Tidak dapat dipungkiri, dengan semakin majunya sebuah teknologi maka kehidupan masyarakatnya pun juga ikut berkembang. Begitu pula cara seorang untuk mencari kenalan atau pacar, yang dulu mesti surat-suratan hingga ketemuan sekarang sudah bisa tinggal berselancar di dunia maya. Tinggal pasang foto profil terbaik, niscaya bakal banyak yang meminta kenalan dengan kita.
Namun sayang kadang ada saja yang menyalahgunakan kemajuan teknologi itu. Seperti yang sempat viral beberapa waktu yang lalu dimana istilah sugar daddy banyak diperbincangkan. Lalu sebenarnya apa sih Sugar Daddy itu sendiri? Biar gak penasaran, simak ulasan berikut ini.
Sugar Daddy sudah ada dari dulu namun baru didengar
Istilah Sugar Daddy mungkin asing di telinga kita karena baru akhir-akhir ini viral di dunia maya. Namun sejatinya fenomena yang satu ini sudah ada sejak dulu. Sugar Daddy merujuk pada pria-pria yang sudah berumah tangga namun mencari ‘simpanan’ lain dengan menggaet para remaja atau wanita muda.
Tentu hal ini mirip dengan istilah ‘om-om senang’ yang dulu sempat viral. Para sugar daddy ini dengan kesusksesannya di dunia karirnya juga rela menghabiskan banyak uang demi para gadisnya atau sering disebut sugar baby. Banyak alasan berbeda yang membuat seorang pria menjadi sugar daddy, mulai dari perselingkuhan hingga fantasi di ranjang.
Kehidupan gelimang harta sugar daddy yang menggiurkan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya kalau memang umumnya para sugar daddy ini memiliki finansial yang berlebih. Nah hal inilah yang menarik minat para gadis muda untuk dijadikan sugar baby-nya. Namun jangan dianggap kalau para sugar baby ini mengalami masalah finansial dalam kehidupannya.
Kebanyakkan dari mereka adalah anak orang yang berkecukupan, namun sayang keinginan hidup hedon membuat mereka jadi tergoda masuk dalam dunia tersebut. Apalagi kalau teman-temannya juga ada yang sudah masuk dalam dunia tersebut dan hidup hedon, maka makin besar pula kemungkinan seorang anak jadi masuk di dalamnya.
Tidak hanya di Indonesia, di luar pun banyak sekali ditemui
Karena dilihat dari istilahnya yang mengacu pada bahasa Inggris, tentu semua berhubungan dengan fenomena di luar negeri. Ternyata benar kalau di luar sana sendiri sugar daddy meraja rela. Apalagi mengingat kalau gaya hidup di beberapa negara yang memang lebih bebas di luar sana.
Bahkan secara terang-terangan seorang pria bisa mempromosikan dirinya sebagai sugar daddy untuk mencari wanita yang ingin dijadikan babynya. Sugar daddy juga tak selamanya seorang yang sudah memiliki rumah tangga, namun ada pula yang menduda atau sudah berumur namun belum juga mendapatkan istri. Namun yang jelas mereka adalah para pria-pria hot yang berumur.
Tak selamanya salah anak, orang tua juga terlibat
Jangan anggap kalau jadinya seseorang gadis menjadi sugar baby maka semua adalah salah si anak sendiri. Padahal jika dilihat lebih dalam masalahnya, maka orang tua seharusnya ikut terlibat. Bagaimana tidak pasalnya mereka dianggap kurang memberikan perhatian pada anak-anaknya.
Mungkin memang masalah finansial memang terpenuhi, namun bagaimana dengan kasih sayang dan lain-lain? Bahkan salah satu sugar baby sempat mengungkapkan kalau mereka membutuhkan perhatian lebih dari para orang tuanya. Jangankan kasih sayang, sedikit saja waktu diluangkan menjadi hal yang penting. Oleh sebab itu para gadis ini mencari pelampiasannya dengan para sugar daddy.
Fenomena yang satu ini tentu menjadi sebuah permasalahan tersendiri. Adanya sugar daddy maupun sugar baby menjadi warning buat kita. Bagaimana tidak, hal ini membuat sadar kalau sebuah kasih sayang ternyata memang hal yang penting buat seorang anak.