Peristiwa kematian Munir Said Thalib, aktivis HAM yang meregang nyawa pada 7 September 2004 silam, seolah masih menjadi misteri hingga saat ini. Peristiwa inipun menyeret seorang Pollycarpus Budi Hari Priyanto yang dicurigai sebagai dalang di balik kematian Munir. Dilansir dari news.detik.com, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akhirnya menjatuhkan hukuman 14 tahun pada oktober 2013.
Namun, Pollycarpus kini telah divonis bebas dari hukuman yang mengungkungnya mulai dari tahun 2004 itu. Alhasil, berita tentang kebebasan dirinya pun mengundang sejumah tanda tanya dari sejumlah pihak. Tak terkecuali dari Suciwati yang merupakan istri dari Munir. Sebagai mantan pilot, Pollycarpus kini pun lebih fokus menata masa depannya sebagai penerbang. Seperti apa jejaknya di masa lalu? Simak ulasan berikut
Sempat jadi Pilot di sejumlah misi penerbangan
Bergabung degan Garuda

Berbekal pengalaman terbangnya, Pollycarpus akhirnya bergabung dengan maskapai Garuda. Jika dulu ia memgang kemudi pesawat berjenis Fokker 28, ia kemudian berkesempatan menerbangkan Boeng 737. Karirnya yang semakin berkembang, membuat Pollycarpus dipercaya menjadi kapten pilot untuk Airbus 330. Hingga pada suatu masa, ia terlibat dan dikenai tuduhan sebagai salah satu dalang di balik kematian Munir. Tak hanya dirinya, beberapa pihak pun diduga sebegai eksekutor yang bertanggung jawab saat peristiwa itu terjadi.
Terlibat pembunuhan Munir
Bebas murni dari segala tuduhan pembunuhan
“Kalau dulu kita sering kontak berada di mana, mau keluar kota juga kita mesti lapor. Kemarin (saat bebas bersyarat) kalau dihitung sampai 30 kali lapor,” tuturnya yang dilansir news.detik.com.
Kebebasannya dikomentari oleh Suciwati
“Sejak awal saya tidak pernah melihat dia mempunyai niat baik. Saya melihat banyak sekali kejanggalan-kejanggalan di pengadilan atau kebohongan yang dia berikan kepada kepolisian (…) Saya pikir saya tidak ingin dengar apapun,” kata Suciwati yang dilansir dari news.detik.com.
Hingga detik ini, kematian Munir memang masih menjadi misteri bagi masyarakat Indonesia. Tiada pelaku pasti yang dicurigai selain Pollycarpus yang kini telah bebas secara murni. Entah siapa yang berada di balik layar dari peritiwa tersebut. Semoga pemerintah Indonesia masih berkenan mengusut kasus ini agar segera mendapat titik temu pembunuh yang sesungguhnya. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?