Baru-baru ini, KPK menetapkan Ketua DPR Setya Novanto tersangka baru dalam kasus e-KTP. Sontak pengumuman itu menjadi bahan perbincangan publik. Bahkan beberapa hari lalu, nama pria yang biasa dipanggil Setnov itu jadi trending topic di Twitter sebab diduga merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun atas kasus e-KTP.
Karena kasus ini, kehidupan Setnov menjadi sorotan publik. Tidak hanya di masa kini, di masa lalu pun jalan berliku telah banyak ditelan oleh bapak dari empat orang anak tersebut. Seperti apa perjalanan hidup seorang Setnov hingga menjadi Ketua DPR? Simak pembahasannya berikut ini.
Pernah Jadi Sopir Hingga Pembantu
Politisi Golkar ini pernah menjadi sopir keluarga pemilik kos saat dirinya berkuliah di Universitas Trisakti. Tugas yang harus ia lakukan adalah menyopiri semua anggota keluarga, termasuk mengantar anak-anak keluarga itu bersekolah. Hal ini dilakukan Setnov agar bisa ngekos gratis. Tidak hanya jadi sopir, Setnov juga bertugas membersihkan lingkungan kos dan membantu apa saja yang bisa ia kerjakan. Dengan begitu, alumni jurusan akuntansi itu tak perlu membayar uang kos.
Menjadi Penjual Beras di Pasar Surabaya
Selain pernah menjadi sopir, Setnov juga pernah menjadi penjual beras saat berada di Surabaya. Usahanya itu dilakukan sembari menempuh pendidikan di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Pagi-pagi sekali sekitar pukul 4.00 ia sudah mulai berdagang di pasar. Dari usaha itulah, perlahan-lahan Setnov bisa mengumpulkan uang untuk menutupi biaya hidup dan kuliahnya.
Berawal dari Tukang Cuci Mobil Hingga Ketua Penjualan Mobil Indonesia
Karir Setnov sedikit demi sedikit mulai berubah sejak dirinya bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah dealer di Surabaya. Di tempat itu, Setnov yang memiliki basic pendidikan akuntansi belajar tentang kiat meningkatkan penjualan mobil dan omsetnya. Singkat cerita, pria ini dipercaya jadi ketua penjualan mobil Indonesia bagian timur di perusahaan tempatnya bekerja tersebut.
Kiprah Politik Setnov Hingga Menduduki Ketua DPR RI
Kiprah politik Setnov dimulai sejak menjadi kader Kosgoro di tahun 1974. Ia pun kemudian menjadi anggota partai Golongan Karya (Golkar) dan berturut-turut menjadi anggota DPR selama enam periode. Yaitu sejak tahun 1999 sampai tahun 2016. Setnov terpilih dalam pencalonan Ketua DPR RI Periode 2014-2019 dari Partai Golkar dalam sistem paket bersama Koalisi Merah Putih. Dan tepat pada 2 Oktober 2014, Setnov akhirnya terpilih menduduki posisi Ketua DPR RI. Selain itu, Setnov juga secara resmi menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar period 2016-2019.
Kekayaan Setnov Mencapai Ratusan Miliar Rupiah
Dari seorang sopir dan penjual beras, kini Setnov telah berubah menjadi sosok yang memiliki harta tak kurang dari Rp 114 miliar. Berdasarkan data dari LHKPN KPK yang keluar pada 18 Juli 2017 lalu, Setnov memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 114.769.292.937 dan USD 49.159. Jumlah itu terdiri dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, giro, dan sebagainya
Jumlah kekayaan Setnov amat berbeda dari sebelum dan sesudah menjabat Ketua DPR RI. Hal ini terlihat dari hasil laporan harta terakhir pada Desember 2009 lalu. Kala itu, jumlah kekayaan Setnov sebesar Rp 79.789.729.051 dan USD 17.781.
Kisah hidup Setya Novanto sejak masa muda hingga kini penuh dengan lika-liku. Perjalanan karir yang dimulainya dari bawah hingga mencapai posisi puncak DPR RI. Dan saat ini, lelaki ini ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP yang sedang dalam proses hukum yang berjalan.