karena kapan pun kematian bisa saja datang.