in

Fenomena Sumuk Cuaca Terik Saat Siang dan Bikin Gerah Malam Hari, Begini Penjelasan BMKG

Belakangan, masyarakat mengeluh karena cuaca yang terasa lebih panas dari biasanya. Fenomena yang disebut ‘sumuk’ ini dirasakan di beberapa daerah di Indonesia. Bantuan kipas angin serta Air Conditioner (AC) bahkan terasa tidak cukup untuk menghilangkan suasana panas di dalam rumah. Pada siang hari pun, matahari terik dan garang, sedangkan malam membuat gerah.

Cuaca panas ini telah berlangsung dari awal bulan Mei dan masih berlangsung hingga saat ini. Berdasarkan rilis BMKG, suhu maksimum harian di Indonesia pada 17-18 Mei lalu sekitar 35-35,4 derajat celcius. Bahkan, laporan dari Stasiun Klimatologi Palembang, suhu di Sumatra Selatan mencapai 36,2 derajat celcius.

Panas dikaitkan dengan fenomena di India

HeatWave di India [sumber gambar]
Cuaca yang luar biasa panas ini sempat membuat panik masyarakat. Mereka mengaitkan hal ini dengan fenomena gelombang panas yang terjadi di India. Bahkan sejak libur di hari lebaran lalu hingga saat ini, matahari terasa masih jauh terik dari sebelumnya. Namun, sebenarnya apa yang menjadi penyebab utama meningkatnya suhu panas ini ya, Sahabat Boombastis? Apakah memang pemanasan global atau ada sebab lain?

Penjelasan dari BMKG, tak ada kaitannya dengan suhu di India

Cuaca panas di Indonesia [sumber gambar]
Melansir dari laman Tirto, pihak BMKG telah menjelaskan tentang kejadian suhu panas di Indonesia ini. Hal tersebutlah tidak dikategorikan sebagai gelombang panas seperti di India, karena tidak memenuhi definisi kejadian ekstrem meteorologis oleh Badan Meteorologi Dunia (WMO). Ialah anomali lebih panas 5℃ dari rerata klimatologis suhu maksimum di suatu lokasi dan setidaknya sudah berlangsung dalam 5 hari. Gelombang panas sendiri terjadi dalam cakupan luas. Penyebabnya adalah sirkulasi udara tertentu hingga timbul penumpukan udara secara massal.

Cuaca panas ini merupakan hal yang wajar

Cuaca panas menurut BMKG [sumber gambar]
Melalui akun Instagramnya, BMKG mengatakan bahwa fenomena panas ini merupakan hal yang wajar. “Meningkatnya suhu dirasakan lebih panas atau terik dari biasanya pada bulan Mei tahun ini sebenarnya adalah hal yang wajar,” begitu tulis BMKG dalam caption-nya. Bahkan, puncak panas suhu di Indonesia sendiri akan terjadi pada bulan April-Mei dan September mendatang. Hal itu karena pengaruh posisi gerak semu matahari dan juga dominasi cuaca cerah awal atau puncak musim kemarau.

Suhu udara yang tinggi memicu panas di wilayah Jawa dan Sumatra

Cuaca panas di beberapa daerah [sumber gambar]
Fenomena ‘sumuk’ ini melanda daerah di Jawa dan Sumatra. Penyebab lainnya adalah suhu udara yang tinggi karena kelembapan udara yang juga tinggi. Jika udara kering, maka panas akan terasa membakar dan terik. Berdasarkan analisis iklim oleh BMKG pada awal Mei lalu, suhu muka laut di Samudra Hindia barat Sumatra dan Laut Jawa memang lebih hangat. Hal inilah yang menambah kelembapan udara akibat penguapan yang lebih intensif dari permukaan laut.

Imbauan BMKG untuk masyarakat Indonesia di saat cuaca panas

Waspada dehidrasi! [sumber gambar]
Pihak BMKG mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak khawatir akan fenomena ‘sumuk’ yang melanda beberapa daerah ini. Karena, panas ini bukanlah kondisi ekstrem ‘heatwave’ seperti yang ditakutkan oleh masyarakat. Akan tetapi, masyarakat Indonesia harus tetap menjaga kesehatan agar tidak sampai dehidrasi. Minum air yang cukup adalah solusi untuk menghadapi cuaca terik di siang hari dan gerah pada saat malam.

BACA JUGA: Mengapa Indonesia Bisa Terkena Hujan Es? Ini Loh Ternyata yang Menjadi Penyebabnya

Semoga kondisi panas ini segera mereda ya, Sahabat Boombastis. Ingat, tetap jaga kesehatan dan jangan sampai dehidrasi!

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

lidah buaya

Mitos Lidah Buaya untuk Kesuburan Rambut, Valid Nggak Ya?

Lin Che Wei, Tersangka Mafia Minyak Goreng yang Pernah Menjabat Staf Kemenko