Ada banyak nama-nama besar dengan julukan penakluk dunia. Mulai dari Aleksander Agung, Richard si Lion Heart, Napoleon Bonaparte, sampai Julius Caesar. Tapi, dari semua nama ini termasuk yang belum disebutkan, hampir semua tak pernah segila Jenghis Khan dalam raihan prestasi. Alasannya sudah tentu karena jajahan pria Mongolia ini benar-benar sangar. Mungkin lebih dari seperempat bahkan separuh dunia berhasil dikuasainya.
Baca Juga :5 Jendral Perang Kerajaan Nusantara ini Dikenal Sangat Hebat di Masa Lalu
Memang invasi Mongol tidak semua dilakukan oleh Jenghis, tapi ia adalah pionir yang mengawali kegilaan bangsa ini. Tentang Jenghis Khan, pria ini bisa dibilang merupakan seorang jenderal dan penguasa paling jenius yang pernah ada. Berawal dari mempersatukan suku-suku Mongolia yang berpecah, akhirnya bisa menyatukan semuanya dan menggempur bangsa-bangsa besar dengan berbekal kelihaian Jenghis dalam hal militer.
Lewat semua torehan ini, tidak seorang pun menyangkal jika Jenghis mendapatkan julukan sebagai penguasa paling ditakuti sepanjang masa. Berikut adalah fakta-fakta tentang Jenghis Khan yang bakal bikin kamu makin takjub dengan sosok satu itu.
Entah kenapa banyak orang yang gila pencapaiannya, selalu punya masa kecil yang sangat buruk. Jenghis Khan sendiri pun juga mengalami hal ini. Ya, kehidupan masa kecilnya sangat ekstrem dan penuh dengan perjuangan. Ayahnya, meninggal saat Jenghis baru berumur 9 tahun. Ia pun hidup dengan ibunya yang juga mengalami pengusiran dari suku tempatnya berasal.
Jenghis kecil hidup berburu untuk bertahan hidup. Kerasnya hidup seperti ini dilaluinya sampai usia dewasa dan menikah. Miris, di masa seperti ini Jenghis dan istrinya malah diculik dan dijadikan budak. Namun, Jenghis berhasil lolos dari siksaan itu dan akhirnya mengumpulkan massa untuk kemudian menaklukkan seluruh Mongol di bawah kakinya.
Biasanya, seorang penguasa akan memilih jenderal dari orang-orang pilihan yang setidaknya sudah dikenal baik dan BUKAN musuh. Namun, Jenghis berlaku sebaliknya. Ia pernah mengangkat seorang jenderal yang justru merupakan musuh terbesarnya. Bahkan dikatakan dalam sejarah kalau orang ini adalah satu-satunya sosok yang hampir bisa memenggal kepala seorang Jenghis Khan.
Tidak ada yang bisa melukai Jenghis Khan, tapi pria satu ini mampu melakukannya. Hal ini pun membuat sang penguasa malah kagum. Setelah perseteruan berakhir, Jenghis yang dikatakan menang tidak membantai si sosok sangar tadi. Ia justru menjadikannya jenderal. Jebe namanya, dan ia adalah satu alasan kenapa Mongol sampai bisa menguasai Asia dan juga Eropa.
Mungkin karena mentalnya sudah jumawa dan melangit, makanya pride atau kebanggaan Jenghis Khan sangat tinggi. Ia benci dihina apalagi ketika orang-orangnya dilecehkan. Jika ada yang demikian, maka ia tak segan untuk mengerahkan pasukan berkuda andalannya untuk menggempur siapa pun.
Hal ini pernah terjadi di tahun 1219. Ketika itu Jenghis Khan mengirimkan utusan ke kerajaan Khwerezmid untuk memberitahukan tentang pertukaran barang di jalur sutra. Sayangnya, utusan ini malah dibunuh dan membuat Jenghis Khan murka. Kemudian ia mengerahkan semua pasukannya untuk menyerbu Khwerezmid. Seperti yang diduga, kerjaan ini pun hancur lebur serta jutaan penduduknya mati bergeletakan di jalan.
Tak menampik, ekspansi militer Jenghis Khan berbuah banyaknya korban. Dikatakan oleh para sejarawan jika selama kepemimpinan Jenghis Khan dan keturunannya, Mongol mungkin sudah membunuh sekitar 40 jutaan orang. Tiongkok kuno diperkirakan jadi bangsa yang menderita korban terbanyak dengan sekitar 10 juta orang meninggal.
Tak hanya itu, bangsa-bangsa yang takluk juga mayoritas dibantai penduduknya. Salah satu yang paling parah misalnya kekaisaran Islam di Baghdad. Ngerinya, kalau dilihat dari statistik jumlah penduduk saat itu, Mongol sudah membinasakan sekitar 11 persen penduduk dunia.
Meskipun kejam dan bengis luar biasa, faktanya, Jenghis Khan adalah sosok pemimpian yang penuh toleransi. Terutama terhadap hal-hal fundamental seperti keagamaan. Ya, diketahui Jenghis menghargai setiap agama dari negeri-negeri yang ditaklukkannya. Bahkan ia tidak memungut pajak dari tempat-tempat ibadah.
Hal ini sebenarnya ada tujuan tersendiri. Ya, Jenghis Khan menganggap jika pemaksaan terhadap agama dilakukan, pasti akan banyak pemberontakan yang terjadi. Maka, sebagai aksi preventif, Jenghis pun tidak memberlakukan aturan ketat soal agama. Di samping, ia sendiri adalah sosok yang sangat religius. Misalnya, Jenghis Khan tak pernah absen untuk bersemedi dulu sebelum melakukan berbagai pemerintahan penting.
Baca Juga : 5 Penguasa Indonesia Paling Hebat dari Masa Kerajaan Nusantara Hingga Sekarang
Memang sangar dan gila, tapi banyak yang mengatakan kalau Jengis Khan adalah sosok yang sangat bisa untuk diteladani. Kisah masa lalunya yang suram, bagaimana ia memimpin pasukan dan menaklukkan dunia, sampai menciptakan banyak aturan-aturan yang mewadahi banyak orang. Selalu ada pelajaran yang bisa diambil bahkan dari aksi penaklukan paling kejam sepanjang sejarah.
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…