3. Belanda Adalah Negara Kecil yang Mampu Menjajah Indonesia yang Berwilayah Besar
Belanda sedianya adalah negara kecil di belahan bumi Eropa. Luasnya hanya menyentuh angka 41.543 kilometer persegi. Sekitar 18,41% nya merupakan wilayah perairan. Sementara 20% wilayahnya terletak di bawah permukaan air laut dan 50% nya berada di ketinggian kurang dari satu meter dari permukaan air laut. Jika dibandingkan dengan luas Jawa Timur, wilayah Belanda ini tidak lebih luas dibandingkan dengannya, karena luas Jawa Timur adalah 47.927 kilometer persegi.
Meskipun memiliki wilayah yang kecil, ternyata orang Belanda memiliki kelebihan untuk menguasai negara lain. Padahal jika dilogikapun, dengan luas wilayah yang kecil maka jumlah penduduknya juga akan kecil. Tapi Belanda bisa menjajah Indonesia dan Suriname ketika itu. Hebatnya, Belanda hanya menaruh seorang Gubernur Jendral beserta bawahan dan sejumlah pasukan untuk mengatur wilayah jajahan tersebut. Sebagai perbandingan, Belanda bisa mengontrol 60.727.233 rakyat Indonesia di tahun 1930 dengan hanya berkepala seorang Gubernur Jendral.
4. Belanda Melakukan Penjelajahan Samudra Untuk Penajajahan, Indonesia Untuk Perdagangan
Sebagai negara kecil, ternyata Belanda memiliki mentalitas berlayar yang cukup tangguh di masanya. Hal ini dilatar-belakangi oleh kebutuhan rempah-rempah yang dahulunya mereka mengambil dari Lisabon, Portugis. Karena kemudian Spanyol menjajah Portugis, pemenuhan rempah-rempah Belanda pun menjadi terhalang. Akhirnya pelaut-pelaut Belanda menempuh penjelajahan samudra untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Bulan April 1595, Cornelis de Houtman memimpin 4 buah kapal hingga mencapai Pelabuhan Banten. Di negerinya sendiri, Belanda, Cornelis de Houtman dianggap seorang pahlawan karena membuka pintu bagi masuknya orang-orang Belanda untuk menduduki Indonesia. Sementara itu, masyarakat Indonesia saat itu berlayar untuk perdagangan. Pedagang Indonesia saat itu sudah berhubungan dengan pedagang Arab, Persia, dan Gujarat. Jadi, terlihat berbeda sekali motivasi antara masyarakat Belanda dan Indonesia dalam bidang pelayaran di masa itu.