Perkembangan sistem pertahanan Indonesia di bidang persenjataan terlihat semakin maju. PT Pindad (Persero) sebagai ujung tombak, berhasil menciptakan sebuah senjata untuk keperluan penembak jitu yang bernama senapan penembak runduk (SPR). Sebelumnya, TNI kerap menggunakan senjata buatan luar negeri seperti Winchester M-70, H&K G3/SG-1, hingga Galil Galatz.
Hingga saat ini, Pindad telah merilis dua senapan runduk kaliber7,62 mm, yaitu SPR-1, SPR-3. Melihat kebutuhan yang sangat besar di masa depan, perusahaan pelat merah itu juga merilis sniper SPR-2 kaliber 12,7 mm yang memiliki kualifikasi anti-material. itu artinya, senapan tersebut merobek lapisan baja setebal 10mm dari jarak 2 kilometer. Seperti apa wujudnya?
Senjata penghancur yang kemampuannya setara senapan mesin berat
Mengusung kaliber 12,7 mm, kekuatan SPR-2 bisa dibilang serupa dengan SMB (Senapan Mesin Berat) M2HB Browning buatan Amerika Serikat. Jika M2HB Browning dirancang untuk memuntahan ribuan proyektil saat , SPR-2 cukup ditembakkan beberapa kali sesuai kebutuhan dan kapasitas peluru dengan daya hancur yang sama.
Sikat sasaran dalam waktu kurang dari tiga detik
Layaknya senapan penembak runduk (sniper), SPR-2 juga dibekali alat bidik teleskopik dengan pembesaran hingga 10 kali. Saat ditembakkan, senjata yang dioperasikan dengan sistem bolt-action ini mampu melesatkan peluru dengan kecepatan 900 meter per detik. Itu artinya, sasaran yang dituju akan dihantam dengan keras dalam waktu kurang dari 3 detik.
Didukung oleh amunisi yang juga diproduksi oleh Pindad
Selain menciptakan SPR-2, Pindad juga memproduksi pelurunya dalam beberapa tipe. Dilansir dari Indomiliter, ada jenis peluru standar MU 3TJ, peluru Sniper 12.7 mm MU 3M, peluru Anti Material MU 3SAMM, peluru bakar tembus baja MU 3PB, peluru tracer MU 3N, peluru penembus armor MU 3P. Terakhir, peluru paling ganas adalah MU 3BLAM yang mampu menghasilkan efek ledakan dan bakar saat menembus (penetrasi) ke lapisan baja.
Jebol kendaraan lapis baja sekelas pengangkut personel
Mengusung tipe senapan anti-material, henatakan dan peluru yang dimuntahkan dari momcong SPR-2 sanggup menjebol lapisan baja setebal 10 mm. Alhasil, kemampuan ini pun sangat diktakuti oleh jenis kendaraan lapis baja seperti kendaraan angkut personel (APC). Tak hanya itu, material seperti yang digunakan pada lambung kapal pun bisa dihajar dengan mudah oleh tembakan SPR-2.
Tidak dijual untuk umum dan dibanderol sebesar Rp 300 juta
Melihat daya hancurnya yang luar biasa, SPR-2 yang per unitnya dibanderol sebesar Rp 300 juta ini jelas tidak diperjualbelikan untuk khalayak umum. Senjata yang diperkenalkan secara resmi pada 2007 silam ini, memiliki spesifikasi kaliber 12,7 x 99 mm, panjang total 1755 mm, panjang laras 1055 mm, 5 peluru dalam satu magazin, berat total 19,5 kg, Laras 8 alur berjarak kisaran 381 mm, optik dengan pembesaran hingga 2,5 sampai 10x, dan jarak tembak efektif mencapai 2.000 meter (2 km).
BACA JUGA: Kalahkan Senjata AS dan Inggris, Begini Sangarnya SS2-V4 Buatan PT Pindad Milik TNI AD
Melihat pesatnya perkembangan sistem persenjataan di Indonesia, jelas produk anak negeri bisa dibilang tak kalah dengan senapan buatan asing. Semoga saja, kemajuan ini bisa diterapkan pada jenis senjata lainnya sehingga nama Indonesia semakin disegani oleh dunia.