Warkop adalah sebuah trio lawak yang terdiri dari Drs. H. Wahyu Sardono alm. (Dono), Drs. Kasino Hadiwibowo alm. (Kasino), dan Drs. H. Indrodjojo Kusumonegoro (Indro). Pada zamannya, tiada yang menyangka jika sebuah grup yang berawal dari suatu acara kegiatan berskala universitas ini kemudian terus berkembang hingga menjadi sebuah kelompok lawak yang legendaris dengan karya-karya yang masih disegani dan dikagumi hingga saat ini.
Warkop semakin tenar dan dikenal luas ketika mereka bermain di layar lebar. Semasa kariernya, trio ini telah berhasil memproduksi belasan film super jenaka yang pastinya berhasil mengocok perut para penontonnya yang berasal dari lintas usia dan lintas generasi. Di sini akan kami hadirkan tujuh film Warkop paling hebat, apa saja?
Dono, Kasino, dan Indro dalam film ini beradu akting dengan wanita idaman pria tempo doeloe, Eva Arnaz dan Lidya Kandou. Diceritakan, ketiga pemuda tadi adalah anak perantauan yang menyewa kos-kosan di rumah gedongan yang dimiliki oleh pria galak bernama pak Us-Us. Trio kocak tersebut di film ini awalnya adalah pengangguran dan untuk dapat terus hidup dan membiayai segala kebutuhan, mereka pun terpaksa mencari pekerjaan. Kejadian-kejadian sial yang dialami oleh mereka bertiga jadi jualan utama film ini.
Film ini terinspirasi oleh serial TV ala barat dengan judul sama, CHIPs. Plotnya kurang lebih telah dijelaskan dalam judul film ini. Trio Warkop ikut menanggulangi permasalahan sosial dengan cara hebat yakni bergabung dengan kepolisian. Film yang sarat kritik terhadap kepolisian Indonesia yang saat itu gemar melakukan penyuapan, punya slogan populer berbunyi “Jangkrik Bos!” Film yang dirilis tahun 1982 ini kisahnya juga baru-baru ini diangkat ulang oleh sutradara Angga Umbara dengan judul baru bernama Warkop DKI Reborn.
Punya judul sama dengan serial AS berjudul “The Six Million Dollar Man,” Manusia 6.000.000 Dollar adalah versi parodi yang diciptakan oleh Warkop. Kurang lebih sinopsisnya seperti ini, Dono, Kasino, Indro adalah anggota kepolisian. Naas, Dono mengalami kecelakaan fatal ketika bertugas. Dono kemudian dijadikan bahan percobaan untuk menjadi manusia berkekuatan robot yang konon biayanya mencapai $6 juta. Tapi tenang, meski ringkasan ceritanya terdengar serius, jangan lupa, kita sedang membicarakan grup Warkop yang tentu saja akan membuat film ini sesak dengan adegan-adegan kocak. Salah satu adegan paling menghibur contohnya adalah Kasino, yang seharusnya bertindak gagah dalam menanggulangi pencopetan, eh, malah dia digebuki pencopet.
Film ini adalah film pertama dari Warkop DKI yang diproduksi pada tahun 1979. Dalam film ini, Warkop masih berformat kuartet, dengan keberadaan almarhum Nanu. Kisahnya soal penderitaan dan tingkah lucu anak perantauan yang tinggal di sebuah rumah kos. Mereka berempat ternyata menyukai satu wanita yang sama, Halimah (Elvy Sukaesih) yang merupakan pembantu di rumah tersebut. Sial bagi mereka, di pengujung film ini diketahui bahwa Halimah telah hamil dan mengandung anak dari pacar majikannya. Film ini berhasil menggaet angka 400.000an penonton, jumlah yang sangat fantastis tentunya kala itu.
Film yang disutradarai oleh Arizal ini lagi-lagi berkisah tentang kehidupan kos-kosan. Di film ini Kasino melarang keras Indro dan Dono untuk menyukai seorang wanita, padahal dia sendiri diam-diam menaruh hati pada seorang gadis cantik yang ia lihat di sebuah majalah. Suatu saat, Marlina, gadis yang diidam-idamkan oleh Kasino di majalah tersebut datang ke kosan sebagai penghuni baru. Sial bagi Kasino, Marlina justru malah memilih Dono sebagai suaminya.
Trio warkop bekerja kali ini langsung dikisahkan bekerja di sebuah hotel. Masing-masing telah mendapat kekurangan yang akhirnya saling melengkapi kelucuan ketiganya. Dono sebagai penipu, Kasino si tukang marah, dan Indro si gagap. Kekocakan mereka secara cerdas dikemas dalam bungkusan yang sama dengan kekurangan mereka semua. Kalau kamu pengen menyaksikan “Bajuri” ketika masih muda, kamu dapat melihatnya di film ini.
Tak seperti film-film selanjutnya, dalam film ini trio Warkop masih menggunakan nama samaran. Dono berperan sebagai Slamet, Kasino berperan sebagai Sanwani, dan Indro sebagai Paijo. Ketiganya adalah mahasiswa dari berbagai latar belakang yang bersaing untuk mendapatkan satu wanita yang sama. Lagi-lagi Warkop yang memang terdiri dari orang-orang intelek ini berhasil menyajikan komedi satir nan cerdas kala itu. Film ini mengisahkan fenomena ala “social climber” di mana ketiga lelaki tanggung tersebut saling unjuk mobil mewah dan harta mahal yang ternyata bukan milik mereka.
Itulah tujuh film Warkop paling keren dan paling kocak versi kami. Hampir setiap tahun, stasiun televisi berlomba-lomba menayangkan kembali film lawas mereka. Tapi tak mengapa, meski bertatus “jadul” dan repetitif setiap tahunnya, itu masih jauh lebih baik ketimbang menyaksikan film komedi garing zaman sekarang, atau film romantis berbau religius berseting di luar negeri yang jalan cerita dan klimaks kisahnya dapat dengan mudah ditebak.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…