5. Tak Lagi Nyinyir Terhadap Pemerintah
Negara adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Secara sisi ekonomi hal tersebut juga termasuk karena sudah tertuang dalam undang-undang. Dan seperti yang kita tahu, masyarakat menengah ke bawah memang begitu berharap penuh terhadap pemerintah. Entah tentang ekonomi, kesehatan dan juga pendidikan. Pemerintah mungkin sudah berbuat yang terbaik. Namun, sepertinya kurang maksimal sehingga nyinyir sana sini pun tak bisa terhindarkan.
Ketika masyarakat sudah punya pegangan finansial berupa hujan emas Freeport tadi, maka tidak ada lagi yang seperti ini. Taraf hidup meningkat, masyarakat makin mandiri. Mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan terbaik dengan berbayar. Alhasil, nada-nada sumbang kepada pemerintah pun bakal senyap seperti bayi baru tidur. Indah sekali ya?
Imajinasi yang ketinggian memang bikin sakit hati karena harapan tidak terwujudnya tinggi. Namun untuk kasus Freeport ini berbeda. Jika saja pemerintah berani melakukan semacam plintiran di masa lalu mungkin saja perusahaan Amerika itu akan bisa lebih menguntungkan kita. Bahkan lebih baik jika bangsa Indonesia sendiri yang mengelolanya seratus persen.
Baca Juga : 5 Misteri dari Masa Lalu Indonesia yang Tak Bisa Dipecahkan Hingga Sekarang
Tambang Timika sudah tak karuan dalamnya, pemerintah juga masih gamang untuk memberikan putusan renegoisasi mereka. Sebenarnya apa lagi yang mau dikeruk padahal sudah se-dalam itu? Para ahli mengatakan jika di tambang tersebut masih ada sekitar 1.889 ton emas. Kalau begini maka tak usah heran kenapa Freeport buru-buru mengajukan perpanjangan kontrak.