4. Suriname Mengalami Krisis Bahasa Jawa
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Suriname juga mengalami krisis bahasa Jawa seperti di Indonesia. Makin banyak anak muda keturunan Jawa yang tidak mau menggunakannya. Mereka rata-rata menggunakan bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari. Ini disikapi sebagai hal yang buruk oleh para orangtua Jawa di sana.
Uniknya, untuk menghadapi polemik bahasa ini, Suriname pernah meminta bantuan kepada Indonesia. Duta besar Indonesia untuk Suriname, Dominicus Supratikno, pernah mendatangi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, dan secara lugas mengatakan kalau orang-orang Suriname butuh guru bahasa Jawa. Entah bagaimana kelanjutannya, namun hal ini jadi bukti kalau bahasa Jawa di sana memang sudah mulai ditinggalkan.