Ajang penghargaan paling bergengsi dan ditunggu oleh penggiat film di Indonesia, Festival Film Indonesian (FFI) 2018, akan dilaksanakan pada 10 Desember 2018 di Manado. Banyak film laris di tahun ini yang masuk dalam nominasi FFI 2018. Namun, film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak mendominasi nominasi FFI 2018.
Film yang dibintangi oleh Marsha Timothy ini sebelumnya sudah memenangkan banyak penghargaan di Indonesian Movie Actor Awards 2018. Netizen pun sudah meramalkan bahwa film yang berlatarbelakang di Sumba ini juga akan menyabet banyak piala di FFI 2018. Sebelum menyaksikan kemenangan film garapan Mouly Surya, yuk simak fakta-faktanya di bawah ini.
Mengangkat sosok perempuan Sumba yang kuat
Beberapa di antara kalian mungkin agak sedikit takut dengan sosok Marlina dalam film ini. Marsha Timothy, yang memerankan karakter ini pun mengaku hal yang sama. Sebab, Marlina merupakan sosok perempuan Sumba yang kuat. Kemana-mana, ia selalu membawa serta parang yang diikatkan di pinggangnya.
Belum lagi, ada sebuah adegan di mana ia “digoda” seorang pria setelah suaminya meninggal. Tak pandang bulu, ia langsung memenggal kepala si pria untuk mempertahankan martabatnya sebagai seorang wanita. Meskipun begitu, ia masih bisa hidup normal. Kebanyakan orang Sumba memang sudah familiar dengan penggunaan parang dan pembunuhan di sana.
Ritual pemakaman penganut agama Marapu yang disoroti
Masih tentang suami Marlina yang meninggal, dikisahkan keluarga Marlina masih belum cukup stabil ekonominya untuk memberikan ritual pemakaman yang layak untuk suaminya. Sehingga, untuk beberapa waktu, sang suami dibiarkan duduk di kursi rumahnya hingga Marlina bisa memberikan penghormatan yang layak.
Dikutip dari celebrity.okezone.com, Marsha mengungkapkan “yang kita kaget kalau kita pikir dimumi itu ditutup semua tapi di sana itu enggak. Jadi, kelihatan mukanya, posisinya duduk. Itu yang aku baru tahu dan baru lihat.” Liputan6.com sendiri mengungkapkan, ritual pemakaman umat Marapu biasanya memasukkan jasad ke dalam kulit kerbau sebelum dikuburkan.
Disponsori oleh negara asing
Genre film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak ini memang tergolong baru di Indonesia. Dilihat dari pencapaian penontonnya di bioskop saja masih kalah dengan film Dilan 1990. Hal ini disebabkan oleh ketidakmengertian orang Indonesia terhadap budaya sendiri. Mereka malah cenderung ngeri.
Tak ayal jika banyak negara asing yang bersedia menjadi sponsor mereka, sebab budaya yang diangkat cukup menarik. Adalah negara Prancis yang menyumbangkan dana dengan cukup besar, diikuti oleh rumah produksi Malaysia, Singapura, dan Thailand. Ketika diadaptasi ke dalam judul internasional, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak menjadi Marlina the Murderer in Four Acts.
Telah tayang di Amerika Serikat dan 8 kota Eropa lainnya
Sebelum ditayangkan di Indonesia, film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak telah mendapat lisensinya untuk tayang di Amerika Serikat. Hingga akhirnya, film garapan Mouly Surya ini mendapat rating yang cukup tinggi di Rotten Tomatoes dan IMDb. Tak hanya di Amerika Serikat, film perdana Marsha Timothy menjadi pembunuh ini juga tayang di Eropa.
Cannes, Marseille, Paris, Geneva, Roma, Milan, Florence dan Brussels adalah kota-kota di Eropa yang berhasil menayangkan Marlina the Murderer in Four Acts. Sayang banget, film ini malah enggak begitu laku di negeri sendiri.
Masuk seleksi festival film paling bergengsi di dunia
Para pecinta film pasti sudah tahu tentang Festival Film Cannes, ajang penghargaan paling bergengsi di dunia. Tak banyak film Indonesia yang mampu masuk seleksi ketat Festival Film Cannes. Namun, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak berhasil menjadi salah satunya.
Sebelumnya, film Senyap, serta Ave Maryam juga telah masuk dalam seleksi Festival Film Cannes. Bahkan, film Senyap menjadi salah satu nominasi yang bakal meraih penghargaan, loh. Sebuah prestasi yang pernah diraih oleh sineasi Indonesia.
Bagi Sahabat Boombastis yang belum menonton pasti penasaran setelah membaca ulasan ini. Maka dari itu, mumpung masih ada waktu, cus ke tempat screening film yang masih memutar film-film Indonesia yang sudah gulung tikar di bioskop, seperti Kinosaurus Jakarta Selatan. Enggak bakal nyesel, deh, menonton film yang raih banyak nominasi di FFI 2018!