in

Raih Gelar ‘Destinasi Terindah’ Versi Jerman, Inilah 5 Fakta Tersembunyi Pulau Sumba

Selama ini yang kita tau hanya Bali-lah yang selalu menjadi buah bibir dan destinasi favorit para turis mancanegara. Padahal, ada banyak sekali destinasi yang tak kalah menawan hati jika kita kulik lebih dalam, salah satunya adalah Pulau Sumba. Satu hal yang sangat melekat dengan pulau ini, yaitu sebutan ‘Surga Tersembunyi’ di pelosok Nusa Tenggara Timur.

Baru-baru ini, pulau yang berbatasan langsung dengan Australia ini mendapatkan penghargaan sebagai The Best Beautiful Island in The World (pulau terbaik di dunia) versi majalah Focus Jerman. Namun, di balik keindahan yang sudah tidak diragukan lagi ini, ada banyak fakta yang jarang diketahui oleh orang. Seperti apakah kehidupan Pulau Sumba sebenarnya? Inilah uraian yang berhasil Boombastis rangkum.

Destinasi wisata yang wah, tapi fasilitasnya sangat kurang

Sumba adalah destinasi yang luar biasa indah tapi masih sangat asing di telinga orang Indonesia. Terbukti dengan banyak orang salah kaprah menganggap pulau ini sama dengan Sumbawa, padahal kedua pulau ini tidaklah sama. Sebelum dinobatkan sebagai pulau terindah dunia oleh majalah Focus Jerman, keindahan Pulau Sumba sudah diekspose melalui beberapa film tanah air.

Akses jalan makadam menuju pantai [Sumber gambar]
Tapi, di balik pesona eksotis pulau ini, beberapa tempat wisata seperti pantai belum memiliki fasilitas yang memadai, tak akan ada toilet, kamar mandi, serta akses jalan yang susah. Selain itu, layaknya film Susah Sinyal garapan sineas Indonesia, boro-boro mau mudah mengakses internet, sinyal ponsel pun susah didapat.

Kehidupan dan pendidikan Sumba yang masih sangat tertinggal

Jika tadi kita berbicara tentang indahnya destinasi wisata, sekarang mari melihat sejenak kehidupan masyarakat di Pulau Sumba. Kehidupan masyarakat Sumba sangat tak sepadan bila disandingkan dengan alamnya yang kaya dan indah. Selain tak ada sinyal, fasilitas seperti air bersih dan listrik masih belum bisa mereka nikmati. Toilet juga menjadi hal yang lumayan langka, karena tak semua keluarga bisa membangun tempat yang sebenarnya sangat urgent ini, jangan tanya mereka MCK nya dimana? Kebun dan hutan adalah destinasi paling favorit.

Kehidupan dan sekolah di Sumba [Sumber gambar]
Di sisi lain, Sumba punya tanah subur namun terbengkalai begitu saja. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah membuat para petani hanya menanaminya dengan padi, padahal jika dimanfaatkan banyak tanaman yang bisa tumbuh di sini. Bila berbicara tentang pendidikan, hampir semua daerah di Sumba tertinggal pendidikannya, sekolah yang berdiri pun bisa dihitung jari. Bahkan, di salah satu kecamatan, Kodi, para guru harus dengan tega menaikkan kelas murid yang belum bisa membaca aksara dengan benar.

Tradisi pernikahan dan kematian yang menghabiskan biaya mahal

Setiap daerah tentu memiliki adat penyelenggaraan pernikahan dan kematian yang berbeda. Di Sumba, pernikahan dan kematian merupakan dua hal sakral yang dilaksanakan dengan mahal dan besar-besaran secara adat. Pernikahan di Sumba masih terikat budaya turun temurun, dalam artian seorang perempuan tak bisa menikah begitu saja, ia harus melalui proses yang cukup panjang. Pernikahan tersebut haruslah terlebih dahulu disetujui oleh dua belah pihak, jika kemudian sepakat maka mereka akan menentukan waktunya.

Pernikahan di Sumba [Sumber gambar]
Di samping itu, ada belis (mahar) yang juga sangat mahal, berupa kuda yang bisa mencapai ratusan ekor (sesuai dengan status sosial si wanita), kain sumba yang harganya bisa mencapai jutaan, serta mamoli (bandul kalung emas). Selain tradisi pernikahan, kematian juga memakan biaya yang cukup mahal loh. Jika seorang keluarga meninggal dunia, mereka akan mengadakan upacara keagamaan Marapu, dengan penyembelihan hewan secara besar-besaran (setidaknya 7 hari). Menurut masyarakat, hewan tersebut dipersembahkan untuk mengantar para roh menuju ke tempat peristirahatan mereka.

Kejahatan adalah hal yang rawan terjadi

Jika dilihat dari kasus kriminal yang terjadi, Sumba juga masuk dalam jajaran teratas karena kejahatan konvensional yang terjadi di Indonesia pada 2017, kasus pencurian misalnya. Pihak kepolisian mengungkapkan jika pencurian paling banyak adalah pencurian ternak. Hal tersebut terjadi karena desakan ekonomi, karena dari sekian banyak tersangka yang sudah diamankan mereka menyebutkan bahwa ternak tersebut dimakan atau dijual untuk mendapatkan rupiah.

Penjahat yang berhasil dibekuk [Sumber gambar]
Selain pencurian, merampok dan membunuh adalah hal yang biasa di daratan Sumba, terlebih Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Aksi kejahatan ini tak pandang siapa yang menjadi korban dan bisa saja terjadi di siang bolong dan di tengah keramaian warga. Bahkan perampokan dan pencurian juga bisa terjadi di tempat wisata seperti pantai. Ngeri bukan?

Sekarang sudah tahu bukan bagaimana fakta kehidupan di balik indah nan eksotisnya Sumba? Dengan dinobatkan sebagai primadona, pulau paling indah di dunia, semoga saja pemerintah tidak hanya melihat dari alam yang ia sajikan, tetapi juga kehidupan masyarakatnya. Ada banyak PR dan hal yang harus dibenahi agar pulau ini tetap menjadi destinasi cantik yang memukau. Sangat ironis dan tidak adil tentunya jika hanya keindahannya yang diekspose namun kekuarangannya dibenamkan dalam-dalam.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Ajaib, Suami Istri Sederhana Ini Bisa Pergi Umrah ke Tanah Suci Berkat Bantuan Belalang

Naruto Sampai Superman, Inilah 10 Karung Beras ‘Nyeleneh’ yang Cuma Ada di Indonesia