Bicara soal penguasa Mongol, kebanyakan orang akan langsung merujuk kepada Genghis Khan. Bagaimana tidak, ia dikenal sebagai seorang penguasa yang begitu hebat namun kekejamannya juga telah melegenda.
Namun, ada lagi penguasa yang tidak kalah kejam darinya, dialah Timur Lenk atau Tamerlane. Penguasa Turki-Mongol dan pendiri Kekaisaran Timurid di Persia dan Asia Tengah.
Timur Lenk atau Tamerlane lahir pada tahun 1336 di dekat Samarkand, Transoxiana. Ayahnya, Taragay, adalah kepala suku Barlas yang merupakan campuran keturunan Mongol dan Turki.
Sama seperti Genghis Khan, Timur Lenk juga awalnya hanyalah seorang anak kepala suku kecil biasa. Tapi, dengan kecerdasan, kemampuan militer, dan kepribadiannya yang keras, Timur mampu menaklukan kekaisaran yang membentang dari Russia hingga India, dari Laut Mediterania hingga Mongolia.
Timur Lenk menghabiskan 35 tahun masa kepemimpinannya dengan melakukan perang, ekspedisi dan perluasan wilayah. Dari yang awalnya hanya menguasai Transoxiana, ia kemudian menaklukan wilayah Asia Tengah lainnya.
Timur Lenk mengaku dirinya sebagai muslim, tapi anehnya ia sama sekali tidak ragu untuk menyerang kerajaan Islam lainnya. Ia bahkan mengirim pasukannya untuk menghancurkan kota-kota Islam dan membunuh para penduduknya.
Sumber-sumber kontemporer mengatakan bahwa pasukan Timur Lenk setidaknya membunuh 19 juta orang dalam usahanya memperluas wilayah. Meski tidak ada catatan pasti mengenai total angka tersebut, tapi Timur memang sosok yang dikenal suka membunuh siapa saja yang menjadi sasarannya, bahkan termasuk rakyat biasa.
Timur Lenk menjadi sosok yang kompleks di dunia. Bangsa Eropa menyanjungnya karena berhasil mengalahkan Ottoman Turki yang saat itu sedang menyerang Eropa Timur. Kota-kota di Asia Tengah juga berkembang di bawah kepemimpinannya dan ia dianggap sebagai pemersatu negara-negara Islam yang belum pernah bisa dicapai oleh raja-raja sebelumnya.
Makam Timur Lenk terletak di Sammarkand, Uzbekistan. Pada tahun 1941 Joseph Stalin memerintahkan untuk membuka makam tersebut. Ternyata, di dalam makam terdapat tulisan, “Ketika aku bangkit dari kematian, dunia akan bergetar” dan, “Siapapun yang mengganggu makamku akan ada seorang penjajah yang lebih mengerikan daripada aku”.
Hingga kini, pendapat tentang Timur Lenk masih beragam. Ada yang menyanjungnya, tapi di sisi lain juga banyak yang membencinya. Namun rasanya tetap sulit membenarkan penaklukan wilayah dengan cara pembantaian seperti itu. Bahkan dalam Islam saja ada tata cara peperangan yang harus ditaati, dan pembantaian jelas bukan salah satunya. Bagaimana menurutmu?
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…