Jika kamu sama sekali tak tahu atau belum pernah sekalipun melihat benda ini, besar kemungkinan selama ini kamu terisolasi di pulau terasing tanpa adanya koneksi internet. Benda ini adalah sebuah mainan yang tengah menjadi komoditi paling populer di dunia dan digandrungi oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Fidget spinner namanya.
Dengan segala kepopuleran dan kelebihan yang dimiliknya, Wall Street Journal bahkan menyebut Fidget Spinner sebagai mainan yang wajib dimiliki di tahun ini. Untuk mengenal lebih jauh mainan sederhana ini, kami sudah merangkum beberapa faktanya khusus untuk kamu.
Benda apa ini?
Kita mulai fakta pertama dengan pertanyaan yang paling standar, namun belum tentu diketahui semua orang. Jadi, apa itu Fidget Spinner? Pada dasarnya, benda ini adalah sebuah mainan serupa cakram, dengan satu poros yang umumnya dilengkapi dengan dua atau tiga laher (bearing) pada sisinya.
Cara memainkannya sangat mudah. Cukup dengan satu tangan, pegang bagian porosnya dengan jempol dan jari tengah atau jari manismu, lalu putar benda ini dengan menggunakan jari yang lain. Nikmati perputarannya.
Fidget Spinner telah ditemukan lebih dari dua dekade silam
Mainan yang tengah menjadi komoditi panas dan digandrungi oleh semua kalangan ini, ternyata telah lama eksis dan dilayangkan patennya pada tanggal 28 Mei 1993. Penemunya adalah seorang wanita bernama Catherine Hettinger.
Sayangnya, sang inventor tak pernah berhasil menjual gagasannya ini. Perusahaan mainan bernama Hasbro menolak untuk mewujudkan idenya usai menjalankan uji coba pasar. Sehingga, pada tahun 2005, ia pun membiarkan patennya kedaluwarsa begitu saja.
Sang inventor berniat untuk mengklaim kembali penemuannya
Guna mempertahankan sebuah paten di Amerika Serikat, seseorang harus membayar biaya pembaruan paten yang nilainya sekitar Rp 5 juta rupiah secara berkala. Saat itu, akibat keterbatasan dana dan menganggap penemuannya ini tak menghasilkan keuntungan, Catherine memutuskan untuk tidak memperpanjang patennya.
Nah, kabarnya sekarang beliau telah kembali dengan memulai kampanye pendanaan di Kickstarter dan berharap agar ia juga ikut merasakan nikmat finansial dari mainan yang ia temukan ini. Masalahnya, ia baru akan menjual fidget spinner buatannya di bulan Juni nanti. Dan di zaman yang serba cepat ini, tak ada yang menjamin apakah tren fidget spinner masih akan bertahan pada saat itu.
Fidget spinner dipercaya dapat meredakan stres
Dalam sebuah publikasi hingga marketingnya, mainan ini diklaim dapat menghilangkan rasa stres serta membantu penggunanya lebih fokus. Alasannya karena momentum yang dihasilkan mainan ini ketika berputar diyakini dapat memberikan kepuasan sensoris.
Pernahkah kamu terjebak dalam satu keadaan di mana saking kamu bosan, cemas, atau gugup, kamu menggigit kuku, menggoyangkan tungkai, atau mengetukan jari di meja? Nah, fidget spinner konon dapat membuat kamu lupa pada kebiasaan buruk tersebut ketika memainkannya.
Tak hanya itu, ada laporan yang mengatakan bahwa manfaat benda ini juga pernah dirasakan oleh orang yang mengidap ADHD, autisme, hingga masalah kecemasan. Akan tetapi, hal ini belum terbukti secara ilmiah. Para ahli juga bersilang pendapat mengenai semua dampak baik mainan ini terhadap kesehatan.
Fidget spinner dicekal di beberapa sekolah
Cukup ironis sebetulnya, ketika mainan yang sejatinya ditujukan untuk meningkatkan daya konsentrasi penggunanya, justru malah mengganggu fokus mereka. Beberapa sekolah seperti di negara Inggris, Malaysia dan Singapura telah melarang siswanya untuk membawa mainan ini ke dalam kelas.
Beberapa orang justru tak berharap meningkatkan daya fokus dengan memainkan benda ini. Mereka malah tertarik memainkan benda ini untuk mencoba beberapa tren keren yang bisa kamu saksikan sendiri di YouTube. Sebagian lainnya hanya ingin mengikuti arus tren dan tak mau dicap ketinggalan zaman.
Jadi, apakah fidget spinner benar-benar punya efek baik terhadap kesehatan?
Karena tak ada (atau belum ada) bukti ilmiah yang menunjukkannya, aman untuk mengatakan kalau benda ini tak punya manfaat bagi kesehatan. Semua klaim terkait kemampuan untuk meredakan stres ringan atau kecemasan tak lebih dari sekadar tipuan marketing.
Ingat gelang power balance yang dulu dipercaya punya khasiat serupa? Nyatanya kan tidak. Kalaupun memang terbukti kesehatan atau kecemasan kita membaik setelah menggunakan benda-benda tersebut, pasti ada banyak faktor lain yang memengaruhinya, alih-alih berkat sugesti marketing yang mengklaim kalau benda-benda tersebut berpengaruh baik bagi kesehatan penggunanya.
Terlepas dari rumor soal manfaat kesehatan, memang adalah kepuasan tersendiri bisa menikmati perputaran mainan ini. Untuk harga nih, Fidget Spinner dijual dengan banderol yang beragam. Ada yang hanya Rp 10 ribuan saja, tapi banyak juga yang harganya mencapai ratusan ribu. Kalau dari emas, mungkin bisa mencapai jutaan juga.