Terobosan di dunia kesehatan tak melulu melalui teknologi medis yang canggih. Ada kalanya, inovasi juga bisa dimunculkan lewat sebuah rumah sakit terapung yang layaknya sebuah kapal laut di samudera lepas. Jika kita selama ini mengenal Ksatria Airlangga, kini ada pula RS Apung (RSA) yang bernama Nusa Waluya II.
Keberadaan rumah sakit itu terlihat spesial karena berdiri di atas kapal tongkang (barge), dan menjadi yang pertama di Indonesia dan bahkan dunia. Sama seperti keberadaan rumah sakit pada umumnya, keberadaan Nusa Waluya II juga didedikasikan untuk melayani kebutuhan kesehatan pada masyarakat. Penasaran? Simak ulasannya berikut ini.
Menjadi RS terapung pertama di Indonesia dan dunia yang berdiri di atas tongkang
Selain melayani kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat, keberadaan RSA Nusa Waluya II patut dibanggakan karena menjadi rumah sakit apung pertama di dunia yang terbuat dari kapal tongkang (barge). Sebelumnya, ada pula RSA Nusa Waluya I dan RSA dr. Lie Dharmawan yang terbuat dari kapal phinisi.
Rumah sakit yang memiliki fasilitas yang cukup lengkap
Telah melayani masyarakat di daerah-daerah yang terdampak bencana
Keluarkan biaya yang mahal untuk menarik RSA Nusa Waluya II
Indonesia juga punya RS terapung Ksatria Airlangga
Selain RSA Nusa Waluya II yang rencananya akan menuju ke Tanimbar, Maluku Utara pada awal 2020 mendatang, ada pula kapal sejenis yang bernama Ksatria Airlangga. Pertama kali dioperasikan pada akhir Oktober 2017, rumah sakit terapung itu telah melakukan pelayanan medis ke daerah-daerah terpencil di tanah air.
BACA JUGA: Kisah Dramatis Rumah Sakit Terapung : Ketika Rasa Kemanusiaan Mengalahkan Batas Wilayah
Keberadaan Nusa Waluya II yang beroperasi di atas tongkang, menjadi sebuah terobosan yang spektakuler untuk melayani kebutuhan kesehatan kepada mereka yang tak terjangkau rumah sakit konvensional. Tak hanya itu, kapal tersebut juga sangat cocok diterapkan di Indonesia yang letak geografisnya banyak didominasi oleh lautan.