Pertama muncul dalam rupa kode-kode yang dirahasiakan, Google akhirnya resmi memperkenalkan sistem operasi baru bernama Fuchsia. Dikutip dari cnnindonesia.com, sistem ini diketahui lewat kemunculannya di situs khusus pengembang fuchsia.dev. yang merupakan raksasa teknologi asal California, Amerika Serikat.
Industri teknologi informasi yang berkembang semakin cepat dan dinamis, membuat Google harus terus berinovasi mengembangkan produk-produk yang kelak menjadi primadona di masa depan. Baik dari sisi penggunaan maupun bisnis. Seperti apa Fuchsia sebenarnya?
Dirancang agar bisa berjalan di segala platform
Meski belum hadir secara resmi, pengembangan Fuschsia rencananya bakal dimaksimalkan agar bisa berjalan lintas perangkat, baik itu di perangkat ponsel, tablet, dan komputer. Dikutip dari laman cnnindonesia.com, OS tersebut bahkan bisa dijalankan pada sistem hiburan dalam mobil, lampu lalu lintas dan jam tangan pintar. Yang terpenting, fuchsia.dev sebagai pengembang memastikan Fuchsia tidak hadir sebagai pengganti sistem operasi Android yang ada saat ini.
Sistem baru yang bakal menawarkan kinerja mesin dan grafis yang memuaskan
Menurut catatan Ars Technica yang dikutip dari cnnindonesia.com, Fuchsia mendapat pembaruan antarmuka yang ditulis menggunakan Flutter, aplikasi berdasarkan Dart pada bulan Mei 2017 silam. Google yang berada di balik pengembanga tersebut, menyebutkan bahwa sistem ini nantinya menawarkan performa tinggi dan grafis yang menakjubkan. Flutter yang merupakan framework aplikasi mobil sumber terbuka yang diciptakan oleh Google, diklaim bisa mencapai kinerja antarmuka pada 120 frame per detik dengan menggunakan mesin rendering berbasis Vulkan yang disebut Etcher.
Pengembangannya dibuka secara bebas ke publik untuk para developer
Fuschsia yang kali pertama muncul dalam kode-kode rahasia dalam situs Github pada 2016 silam, terus melakukan perubahan dalam pengembangannya agar bisa digunakan lintas perangkat. Tak hanya itu, Google membagikan berbagai informasi mengenai pengembangan Fuchsia melalui fuchsia.dev, yang di dalamnya terdapat dokumentasi proyek dari OS tersebut yang bisa dipelajari oleh para pengembang atau developer.
Dikabarkan mendukung chip buatan Huawei
Sebagai OS baru, Fuchsia juga dikabarkan menyatakan dukungan untuk cip Kirim 970 buatan Huawei yang disematkan ke ponsel Honor Play. Seperti yang kita tahu, pabrikan ponsel asal Cina itu sempat mengalami ketegangan dengan pemerintah AS yang berujung pemutusan hubungan bisnis dengan beberapa perusahaan teknologi, termasuk Android milik Google.
BACA JUGA: Dijegal AS, Sistem Ponsel Terbaru Huawei Ini Diprediksi Bakal Jadi Saingan Android
Karena masih dalam tahap pengembangan, Google masih memiliki sejumlah ‘pekerjaan rumah’ yang harus dituntaskan sebelum benar-benar meluncurkan Fuchsia. Ada pun jika OS tersebut memang bakal menggantikan Android, tentu bukan pekerjaan yang mudah. Mengingat, si robot hijau telah menjadi sistem yang digunakan pada 85% ponsel pintar di seluruh dunia. So, kita lihat saja ya Sahabat Boombastis.