Temuan berupa teknologi maupun inovasi yang diharapkan bisa membantu kehidupan manusia, ternyata tak selamanya disetujui keberadaannya. Bukan rahasia umum, jika para orang-orang cerdas ini tak disukai oleh para mafia bisnis yang mempunyai kepentingan tertentu. Salah satunya adalah seorang inovator bernama Stanely Meyer yang dikenal berkat temuannya di bidang otomotif yang terbilang revolusioner.
Dilansir dari carthrottle.com, ia merupakan sosok jenius yang memiliki banyak paten dari benda-benda yang berhasil ditemukannya. Seperti mobil berbahan bakar hidrogen yang dapat dijalankan dengan air. Sayang, inovasi penting ini harus terhenti seiring dengan kematiannya yang termasuk cukup misterius. Nasib Stanley Meyer pun seolah mirip dengan Nicola Tesla.
Mobil bertenaga air yang tercipta karena peristiwa embargo minyak
Ide membuat mobil berbahan bakar yang bisa diisi dengan air, terjadi saat peristiwa embargo minyak melanda Amerika Serikat pada 1975. Dilansir dari carthrottle.com, AS kelimpungan dan industri otomotif dalam negerinya kelimpungan karena Arab Saudi memangkas pasokan minyak miliknya ke negeri Paman Sam tersebut. Berangkat dari kejadian ini, Meyer kemudian berinisiatif mengembangkan sebuah mobil khusus.
Bukan sembarang produk otomotif, mobil buatannya dirancang untuk menggunakan bahan bakar alternatif agar AS kelak tak terlalu bergantung pada minyak. Terlebih jika ada kejadian embargo seperti di atas. Mesin berbahan bakar hidrogen pun diciptakan oleh Meyer. Tak hanya revolusioner, kendaraan tersebut bahkan mampu menghilangkan emisi yang berpotensi menyebabkan pemanasan global karena hanya menggunakan air dan hasil pembakaran oksigen.
Banyak diprotes karena dianggap illegal dan dituduh macam-macam
Setelah beberapa bulan mengembangkan mesin sel bahan bakarnya, Meyer membangun mobil yang ditenagai oleh air. Para ilmuwan, profesor, ahli kimia hingga militer bahkan mengakui akan kehebatan mesin buatan pria kelahiran 24 Agustus 1940 itu. Tak sekedar kagum, mereka juga sepakat bahwa sel bahan bakar Meyer dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen dengan teknologi elektrolisis.
Dilansir dari carthrottle.com mengubah air ledeng menjadi bahan bakar hidrogen, dan mengendarai mobil bertenaga hidrogen melintasi negara dengan hanya 75 liter air, merupakan kerja Meyer yang dibuktikannya pada saat itu. Sayang, penemuan jenius itu ternyata banyak diintervensi oleh banyak pihak di kemudian hari dengan motif yang beragam. Intinya adalah, bagaimana agar Meyer dan temuannya dipersulit agar tidak berkembang secara luas.
Penemu jenius yang kematiannya masih diselubungi misteri
Tuduhan pada Meyer banyak datang dari para pengacara, yang mengatakan temuannya itu curang dan tidak sah. Tidak hanya itu, tiga saksi ahli di pengadilan juga menganggap inovasi Meyer tidak revolusioner karena hanya menggunakan elektrolisis konvensional. Sebagai penemu, ia bahkan dianggap melakukan kasus pencucian uang milik para investor yang menentang dirinya. Pendek kata, tak ada apresiasi atas usaha yang Meyer lakukan. Hingga puncaknya terjadi pada 21 Maret 1998. Stanley Meyer sang penemu mesin berbahan bakar air, ditemukan meninggal secara misterius.
Sesaat sebelum terbunuh, ia tengah bersama dengan saudaranya, Stephen Meyer dan dua investor asal Belgia di sebuah restoran. Saat tengah sekarat, sang adik ingat apa yang dikatakan oleh kakaknya sebelum meregang nyawa. “mereka meracuni saya” ujarnya dengan nada tercekat. Setelah penyelidikan tiga bulan, polisi menyimpulkan bahwa Mayer meninggal karena aneurisma otak. Sementara dua orang investor asal Belgia tersebut, menghilang dan tidak diketahui hingga kini.
BACA JUGA: 5 Penemuan Terhebat Nikola Tesla yang Dienyahkan Lantaran Tidak Disukai Elit Dunia
Kekhawatiran akan terjadinya penggunaan energi ramah lingkungan yang gratis dan tidak terkungkung dengan industri komersial atas penemuannya, mungkin menjadi salah satu faktor Meyer dibunuh. Sekali lagi, kematiannya tetap menjadi misteri hingga saat ini. Adapun teknologi mesin berbahan bakar air yang diciptakan oleh dirinya, kini hanya tinggal lembaran kenangan yang entah bisa diteruskan atau tidak.