in

Dianggap Bergizi di Cina, Inilah Sosok Tikus Bambu yang Punya Berat hingga 5 Kilogram

Setelah sempat ramai soal kuliner ekstrim berupa sup kelelawar beberapa waktu lalu, masyarakat Tiongkok di daerah tertentu ternyata juga hobi menyantap daging tikus. Bukan sembarang jenis, hewan yang dikonsumsi adalah tikus bambu. Jelas, dagingnya sangat berbeda dengan jenis tikus got yang kotor dan penuh dengan penyakit.

Hidangan tersebut populer setelah video memasak tikus bambu ini viral dan banyak dilihat oleh banyak orang di YouTube. Selain ukurannya yang terbilang lebih besar dari hewan sejenis kebanyakan, tikus bambu juga banyak disajikan sebagai menu kuliner yang lezat. Seperti apa bentuknya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.

Tikus raksasa yang beratnya bisa mencapai lima kilogram

Tikus bambu mampu mencapai berat 5 kilogram [sumber gambar]
Tikus bambu Tiongkok yang dikenal dalam bahasa mandarin ‘zhu su’ ini bukan sekedar hewan pengerat biasa. Saat mencapai usia dewasa, beratnya bisa mencapai lima kilogram dengan panjang hingga 46 cm. Meski terlihat ngeri dengan ukuran yang luar biasa tersebut, tikus bambu kemudian dijadikan sebagai sajian kuliner karena dagingnya yang dinilai memiliki rasa yang lezat.

Memiliki rasa yang lezat dan diyakini baik untuk tubuh

Salah satu peternakan tikus bambu di Tiongkok [sumber gambar]
Kebiasaan mengkonsumsi tikus bambu ternyata telah dilakukan sejak era kerajaan Tiongkok. Tepatnya dari zaman Dinasti Zhou (1046-256 SM). Masyarakat tradisional Tiongkok percaya, bahwa daging tikus bambu memiliki beberapa khasiat yang baik untuk tubuh. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan kesehatan perut dan mampu mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

Banyak diternak oleh petani di Tiongkok

Tikus bambu yang diternak oleh petani Tiongkok [sumber gambar]
Sejak tahun 1990-an, banyak petani Tiongkok mulai beternak tikus bambu untuk disalurkan ke restoran-restoran yang menyajikan hidangan tersebut. Para petani di daerah Ganzhou, Provinsi Jiangxi, adalah salah satu wilayah yang memiliki peternakan tikus bambu. Rata-rata, dagingnya dijual dengan harga mencapai 1,000 yuan (Rp2,2 juta) untuk satu ekor utuh yang masih hidup, dan 280 yuan (Rp616,000) per kilogram untuk daging tikus yang telah dibakar.

Viral setelah banyaknya video memasak tikus bambu

Tikus bambu sejatinya telah lama dikonsumsi sebagai salah satu kuliner di Tiongkok. Namun, popularitasnya semakin naik setelah duo YouTuber ‘Hua Nong Brothers’ mengunggah video tentang olahan tikus bambu di saluran YouTube milik mereka. Dalam tayangan ‘Huanong Brothers: We’re bringing 6 bamboo rats to visit Wang Gang and Shyo’, terlihat seekor tikus bambu tampak dimasak dengan cara dikukus dengan menggunakan bungkusan daun.

Konsumsinya dilarang setelah Covid-19 menjadi wabah di Tiongkok

Keberadaannya dilarang setelah virus Covid-19 merebak di Wuhan [sumber gambar]
Popularitas tikus bambu sebagai sajian kuliner mulai surut setelah wabah Covid-19 merebak di Wuhan, Tiongkok beberapa waktu lalu. Pada bulan Februari, komite legislatif top Negeri Tirai Bambu memutuskan melarang semua perdagangan dan konsumsi hewan liar untuk sementara. Termasuk tikus bambu. Pada saat itu, diperkirakan ada 25 juta tikus bambu di berbagai peternakan di daerah Guangxi dan Guangdong.

BACA JUGA: Fakta Daging Tikus di Vietnam yang Ternyata Lebih Mahal dari Ayam

Imbas dari dilarangnya konsumsi tikus bambu, banyak dari restoran yang biasa menyajikan hidangan tersebut dihentikan sementara. Para peternak yang biasa menyuplai pun ikut merugi atas kebijakan yang ada. Alhasil, mereka pun terpaksa memusnahkan tikus-tikus bambu peliharaannya karena tidak ada yang membeli.

Written by Dany

Menyukai dunia teknologi dan fenomena kultur digital pada masyarakat modern. Seorang SEO enthusiast, mendalami dunia blogging dan digital marketing. Hobi di bidang desain grafis dan membaca buku.

Leave a Reply

4 Negara Tajir Ini Akhirnya Bangkrut dan Miskin karena Salah Kelola Sumber Daya Alamnya

Berjaya di Era Orba, 5 Yayasan Soeharto Ini Memiliki Kekayaan hingga Miliaran Rupiah