Istilah samurai mungkin sudah cukup familiar di telinga kita. Tapi, bagaimana dengan Ronin? Istilah ini mungkin cukup asing, walaupun pada dasarnya Ronin adalah bagian dari samurai itu sendiri. Ronin adalah samurai juga, tapi mereka dianggap kelas rendahan karena tidak memiliki tuan. Ya, setiap samurai pasti memiliki seorang tuan yang dilayani dengan tujuan tertentu. Sedangkan para Ronin tidak.
Lantaran tidak memiliki tuan, Ronin pun bisa hidup sebebas-bebasnya. Alhasil, mereka pun kerap menimbulkan kekacauan yang bikin masyarakat Jepang khususnya rakyat biasa ketar ketir. Belum lagi, Ronin yang kerap disepelekan karena dianggap samurai rendahan, mereka pun kadang meluapkan emosi sesuka hatinya. Menjadi Ronin awalnya dianggap nista, namun lama-lama status ini banyak dikejar samurai karena alasan tertentu.
Ronin memang kerap secara umum dianggap sampah masyarakat, tapi di sisi lain mereka juga bisa menciptakan kengerian dan perubahan besar. Cari tahu lebih dalam tentang Ronin lewat ulasan berikut.
1. Awal Mula Seorang Samurai Menjadi Ronin
Samurai mungkin terdengar sangar dan jemawa, padahal mereka sebenarnya hanyalah seorang pelayan bagi tuannya. Meskipun demikian, hal tersebut jadi kebanggaan tersendiri bagi para samurai, apalagi bisa melayani keluarga yang pamornya sangat terkenal. Mereka juga akan kecipratan kepopuleran.
Namun, ada kalanya seorang samurai menjadi ronin atau tanpa tuan. Ibarat seorang prajurit yang dilucuti, perasaan malu ini dialami oleh para samurai yang tak lagi bertuan. Keadaan ini bisa terjadi karena beberapa hal. Yang paling sering adalah karena tuan yang mereka bela kalah perang dan mati. Dalam beberapa kasus ada juga para samurai yang menjadi ronin atas keputusannya sendiri. Dari sini kemudian mereka menjalani hidup tanpa aturan. Bebas melakukan apa yang disukai.
2. Kegilaan Ronin yang Bikin Masyarakat Ngeri
Seperti geng motor anarkis yang seolah bebas tanpa aturan dan boleh melakukan apa pun, begitulah hal yang terjadi dengan ronin. Mereka kerap kali melakukan hal sewenang-wenang. Mulai dari merampok, membunuh, dan lain sebagainya.
Karena tak lagi memiliki tuan yang selalu memberikan mereka uang, para ronin juga kerap melakukan kejahatan untuk itu. Membunuh orang-orang kaya untuk diambil hartanya, menjadi pembunuh bayaran, dan hal-hal semacam ini. Dengan kelakuan liar dan buruk macam begini, ronin pun makin mendapatkan pamor buruk di seantero negeri.
3. Tak Semua Ronin Edan dan Kriminal
Meskipun mayoritas ronin adalah orang gila yang suka seenaknya, namun tak semua dari mereka adalah orang yang seperti itu. Khususnya bagi samurai yang menjadi ronin karena maunya sendiri. Mereka memilih jalan sebagai ronin justru untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
Meskipun tak kaya harta, para ronin ‘khusus’ ini sangat tentram hatinya. Mereka kerap melakukan pengembaraan untuk mencari jalan samurai versi mereka sendiri. Beberapa bahkan menjadi seorang biarawan dan mengabdikan dirinya untuk kuil.
4. Miyamoto Musashi, Ronin Terhebat Sepanjang Sejarah Jepang
Dari sekian nama samurai paling legendaris di Jepang, memang belum ada yang mengalahkan Musashi soal pamor dan keahlian. Ia mungkin tak menguasai Jepang, tapi namanya begitu masyhur akan kemampuan pedangnya yang gila. Dalam sejarah diceritakan bagaimana Musashi melakoni puluhan duel dengan samurai hebat lainnya dan tak pernah sekali kalah. Hanya sekali saja ia mengalami kekalahan dan itu pun melawan Sasaki Kojiro, samurai yang tak kalah gilanya.
Tak dipungkiri jika Musashi adalah samurai yang sangat-sangat hebat. Tapi, tak banyak orang yang tahu jika Musashi adalah seorang ronin. Ya, ia tidak menjalani hidup sebagai pelayan ala samurai, tapi hanya fokus untuk semakin memperkuat kemampuan pedangnya. Ia bahkan mendirikan semacam Dojo untuk mengajarkan ilmunya kepada para pemuda.
5. 47 Ronin, Bentuk Dari Kesetiaan Samurai Tanpa Majikan
Seperti yang disinggung sebelumnya, samurai bekerja dengan melayani tuannya. Makanya, bagi para samurai, master adalah orang yang sangat dihormati dan dijaga lebih dari keluarga sendiri. Tak heran dengan sikap seperti itu, para samurai pun akan sangat marah serta begitu gregetan menuntut balas ketika tuannya dibunuh.
Satu kali dalam sejarah Jepang pernah terjadi sebuah pergerakan ronin untuk membalas dendam atas kematian tuannya. Tragedi ini dikenal dengan nama 47 Ronin karena sejumlah inilah yang melakukan aksi balas kematian itu. Korbannya sendiri adalah Kira Kozuke no Suke Yoshihisa, seorang pejabat tinggi istana. Tokoh satu ini dianggap oleh para 47 Ronin bertanggungjawab atas kematian tuan mereka bernama Asano Takumi no Kami. Targetnya memang berhasil dibunuh, tapi ke-47 ronin ini ditangkap dan akhirnya dipaksa melakukan Seppuku alias bunuh diri secara massal.
Meskipun dikenal sebagai rendahan bahkan sampah, tapi entah kenapa ronin punya tempat sendiri di hati kebanyakan orang bahkan sampai saat ini. Bahkan cerita-cerita tentang para ronin dikemas apik dalam berbagai film dan animasi. Salah satu yang paling terkenal dan mestinya kamu tahu adalah Samurai X yang menceritakan kisah si Himura Battosai.