in

4 Fakta Chechnya, Negara Muslim di Rusia yang Berlimpah Perempuan Cantik

Berlimpah perempuan cantiknya [Image source]

Berbicara tentang Rusia, tentu Moskow adalah ikon yang lebih dikenal. Tapi ternyata di tengah hiruk pikuk Rusia yang terkenal dengan pergaulan bebas dan hedon, Gronzy menjadi mata air penyejuk untuk negara ini. Gronzy merupakan ibukota Chechnya, negara bagian federasi Rusia dengan jumlah penduduk muslim yang fantastis, yaitu 1,2 juta jiwa.

Chechnya sekarang sedang berbenah, memperbaiki negara yang sempat luluh lantak karena perang yang tiada berkesudahan dengan Rusia. Kental akan nuansa Islam, inilah fakta penting tentang Chechnya yang berhasil Boombastis rangkum.

Stok perempuan cantik yang berlimpah dan tiada habisnya

Berbicara tentang perempuan, Chechnya seperti menjadi gudang untuk para perempuan cantik dan menawan. Di antara desingan mesiu dan dentuman Meriam, anugerah penduduk Chechen adalah gadis cantik bisa ditemukan dimana-mana, wajah mereka tampak seperti blasteran Arab dan Eropa. Salah satu contohnya saja adalah Bisultanova Ilona, wanita cantik yang berhasil menjadi model Dolce & Gabbana.

Berlimpah perempuan cantiknya [Image source]
Kecantikan para wanita di Chechnya ini bisa dilihat dari kulit mereka yang putih bersih, hidung yang mancung, serta bola mata bulat kecoklatan. Seperti tidak membutuhkan sentuhan make-up, kecantikan alami ditambah balutan hijab membuat mereka semakin mempesona.

Nuansa Islam masih sangat terasa dan kental di Chechnya

Berbanding terbalik dengan Moskow, mayoritas penduduk Chechnya adalah orang muslim. Jika berjalan menelusuri Gronzy, negara ini tampak seperti dimensi lain dari Rusia, setiap sudut kota Islam benar-benar bisa dirasakan. Kumandang suara azan dan lantunan ayat suci Al-Quran adalah hal yang pasti terdengar di negara ini, kecintaan terhadap agama Islam memang sudah ditanamkan selagi belia.

Megahnya masjid agung Chechnya [Image source]
Di tengah gemerlapnya pesona Moskow, penduduk Chechen lebih fokus untuk menciptakan generasi muda yang hafal Al-Quran, terbukti dengan banyaknya pondok pesantren dan tempat belajar agama seperti di Indonesia. Sekolah tahfidz yang menampung kurang lebih 100 anak laki-laki ini tidak dipungut biaya alias gratis. Ditambah, presiden Ramzan menyediakan tempat tinggal tanpa bayaran untuk anak-anak yang belajar agama.

Dipimpin oleh presiden panutan yang gemar bersholawat

Bernama lengkap Ramzan Akhmadovich Kadyrov, sosoknya menjadi presiden Chechnya di usia yang sangat muda, yaitu 40 tahun. Dilantik oleh Vladimir Putin pada februari 2007, sosok Ramzan seperti menjadi penyejuk bagi penduduk Chechen. Terkenal tegas dalam meberantas kemaksiatan seperti judi dan minuman keras, mendukung penuh muslimah untuk berhijab, mewajibkan para pejabat bersholawat, ia juga dekat dengan dengan ulama.

Ramzan Akhmadovich Kadyrov [Image source]
Berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh Ramzan untuk membenahi kembali Chechnya yang pernah hancur, perlahan ia membangun rumah untuk anak yang ingin menghafal Al-Quran, serta segera ia ingin membangun masjid terbesar Eropa. Mungkin karena beberapa sebab di ataslah sosok Ramzan bisa dijadikan panutan rakyat.

Terlibat konflik tak berkesudahan dengan Rusia

Negara yang banyak menghasilkan minyak ini ditaklukkan pada abad ke 19 oleh kekaisaran Rusia. Karena menolak invansi, pemimpin yang berkuasa ketika itu, Imam Syahmili dibunuh ketika berperang, sehingga seluruh wilayah Chechnya dikuasai oleh pemerintahan Rusia. Ketika Uni Soviet runtuh pada 1992, pemimpin Chechnya menggunakan kesempatan tersebut untuk merdeka, namun lagi-lagi ditolak dengan alasan karena Chechnya mayoritas muslim dan bisa menjadi dalang bagi republik lain untuk ikut memisahkan diri.

Chechnya porak poranda [Image source]
Gronzy akhirnya dibombardir habis-habisan hingga luluh lantak tak bersisa, sampai dinobatkan PBB sebagai ‘kota paling hancur di planet ini’. Setelah 15 tahun konflik, pertengahan 2009, Rusia mendeklarasikan kemenangan atas Chechnya dan mengakhiri perang. Sekarang, Chechnya sedang berbenah di bawah pemerintahan Ramzan Kadyrov.

Chechnya sekarang sudah mulai memperbaiki infrastrukturnya perlahan-lahan dan bangkit dari keterpurukan pasca perang. Kehadiran seorang pemimpin yang tegas dan bisa menjadi panutan menjadi penguat tersendiri untuk negara ini. Ya, semoga saja Chechnya selamanya damai dan bisa lepas dari cengkaraman Rusia.

Written by Ayu

Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.

Leave a Reply

Mengenal Tuyul Online, Modus Baru Para Ojol untuk Mengeruk Untung

Sempat Berjaya, 4 Tim Indonesia Berprestasi Ini Namanya Hilang Ditelan Bumi