Piala Dunia diselenggarakan setiap empat tahun sekali dengan lokasi berbeda-beda. Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, pertandingan pun sudah dimulai sejak Minggu (20/11/2022). Negara di Timur Tengah ini terpilih pada 2010.
Semenjak saat itu, negara yang luasnya sekitar 11.500 kilometer persegi atau setara dua kali Pulau Bali ini mulai mempersiapkan diri. Seperti membangun stadion bahkan mendirikan kota baru. Apa saja hal menarik yang perlu diketahui tentang Piala Dunia 2022? Simak ulasan Boombastis.com berikut.
Keluarkan dana sampai 220 miliar dolar Amerika Serikat
Menjadi tuan rumah Piala Dunia memang sebuah kebanggaan tetapi tanggung jawabnya sangat besar. Banyak hal yang harus dipersiapkan seperti stadion bola standar internasional, sistem transportasi yang memadai, dan penginapan.
Tuan rumah Piala Dunia harus menampung ratusan ribu orang baik pemain dan fans dari berbagai negara. Demikian pula dengan Qatar yang menghabiskan dana sampai 220 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 3 ribu trililun atau Rp 3,5 kuadriliun. Bandingkan dengan pengeluaran Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 sebesar 11,7 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 180 triliun.
Kembangkan kota baru
Qatar membangun kota baru bernama Lusail di utara Teluk Barat ibu kota Doha. Sebagian besar biaya yang dikeluarkan untuk Piala Dunia untuk membangun Lusail sebesar kira-kira Rp 600 triliun. Lusail dengan luas 38 kilometer persegi ini menjadi kota terluas kedua di Qatar.
Kota berkonsep smart city ini dilengkapi dengan berbagai bangunan seperti hotel pencakar langit, tempat tinggal mewah, resor, dan Lusail Iconic Stadium yang akan menjadi lokasi final Piala Dunia 2022. Selain itu, Qatar juga membangun tujuh stadion baru dan memperbaiki satu stadion yang sudah ada.
Harga tiket Piala Dunia paling mahal Rp24 juta
Pencinta sepak bola dapat menyaksikan Piala Dunia 2022 langsung di Qatar dengan membeli tiket secara online. Harga tiket berbeda-beda sesuai dengan posisi tempat duduk dan fase turnamen. Terdapat empat kategori tiket yang harganya menyesuaikan tempat duduk.
Harga tiket kategori 1 paling mahal sedangkan kategori 4 paling murah. Namun, kategori 4 khusus untuk penduduk Qatar. Harga tiket fans internasional paling murah Rp 1 juta untuk fase grup kategori 3. Sementara harga termahal yaitu Rp 24 juta untuk pertandingan final kategori 1.
Penonton pembukaan mendapatkan goodie bag
Menariknya, semua penonton pembukaan Piala Dunia 2022 mendapatkan goodie bag berisi merchandise official. Pemberian merchandise untuk semua penonton ini terbilang tidak biasa karena baru Qatar yang melakukannya.
Penonton pembukaan Piala Dunia 2022 pada Minggu (20/11/2022) mendapatkan kaos berwarna kuning-oranye dengan tanda tangan, pajangan logo Piala Dunia, pin logo Piala Dunia, boneka kain maskot Piala Dunia 2022 La’eeb, gelang kain, parfum mini lengkap dengan kayu harum, dan selimut kecil.
Pemerintah Arab liburkan warganya
Salah satu fase pertandingan yang membuat banyak fans tercengang adalah laga antara Argentina dan Arab Saudi pada Selasa (22/11/2022). Cukup banyak fans internasional yang mengunggulkan Argentina karena negara ini sudah terkenal punya tim sepak bola berkualitas. Namun, rupanya Arab Saudi menang atas Argentina dengan skor 2-1.
Uniknya, Kerajaan Arab Saudi pun mengumumkan libur nasional pada Rabu (23/11/2022) sebagai bentuk apresiasi kemenangan timnas Arab Saudi. Bahkan para anggota timnas mendapatkan hadiah Rolls Royce Phantom.
Waktu pertandingan digeser pada akhir tahun
Perhelatan Piala Dunia biasanya dilaksanakan pada pertengahan tahun antara Juli atau Agustus selama satu bulan. Berbeda dengan Piala Dunia 2022 yang dilaksanakan pada November sampai Desember. Pasalnya, cuaca Qatar pada pertengahan tahun mencapai suhu panas tertinggi sekitar 40 derajat celsius yang tentunya tidak ideal untuk pertandingan olahraga. Namun, pelaksanaan pada akhir tahun ini akhirnya bertepatan dengan pertandingan liga sepak bola di berbagai dunia atau liga domestik.
