Jika ada orang yang paling berjasa bagi Tiongkok, maka ia bukanlah Mao Zedong atau Sun Yat Sen. Ya, betapa pun hebatnya dua tokoh itu, jasa mereka takkan pernah sebanding dengan apa yang sudah dilakukan oleh Qin Shi Huang. Alasannya, Qin Shi lah orang pertama yang berhasil menyatukan Tiongkok yang luas itu di bawah bendera yang sama. Tanpa Qin Shi, Tiongkok takkan pernah ada.
Tak dipungkiri jika jasa seorang Qin Shi begitu besar, tapi siapa sangka jika ia punya sisi lain yang sangat berkebalikan. Ya, sang kaisar pertama Tiongkok ini ternyata sangat kejam, bengis, dan juga serakah. Ada banyak kisah dalam hidup sang kaisar di mana ia berlaku demikian. Sangat disayangkan sebenarnya jika tokoh sehebat ini punya sisi lain yang bertentangan dengan pencapaian fantastisnya.
Berikut adalah beberapa kegilaan Qin Shi Huang yang membuat pencapaian besarnya seolah tak lagi benar-benar berarti.
1. Membunuh Cendekiawan yang Tak Sejalan Dengannya
Qin Shi Huang dikenal sebagai orang yang sangat kejam. Ketika ada orang-orang yang tak sejalan dengannya, maka sang kaisar takkan pernah segan untuk menghabisi nyawa mereka. Hal ini pernah dilakukannya kepada kaum cendekiawan yang berbeda paham dengannya.
Tiongkok yang baru bersatu tak boleh dipecah dengan pemahaman-pemahanan lain. Makanya, agar semuanya sama dan seragam soal pemikiran, akhirnya Qin Shi memutuskan untuk menghilangkan semua yang tak sepaham. Hal ini kemudian direalisasikannya dengan membantai para cendekiawan yang tak sejalan dengannya. Kejamnya, orang-orang cerdas ini dieksekusi dengan cara dikubur hidup-hidup. Tak hanya itu, sang kaisar juga membakar seluruh karya cipta para pemikir tersebut.
2. Terobsesi Dengan Kekekalan
Ada dua cita-cita seorang Qin Shi Huang. Pertama bisa menaklukkan seluruh Tiongkok dan kedua adalah mampu untuk hidup abadi. Impian yang pertama berhasil diwujudkannya, kemudian ia pun sangat terobsesi untuk mengejar yang kedua. Ia mungkin bisa menaklukkan wilayah 9,5 juta kilometer, tapi hidup kekal adalah yang yang tak mungkin dilakukan.
Entah kerasukan setan apa, Qin Shi begitu yakin kalau memang ada sebuah ramuan yang bisa membuat seseorang bisa hidup abadi. Sejurus kemudian sang kaisar menyuruh salah utusannya untuk mencari ramuan tersebut. Sudah bisa ditebak ramuan tersebut tak pernah ditemukan. Hingga ketika Qin Shi mati, tak pernah ada ramuan berkhasiat tersebut.
3. Kemarahan Sang Kaisar yang Gagal Hidup Abadi
Masih soal obsesi sang kaisar tentang keabadian, diketahui Qin Shi Huang pernah menyuruh orang-orang ahli kimia untuk membuatkannya ramuan awet muda. Sebenarnya ini adalah tugas mustahil, tapi terpaksa dikerjakan karena perintah raja tak mungkin bisa ditolak. Seperti yang diduga, ramuan ini tak pernah bisa diciptakan.
Kaisar pun marah besar dan akhirnya menghukum para ahli kimia tersebut. Tak cukup dengan itu, sang kaisar pun juga membantai sekitar 460 ahli kimia yang tak pernah terlibat dengan misi pembuatan ramuan tersebut. Kejam!
4. Membangun Tembok China Dengan Darah
Tak hanya mempersatukan Tiongkok, ada satu lagi jasa Qin Shi Huang yang juga tak bisa dilupakan, yakni meneruskan pembangunan Tembok China. Alasan kenapa ia greget ingin membangun Tembok besar tersebut adalah untuk mempertahankan diri dari pemberontak. Diketahui ketika itu ada sebuah suku bernama Xiongnu yang begitu getol ingin melawan kekaisaran Qin Shi Huang.
Pembangunan Tembok China pun dilakukan dengan sangat aktif. Sayangnya, hal tersebut berbuntut pada konsekuensi yang besar pula. Menurut para ahli, setidaknya ratusan orang tewas dalam upaya pembangunan tembok paling megah di dunia ini.
5. Pembangunan Terracotta Bukti Lain Keserakahan Sang Raja
Selain pemersatuan Tiongkok dan Tembok China, satu hal lagi yang juga sangat identik dengan Kaisar Qin Shi Huang. Ya, Terracotta. Seperti yang kamu tahu ini adalah semacam kompleks perkuburan yang bisa dibilang terbesar di dunia. Kuburan ini berisi patung-patung seukuran manusia yang jumlahnya sekitar 700an ribu.
Gilanya, masing-masing patung ini tak sama persis alias punya ciri yang berbeda satu sama lain. Menurut para ahli, diketahui pembangunan perkuburan ini memakan waktu hingga 38 tahun. Alasan di balik dibangunnya Terracotta ini adalah agar sang kaisar dijaga oleh 700 ribu pasukan di alam baka. Bangunan ini sangar, tapi juga jadi bukti lain tentang keserakahan kaisar.
Jasanya mungkin sangat besar, tapi sebagai manusia Qin Shi Huang bisa dikatakan sangatlah kejam. Membunuh orang-orang hanya karena beda pemahaman atau sebagai lampiasan rasa marah, cuma manusia kejam yang bisa melakukan hal macam itu. Namun, terlepas dari semua kejahatan yang pernah dilakukannya, nama seorang Qin Shi Huang tetap dipandang mulia di mata orang-orang Tiongkok.