Baju seragam selama ini sudah berhasil menjadi sebuah identitas bagi semua orang. Entah itu pegawai kantor desa, aparat pemerintahan, atlet olahraga, sampai anak sekolah. Seragam pertama yang pernah dikenakan semua orang pastilah seragam TK atau taman kanak-kanak. Di mana untuk pertama kali kita memiliki identitas sebuah institusi dan tak jarang kita enggan melepasnya karena saking senangnya dengan si seragam.
Ngomong-ngomong soal seragam, mungkin belum banyak dari kita yang mengerti betul tentang apa makna di baliknya. Mengapa anak sekolah di Indonesia khususnya memiliki seragam sekolah dengan warna yang berbeda di setiap jenjang pendidikannya. Padahal kan kalau saja bisa dibuat sama akan lebih hemat juga.
Penggunaan seragam sudah dimulai sejak zaman Belanda
Siapa sangka ternyata menurut catatan sejarah, anak-anak di Indonesia sudah mengenakan seragam di sekolah pada zaman kolonial Belanda. Namun pada saat itu memang seragam yang digunakan tiap sekolah berbeda tidak senada seperti sekarang. Inilah yang memang menjadi seluk beluk mengapa kemudian anak-anak sekolah di Indonesia memakai seragam.
Setelah itu barulah pada tahun 1982 dikeluarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 52 tanggal 17 Maret. Pada SK tersebut dituliskan bahwa seragam wajib dikenakan oleh seluruh pelajar di Indonesia. Yang mana setiap jenjang ditandai dengan warna berbeda, putih-merah, mutih-biru, dan juga putih-abu-abu.
Putih-merah penuh keceriaan
Untuk tingkat sekolah dasar, yang paling legendaris nih, warna yang diwajibkan adalah perpaduan atasan putih serta bawahan merah. Warna ini dipilih konon untuk mencerminkan pelajar SD yang penuh dengan energi, semangat tinggi, serta ceria. Dengan ini diharapkan para pemakainya benar-benar bisa mencerminkan sebagai seorang anak yang selalu ceria serta memiliki semangat tinggi untuk meraih ilmu di sekolah.
Selain itu warna merah yang identik dengan kesan mencolok dan menarik diharapkan bisa lebih mendorong anak-anak untuk selalu memiliki energi penuh dalam belajar. Tak lupa juga warna ini juga memiliki makna sebagai hasrat yang kuat untuk anak-anak selalu memiliki antusias dalam bersekolah dan juga belajar dengan rajin.
Putih-biru untuk kepercayaan diri
Semakin naik jenjang pendidikannya, maka lebih tinggi pula makna dari warna seragam yang dikenakan. Mereka yang berhasil lulus dari tingkat sekolah dasar tentunya juga akan mulai merasakan suasana baru di tingkatan pertama atau SMP. Warna biru yang dikenakan di jenjang ini ternyata melambangkan rasa percaya diri. Dengan itu, semua siswa-siswi SMP diharapkan dapat menjadi lebih percaya diri.
Selain itu biru di sini juga menggambarkan keahlian berkomunikasi yang tentunya ditunjang dari sikap percaya diri murid. Siswa SMP sekarang diharapkan memiliki kemampuan interaksi yang lebih baik dengan semua elemen di lingkungan sekolah. Baik itu interaksi pada sesama teman maupun guru-guru yang dilakukan dengan rasa percaya diri tinggi.
Putih abu-abu yang tenang dan dewasa
Untuk jenjang paling tinggi di bangku sekolah, tentunya warna abu-abu dipilih dengan penuh pertimbangan. Abu-abu di sini melambangkan masa peralihan dari hitam menuju putih, atau dari remaja menuju dewasa. Warna ini juga disebut-sebut sebagai lambang dari kedewasaan dan juga ketenangan dan pasti hal itu sangat sesuai bila melihat kondisi umur dan psikologis para siswa SMA di mana pun.
Warna abu-abu ini diharapkan dapat mendorong murid-murid yang berusia menjelang dewasa ini untuk lebih dewasa dalam pemikiran serta perbuatan. Warna yang memiliki kesan tenang ini juga dimaksudkan untuk membuat suasana sekolah terasa lebih tenang supaya siswa-siswinya dapat lebih mudah berkonsentasi belajar.
Ternyata warna seragam yang selama ini kita gunakan dipilih bukan semata-mata karena unsur keindahan semata, melainkan karena ada makna filosofis mendalam di baliknya. Namun bila melihat anak zaman sekarang yang sukanya mencorat-coret seragam mereka, rasanya itu sama saja dengan sedikit menodai makna dari seragam tersebut. Sekali lagi perlu diingat bahwa seragam adalah identitas kita, jadi jangan sampai identitas tersebut malah kita coreng.