Rumor pemilihan Qatar karena suap
Pemilihan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dilakukan pada 2010 oleh presiden FIFA kala itu yaitu Sepp Blater. Namun, baru-baru ini Sepp malah mengatakan bahwa pemilihan Qatar tersebut merupakan langkah yang salah. Menurutnya, ukuran negara Qatar terlalu kecil untuk pertandingan besar seperti Piala Dunia. Bahkan, sejak penetapan itu terdapat berbagai kontroversi seperti kekhawatiran adanya boikot.
Walau pada kenyataannya, kini pertandingan Piala Dunia 2022 sudah berjalan di Qatar. Rumor lain terkait tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Qatar dikatakan menyuap FIFA agar mereka terpilih sebagai tuan rumah. Kecurigaan datang karena pemilihan dilakukan secara tertutup oleh orang internal FIFA.
Bayaran ribuan buruh migran kurang
DIbutuhkan ribuan pekerja untuk membangun stadion di Qatar yang tak dapat dikerjakan hanya oleh warganya. Pemerintah Qatar pun mempekerjakan sekitar 2 juta pekerja migran yang sebagian besar berasal dari India, Bangladesh, dan Nepal. Namun, nasib buruh migran tersebut rupanya cukup buruk.
Mereka tinggal di akomodasi yang tidak memadai, dipaksa membayar biaya perekrutan yang besar, paspor disita, bahkan gajinya dipotong. Dikabarkan mereka seharusnya dibayar sekitar Rp 4,7 juta per bulan tetapi mendapatkan hanya setengahnya saja.
Kematian ribuan buruh bangunan
Permasalahan Qatar berkaitan dengan buruh migran bukan cuma gaji yang dipotong atau tempat tinggal tak layak. Banyak perlakukan tidak manusiawi terhadap mereka seperti harus bekerja satu bulan tanpa istirahat. Bahkan, sejak pembangunan untuk Piala Dunia 2022 dimulai terdapat kira-kira 6.500 buruh migran yang meninggal. Sebagian besar penyebabnya adalah timbul penyakit karena beban kerja berlebih dan bekerja di bawah cuaca panas ekstrem.
Kekurangan penginapan
Piala Dunia 2022 diperkirakan akan menarik lebih dari satu juta pengunjung yang tentunya mereka akan butuh tempat tinggal. Namun, sampai Maret 2022 Qatar hanya memiliki 30.000 kamar hotel. Sebanyak 80 persen di antaranya telah dipesan oleh FIFA untuk tim sepak bola, ofisial, dan sponsor. Penyelenggara pun membangun penginapan, menyediakan apartemen kosong dan penginapan tenda tradisional di padang pasir, serta kapal pesiar sebagai hotel terapung.
Warga Qatar diminta untuk menyewakan rumahnya selayaknya AirBnB. Namun menurut fans, susah menemukan penginapan terjangkau. Menginap di kabin dikenakan biaya sebesar Rp 3,2 juta per malam, tidak sebanding dengan fasilitasnya. Bahkan, harga AirBnb di rumah warga pun mencapai Rp 3 jutaan per malam.
Penonton LGBTQ dilarang ke Qatar
Pemerintah Qatar menetapkan aturan bagi fans yang datang untuk menyaksikan Piala Dunia 2022. Beberapa di antaranya adalah LGBTQ dilarang masuk ke Qatar. Orang yang memakai atribut LGBTQ, seperti pakaian warna pelangi, juga tidak boleh masuk ke stadion.
Selain itu, salah satu sponsor besar Piala Dunia 2022 adalah bir tetapi Qatar punya aturan tidak boleh ada bir. Sehingga penjual bir sponsor hanya diperbolehkan membuka booth di luar stadion dengan lokasi agak tersembunyi.
BACA JUGA: Apresiasi Kemenangan Arab Saudi Atas Argentina, Satu Miliar Dollar hingga Mobil Mewah
Pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar masih akan berlangsung sampai 18 Desember 2022. Semoga perhelatan akbar ini berlangsung dengan lancar. Selain itu, harapannya buruh migran mendapatkan hak mereka secepatnya.