Setelah Virus Sars dan Flu Burung kini dunia digemparkan kembali dengan wabah baru yang bernama Virus Ebola. Virus ini mewabah di daratan Afrika, hingga kini telah lebih dari 1800 korban jiwa meninggal akibat terjangkit virus ini. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah 90% orang yang terjangkit virus ini dipastikan meninggal dunia, sebab hingga kini belum ada vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
Satu kasus yang menggemparkan dunia terkait wabah Ebola ini adalah meninggalnya Dr. Sheik Umar Khan, dokter ahli yang memimpin perawatan khusus pasien Ebola di Liberia. Tanggal 29 Juli 2014, Dr. Khan menutup mata di usia 39 tahun, satu minggu setelah didiagnosis terjangkit virus ganas itu. So, agar tidak panik dengan serangan virus Ebola ini ada baiknya mengetahui apa sih Ebola itu. Bagaimana pula penyebaranya? berikut ulasan lengkapnya.
1. Jati Diri Virus Ebola
Asal dari Viru Ebola adalah dari genus Ebolavirus, famili Filoviridae. Seseorang yang terjangkiti virus ini akan menunjukkan gejala antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam maupun luar, serta demam. Seperti dikatakan di awal tadi 90% orang yang terjangkit Ebola berakhir dengan kematian.
Lalu dari mana asal virus ini? Menurut WHO, virus ini disebabkan oleh codot yang berasal dari famili Pteropodidae. Ebola sendiri bukanlah virus baru karena virus ini telah teridentifikasi di tahun 1976 di kota Nzara, Sudan, dan Desa Yambuku, Republik Demokratik Kongo. Untuk nama Ebola sendiri berasal dari nama sungai yang berada di desa Yambuku bernama sungai Ebola.
2. Virus Ebola Tidak Menyebar Lewat Udara
Tidak seperti virus flu yang dapat menyebar melalui udara, virus Ebola tidak menyebar lewat media ini melainkan lewat kontak langsung dengan penderita. Manusia bisa tertular dari kalong, monyet, gorila, simpanse, dan landak. Bangkai, kotoran, dan cairan yang berasal dari hewan yang terjangkit juga bisa menjadi media penularan virus.
Sedangkan penularan antar manusia terjadi jika melakukan kontak langsung dengan penderita Ebola, seperti pertukaran darah, keringat, atau cairan tubuh yang lain. Melakukan kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi viruspun juga menjadi penyebab tertularnya virus mematikan ini. Jadi, jangan sekali-kali melakukan kontak dengan manusia, benda ataupun hewan yang terjangkit virus Ebola.
3. Masa inkubasi Virus Ebola Hanya 2-21 Hari
Mungkin inilah alasan kenapa virus Ebola sangat mematikan. Berbeda dengan virus-virus lain yang memiliki masa inkuasi yang relatif lebih lama, vorus Ebola malah memiliki masa inkubasi yang sangat cepat. Bayangkan saja hanya dalam waktu 3 minggu saja penderita Ebola dapat meninggal dunia.
Pada prosesmenjalarnya virus ebola ke dalam tubuh manusia adalah pada awalnya Virus Ebola masuk ke sel pembuluh darah manusia dan menyebabkan kebocoran pembuluh darah. Penderita akan merasakan dehidrasi luar biasa dan membutuhkan cairan khusus yang mengandung elektrolit.
4. Belum Ada Obat/Vaksin, Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Beraktivitas
WHO mencatat bahwa hingga kini belum ada vaksin yang berhasil membunuh atau mengurangi penyebaran virus Ebola. Namun jangan berkecil hati karena para ilmuan WHO sedang berusaha keras melakukan penelitian guna menemukan obat Ebola yang diharapkan dapat digunakan pada tahun 2015.
Untuk sekarang yang terpenting adalah bagaimana cara mencegah penularan penyakit yang disebabkan virus Ebola. Untuk menghindari sekaligus mencegah penyakit ini adalah dengan mencuci tangan dengan sabun baik sebelum maupun sesudah beraktifitas. Cara ini cukup sederhana namun sangat ampuh mencegah penularan virus Ebola.
5. Rakyat Indonesia Jangan Panik!
Beberapa pakar kesehatan pernah menyatakan bahwa akan sedikit sekali kemungkinan virus Ebola sampai di Indonesia. Karena jarak Indonesia dengan Afrika yang sangat jauh, kemudian untuk mencapai Indonesia perlu transit beberapa kali di beberapa negara sehingga peluang masyarakat Indonesia lebih sedikit.
Namun beberapa hari terakhir Indonesia mulai digemparkan dengan temuan pasien yang terindikasi Ebola di Madiun. Usut punya usut pasien tersebut baru saja pulang dari Liberia sebagai penebang kayu.
Meskipun pada akhirnya beberapa kasus itu terbukti negatif setelah dilakukan uji laboratorium. Untuk warga Indonesia yang lain ada baiknya jika mempunyai rencana kunjungan ke Afrika agar menunda atau membatalkannya terlebuh dahulu. Hal ini penting dilakukan demi keselamatan bersama.