Kisah haru tentang polisi yang jujur kini menjadi trending topic di berbagai media. Kejujuran, keberanian, dan optimisnya bisa menginspirasi banyak orang. Ya, Bripda Taufik bisa mewujudkan cita – citanya. Meskipun dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, dia bisa meraih impiannya untuk menjadi seorang polisi yang mengabdi untuk negeri.
Di hari pertama dinas, Bripda Taufik menerima hukuman lantaran datang terlambat. Dia pun lantas mengaku datang terlambat karena harus berjalan sekitar 5 km. Mulanya, atasan Bripda Taufik tidak percaya dan mencoba mengecek langsung rumahnya hingga terungkap kisah Bripda Taufik yang tinggal di bekas kandang sapi bersama ayah dan ketiga adiknya. Berikut lebih lanjut tentang Bripda Taufik dilansir dari merdeka.com.
1. Sosok polisi muda
Sebelum masuk Sekolah Polisi Negara (SPN) dan dinas di Sabhara DIY, Bripda Taufik awalnya bekerja di perpustakaan sekolahnya dulu, SMKN 1 Sayegan. Dia aktif dalam organisasi Pramuka dan akhirnya termotivasi untuk menjadi seorang polisi. Dia lantas lulus SPN pada akhir tahun 2014 kemarin dan saat ini dia bertugas di Sabhara DIY.
2. Tinggal di bekas kandang sapi
Miris ketika harus melihat tempat tinggal sang polisi baru tersebut. Bripda Taufik tinggal di sebuah bangunan berukuran 4×7 meter karena tidak punya cukup uang untuk membeli rumah. Dia dan keluarga mendapatkan bantuan bangunan yang awalnya adalah kandang sapi dari kelompok ternak di kampungnya. Bangunan tanpa pintu dan hanya tertutup dengan kain. Dan ketika hujan datang, air pun masuk ke dalam bangunan bekas kandang sapi tersebut.
3. Tempat tinggal seadanya
Begitu juga dengan isi rumah tersebut. Tidak ada lemari untuk menyimpan pakaian dan hanya dihangatkan oleh selimut saat dingin menyapu bangunan 4×7 meter tersebut. Kasur yang mereka tiduri pun sudah tidak layak pakai. Bahkan, busa kasur tersebut sudah mencuat ke mana-mana. Ditambah dengan aroma kandang sapi di sekitar rumah Bripda.
4. Orang tua bercerai
Di kediaman Bripda Taufik, hanya ada ayah dan ketiga adiknya. Orang tua Bripda Taufik bercerai dua tahun yang lalu. Rumah mereka dijual oleh ibunya dengan alasan membeli rumah baru. Namun sayangnya, uang hasil penjualan rumah tidak cukup untuk membeli rumah baru. Bripda Taufik memilih untuk bersama sang ayah dan ketiga adiknya.
5. Polisi yang jujur
Kejujuran dan kegigihan Bripda Taufik patut dicontoh. Tanpa malu dia memperlihatkan kediamannya yang begitu memprihatinkan. Tanpa lelah dia berjalan sejauh 5km dan menerima hukuman dengan meraih yang dicitakan. Bripda Taufik merupakan sosok muda yang penuh inspirasi. Selamat bertugas untuk Bripda Taufik. Terus mengabdi untuk negeri!