Sepanjang 3 bulan terakhir menuju 2023, banyak sekali konser musik yang diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Baik konser musik tunggal maupun festival. Synchronize Festival 2022 dan Pestapora 2022 adalah dua di antara sekian banyak festival musik besar di Jakarta. Kedua acara tersebut sejauh ini terbilang sukses.
Namun, rupanya ada juga festival musik berskala besar yang berjalan tidak sesuai rencana yaitu Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat. Festival musik tersebut mengalami sejumlah masalah seperti kelebihan penonton sampai akhirnya konser hari ke-3 dihentikan oleh polisi. Bagaimana awal mula masalah Berdendang Bergoyang? Simak ulasan selengkapnya berikut.
Menghadirkan penyanyi papan atas Indonesia
Festival musik dengan slogan “Pesta joget terbaik di hidupmu” ini diselenggarakan oleh promotor musik Emvrio Production. Event organizer ini menjadwalkan Berdendang Bergoyang selama tiga hari yaitu 28-30 Oktober 2022. Terlihat dari unggahan di Instagram @berdendangbergoyang, pengisi acara merupakan penyanyi papan atas dengan jumlah lebih dari 60. Beberapa penyanyi tersebut adalah Rizky Febian, Tulus, Padi Reborn, Rhoma Irama dan Soneta Group, Andien, Rossa, dan Marcel Siahaan.
Penonton membeludak melebihi izin ke polisi
Permasalahan yang terjadi saat Berdendang Bergoyang berlangsung mencuat di Twitter salah satunya utas dari pengguna @BanyuSadewa. Ia menjelaskan beberapa hal yang terjadi ketika hari pertama konser. Seperti ketika melewati gerbang masuk, tiketnya tidak dipindai oleh petugas. Bahkan, ia melihat orang tanpa tiket pun dapat masuk ke arena festival musik. Banyu juga membagikan video area indoor yang sangat penuh penonton.
Gw gak paham dah ini EO nya, semua artis yg Top 5. Dari Melly Goeslaw sampe Padi (hari ini bahkan ada Kahitna sama Reza Artamevia) disuruh tampil di indoor wicis GILAK LO INI DESEK DESEKAN KEGENCET DI INDOOR DAH MANUSIA DIJEJEL DALEM KALENG KHONG GUAN AJGGGG pic.twitter.com/NdzL1xLvxv
— Simpenan Pejabat ™ (@BanyuSadewa) October 29, 2022
Terkait penonton, rupanya jumlahnya memang melebihi kuota yang dilaporkan saat izin kepada pihak kepolisian. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyampaikan bahwa jumlah penonton maksimal 10.000 sesuai dengan kapasitas Istora Senayan.
Namun, pada kenyataannya terdapat lebih dari 20.000 penonton pada hari pertama festival. Hal tersebut pun membuat penonton membeludak. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan juga menyebutkan bahwa panitia ternyata mencetak tiket melebihi kuota dari laporan ke kepolisian.
Penonton ada yang pingsan dan terluka
Penyelenggara Berdendang Bergoyang menerapkan peraturan tidak ada re-entry, artinya penonton yang sudah masuk ke arena pada hari tersebut kemudian keluar maka tidak bisa masuk lagi. Namun, diketahui bahwa gerbang masuk dan keluar menjadi satu. Akibatnya, flow penonton tidak dapat berjalan dengan baik sehingga terdapat puluhan penonton yang pingsan dan ada pula yang mengalami luka-luka.
Konser hari kedua selesai lebih awal
Selain kelebihan penonton, terdapat masalah pada hari kedua yaitu konser selesai lebih awal pukul 22.00 sedangkan masih ada penyanyi yang belum tampil. Hal ini pun mengakibatkan sejumlah penonton marah dan meminta kejelasan dari panitia. Rupanya kebijakan tersebut dibikin oleh panitia demi keamanan karena penonton membeludak. Sampai akhirnya, pihak Emvrio menjanjikan akan mengembalikan biaya tiket hari kedua 100 persen.
Izin konser hari ketiga dicabut polisi
Permasalahan penonton yang melebihi kapasitas mengakibatkan izin konser hari ketiga pada Minggu (30/10/2022) dicabut oleh pihak kepolisian. Menurut keterangan dari unggahan di Instagram @berdendangbergoyang, pembatalan dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan penonton. Pihak penyelenggara pun akan mengembalikan tiket konser hari kedua dan ketiga secara penuh kepada penonton dengan mengisi formulir yang tertera di biodata Instagram @berdendangbergoyang.
Sampai saat ini, sejumlah panitia Berdendang Bergoyang dimintai keterangan di kantor polisi. Semoga saja kejadian serupa tidak terjadi lagi dan penyelenggara konser dapat lebih bertanggung jawab.