Jika kita melihat Alaska, pasti muncul pertanyaan besar seperti ini, bagaimana bisa wilayah yang terpisah jauh dari Amerika ini bisa bergabung menjadi salah satu negara bagian AS? Semua orang yang belajar geografi selalu mempertanyakan ini. Dan jawaban untuk itu adalah karena AS membeli tanah seluas 1,7 juta kilometer ini.Tidak seperti negara bagian lain di Amerika, Alaska ditaklukkan dengan uang.
Pada mulanya, Alaska adalah milik Rusia. Kemudian karena satu dan lain hal, akhirnya pemerintah negara beruang merah memutuskan untuk menjual tanah luas yang berbatasan dengan Selat Bering dan Kanada itu. Amerika sendiri selaku pembeli, juga tidak langsung membayar tawaran Rusia meskipun harganya sangat-sangat murah.
Jadi, kenapa Rusia sampai harus menjual tanah yang hampir seluas Indonesia itu? Hal tersebut akan kamu temukan dalam deretan fakta-fakta berikut.
Sebelum tahun 1867, Alaska yang berbatasan langsung dengan Kanada adalah wilayah resmi milik Kekaisaran Rusia. Wilayah ini ditemukan oleh seorang penjelajah asal Denmark bernama Vitus Bering di tahun 1728. Semenjak ditemukan, makin banyak orang-orang Rusia yang berpindah ke Alaska. Di sana mereka melakukan kegiatan perdagangan serta pertanian.
Di masa itu, sekitar tahun 1850an, kekaisaran Rusia tengah mengalami masalah finansial negara yang pelik. Penyebab utamanya karena kerajaan banyak mengeluarkan biaya untuk perang. Bahkan dikatakan pula jika Rusia berhutang banyak sekali dan ketika itu waktunya sudah jatuh tempo. Rusia butuh untuk segera melunasi utang tersebut serta memperbaiki stabilitas finansial negara.
Setelah berunding secara internal, akhirnya diputuskan bahwa Rusia akan menjual Alaska ke Amerika. AS tidak serta merta menerima tawaran ini, namun demi tujuan perluasan wilayah akhirnya pihak Amerika melalui menteri luar negerinya, Wiliam H. Seward, pun menerima tawaran Rusia.
Meskipun sukses menambahkan wilayah hampir 1,7 juta kilometer bagi Amerika, tapi tak semua rakyat AS menanggapi pembelian Alaska dengan gembira. Sebagian besar mengatakan jika negara membuang-buang uang untuk membeli wilayah satu ini. Belum lagi nanti pasti ada beban biaya untuk mengelola wilayah tersebut.
Pada awalnya Rusia memang seakan terpaksa menjual Alaska karena tidak ada jalan lain. Rusia tahu jika potensi Alaska itu sebenarnya sangat besar. Dan apa yang mereka duga itu ternyata benar. Alaska ternyata mengandung minyak dalam jumlah yang sangat besar. Tak pelak, Rusia pun seakan menyesal setengah mati lantaran sudah menjual daerahnya yang luas itu.
Nasi sudah jadi bubur, Rusia diketahui sangat menyesal telah melepas daerah kayanya dengan banderol per meternya cuma beberapa sen saja. Bahkan dua tahun lalu ada sebuah petisi yang isinya mengatakan Alaska harus dikembalikan lagi ke pangkuan Rusia. Tentu saja hal ini mustahil untuk dilakukan. Alaska sangat kaya, tak mungkin Amerika melepaskannya dengan mudah meskipun ibaratnya Rusia bersedia membeli kembali dengan harga miliaran dolar.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…