Kembali ke masa di mana dunia masih dalam pergolakan besar, Mongolia adalah salah satu bangsa yang namanya paling terkenal di antara yang lain. Ya, kita pasti tidak pernah lupa akan jumawanya mereka dalam menaklukkan bangsa-bangsa dan kerajaan di dunia. Persia dan Kekaisaran Islam adalah beberapa korban dari kebengisan mereka. Sehingga tak heran jika kala itu wilayah jajahan Mongolia bisa mencapai lebih dari sepertiga dunia.
Baca Juga : 7 Fakta Kerajaan Majapahit yang Telah Dilupakan Sejarah
Prestasi ini tak banyak diraih bangsa lain di dunia dan jadi yang paling fenomenal sepanjang zaman. Namun Mongolia sejatinya hanya bangsa kecil yang tidak mampu apa-apa. Raihan gila tersebut salah satunya adalah berkat hebatnya para pemimpin mereka sekelas Jengis Khan dan Kubilai Khan, namun tak lupa yang terpenting lagi adalah prajurit Mongol yang luar biasa itu.
Prajurit Mongol, mereka mematikan, gila, bengis dan sepertinya memang terlahir untuk perang. Mereka adalah bukti paling nyata di balik kejayaan Mongol yang gila itu. Faktanya, bangsa Mongol memang salah satu pemilik elite militer yang terhebat saat itu. Nah, berikut adalah fakta-fakta tentang mereka yang akan membuatmu tercengang.
Mongol dulu adalah bangsa nomaden yang menghabiskan hidupnya dengan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Oleh karenanya, sudah jadi kewajiban bagi setiap orang di Mongol untuk bisa tahu cara berkuda. Bahkan termasuk para bocah-bocah.
Ya, sejak kecil bocah-bocah Mongol dilatih untuk bisa menaiki kuda. Tahun pertama, mereka akan dilatih oleh sang ibu. Biasanya, di usia ini anak hanya akan diikat di samping kuda. Lalu beranjak setahun kemudian, mereka sudah dipastikan ahli mengendalikan kuda. Bahkan di umur tiga tahun, busur dan panah-panah sudah jadi aksesoris yang tidak bisa mereka lepaskan. Makin bertambah usianya, makin berat latihan yang mereka jalani. Sehingga tak heran di usia belasan anak-anak ini sudah sangat jago dan mematikan.
Pada dasarnya, tentara Mongol tak ada bedanya dengan pasukan yang lain. Namun berkat latihan keras, mereka bisa punya banyak sekali kelebihan. Salah satunya adalah dengan memiliki indera super. Banyak yang mengatakan jika pasukan Mongol ini bisa menggunakan semua inderanya dengan cakap. Misalnya mendeteksi musuh dari jarak 4 mil, penglihatan malam yang keren, dan tipe pengingat medan yang kuat, terutama di daerah kekuasaan mereka.
Keahlian ini pun jadi bekal yang sangat berguna untuk melakukan ekspansi militer. Gilanya lagi, kemampuan indera ini juga sangat berguna untuk mencari makanan, sumber air, hingga memprediksi cuaca. Satu lagi, pasukan Mongol bisa mengendus bau musuh mereka dengan jarak yang lumayan jauh. Tak banyak prajurit yang seperti ini.
Ketika melakukan perjalanan panjang, setiap jok kuda pasukan Mongol selalu berisi tiga hal. Susu fermentasi, sepotong daging, serta sebuah minuman bernama Kumis yang dibuat dari alkohol bercampur susu. Ketika persediaan makanan ini habis, mereka mulai akan berburu. Binatang buruannya pun macam-macam, mulai dari serigala sampai tikus.
Ketika sudah benar-benar tak ada makanan, pasukan Mongol akan berpuasa sampai berhari-hari tanpa sedikitpun makan. Jika sudah sangat terpaksa mereka akan mulai menyedot darah dari kuda mereka. Hal ini hanya bertujuan untuk membuat mereka tetap hidup sampai menemukan makanan. Menurut beberapa catatan kuno, pasukan Mongol juga melakukan praktik kanibalisme.
Seperti yang telah disebutkan di awal, anak-anak Mongol sudah diajari cara untuk menggunakan panah sejak mereka masih belia. Sehingga tak mengherankan ketika remaja mereka mampu sangat lihai menggunakan senjata ini. Tak hanya pengguna handal, mereka juga penemu untuk efisiensi jenis-jenis panah.
Pasukan Mongol biasanya punya dua anak panah, ringan dan berat. Panah ringan biasanya untuk membidik target yang jauh. Sedangkan panah berat biasanya untuk jarak yang lebih dekat dengan efek yang jauh mematikan. Teknik dua anak panah ini pun konon sangat ditakuti banyak pasukan di seluruh dunia, termasuk Rusia yang terkenal sama bengisnya.
Mungkin ada ratusan peperangan yang sudah dijalani oleh pasukan Mongol. Bisa dibilang mereka memenangkan mayoritas dari peperangan tersebut. Walaupun pada kenyataannya, dalam meraih kemenangan itu Mongol seringkali kalah jumlah.
Kalah jumlah bukan berarti menyerah. Sebagai salah satu pasukan elit terbaik di zamannya, Mongol pun mengakali keadaan timpang tersebut dengan mengatur strategi-strategi. Salah satunya dengan melakukan formasi membentang dan memutar. Ketika pasukan musuh melihat ini, mereka akan menganggap jika di belakang formasi tersebut ada banyak pasukan yang siap serang. Padahal pasukan Mongol tak memiliki apa pun.
Kadang mereka juga menggunakan strategi ekor kuda dengan memasangkan sebuah tongkat di belakang tunggangan mereka. Tujuannya agar kuda tersebut menciptakan lebih banyak debu sehingga terkesan jika di belakang mereka masih banyak pasukan yang lain.
Baca Juga : 5 Jenderal Perang Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
Begitulah potret pasukan Mongol yang legendaris itu. Satu hal lagi yang membuat mereka hebat adalah kepatuhan kepada pemimpin. Ya, pasukan Mongol dikenal sangat loyal kepada pemimpinnya. Bahkan mereka rela mati agar sang pemimpin bisa tetap hidup dan terlindungi. Sikap patriotisme ini yang membentuk pribadi ksatria pasukan Mongol. Berbekal semua itu, maka sangat tidak mengejutkan jika mereka sampai pernah menguasai hampir separuh dunia.
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…
Cinta sejati yang terjalin antara Ikang Fawzi dan Marissa Haque telah melewati waktu yang panjang…
Kabar gembira datang dari presenter aktor kondang dan pengusaha top, Raffi Ahmad. Suami dari Nagita…
Nama Elaine Low beberapa waktu belakangan mencuat terutama di dunia bisnis dan investasi setelah menerima…