in

Sembilan Dewa Kaisar, Festival di Mana Para Lelaki Menusuk Diri Mereka dengan Benda Tajam

Setiap negara pasti punya budaya dan adat yang berbeda pula. Kali ini, Sahabat Boombastis.com semua akan kita ajak menjelajahi kebudayaan negara tetangga, tepatnya Thailand. Kalau kita berbicara tentang budaya rutin, Thailand punya festival vegetarian.

Festival vegetarian ini pasti identik dengan sayuran? No, kamu salah besar kalau menganggap festival ini berkaitan dengan sayuran. Bertolak belakang dengan namanya, festival vegetarian malah terlihat ekstrem dan mengerikan di mana orang menusuk diri mereka sendiri dengan benda tajam. Kok bisa seperti itu? Simak ulasan berikut ini sampai habis ya!

Awal mula perayaan festival vegetarian

Bagi yang belum tau, festival ini disebut juga sebagai Tesagan Gin Je, dilaksanakan setiap bulan kesembilan dari kalender Cina selama 9 hari. Menurut legenda, masyarakat Cina yang dulunya tinggal di kawasan ini menjalani diet vegetarian dan bersembahyang kepada sembilan dewa untuk disembuhkan dari epidemi mematikan yang menyerang mereka.

Perayaan festival vegetarian [sumber gambar]
Karena sudah dibantu oleh sang dewa, sebagai ucapan terima kasih, diadakannyalah festival ini. Selain meninggalkan alkohol, tak berhubungan seks, mereka juga akan menusuk diri mereka sendiri dengan benda tajam. Saat orang-orang ini tidak berdarah dan tak meninggalkan luka, maka mereka percaya bahwa tubuh mereka sudah dirasuki oleh roh sembilan dewa tersebut.

Perayaan yang dilakukan di jalanan

Melansir martinrecords.com, selain diadakan di tempat tertentu, ada pula perayaan di jalan, di mana para peserta turun langsung ke jalanan untuk melangsungkan kegiatan festival dengan cara terang-terangan. Di tempat lain ribuan peserta berjalan melewati bara api, atau memanjat tangga setinggi delapan meter dengan anak tangga berupa pisau-pisau tajam.

Festival dilakukan di jalan [sumber gambar]
Setelah menonton, para pengunjung dapat menyantap makanan khusus yang telah disiapkan untuk perayaan ini, yang tersedia di warung makanan atau supermarket yang ada di sepanjang jalan. Bukan hal biasa lagi kok, perayaan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 150 tahun.

Ritual yang harus dilakukan sebelum perayaan festival

Karena perayaan ini melibatkan para dewa –yang mereka percayai turun dari surga—maka akan ada hal-hal berupa ritual sebelum pelaksanaan festival. Pada sore sebelum festival dimulai, setiap kuil akan digantungkan 9 lentera sebagai gerbang masuk para dewa. Selain itu, ada pula Go Teng atau tiang yang diberdirikan di setiap kuil itu.

Ritual ekstrem yang menakutkan [sumber gambar]
Setelah festival berakhir, ada ritual memulangkan para dewa ke surga. Adapun peserta yang ikut dalam upacara, harus dan wajib banget untuk mematuhi aturan berikut ini. Wajib berdoa kepada dewa (untuk orang yang masih hidup atau sudah meninggal), mandi dengan minyak panas, panjat tebing, serta berlari di atas api.

Acara ekstrem yang dihadiri oleh orang yang berani

Akhir dari acara ini adalah pahala dari para dewa yang didatangkan ke festival itu. Namun, acara ini masuk dalam list festival yang paling ekstrem di Thailand, kalau kamu enggak cukup berani,

Peserta festival [sumber gambar]
maka kamu lebih baik tidak usah menghadirinya. Menghadiri festival ini juga itu artinya kamu harus siap melihat darah, orang menyakiti diri mereka, dan benda tajam yang ada di tempat festival itu.

BACA JUGA: 5 Festival Paling Aneh dan Ekstrim di Berbagai Belahan Dunia

Duh, gimana ya rasanya menjadi orang yang hadir di acara festival ini? Kalau kamu penakut dan tak tahan melihat hal-hal gore mending tak usah datang ya, gaes.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Kisah Mohammad Sjafei, Pendiri Sekolah Rakyat yang Melawan Belanda Lewat Pendidikan

Panutan Sejuta Umat, Begini Metode Ustaz Danu yang Mengobati Pasien dengan Do’a