Indonesia mungkin sering dianggap sebelah mata oleh negara-negara lain. Namun ketika yang disinggung adalah ranah militernya, negara ini berubah menjadi monster yang setiap saat bisa melumat siapa saja. Ya, Indonesia memang sudah sangat terkenal prestasinya di bidang kemiliteran. Terutama lewat lomba-lomba internasional serta latihan-latihan gabungan yang diselenggarakan. Nah, Indonesia sendiri punya beberapa tim elite yang namanya sudah sangat mendunia. Ada Marinir, Kostrad, dan juga Paskhas AU.
Baca Juga : 5 Pasukan Asing yang Pernah Berhadapan dengan TNI
Marinir dan Kostrad mungkin familiar di telinga kita, namun tidak begitu halnya dengan Paskhas AU. Padahal tim elite satu ini juga tak kalah mematikannya dibanding dua saudaranya yang lain. Bahkan bisa dibilang jika Paskhas AU punya kelebihan Marinir dan Kostrad. Ya, para anggota Paskhas AU digembleng untuk tidak jago di udara, tapi juga darat dan laut.
Dalam perjalanannya hingga detik ini Paskhas beberapa kali bikin Indonesia bangga di mata dunia. Tidak hanya memukau pada saat latihan-latihan gabungan, tapi juga ketika menghadapi konflik-konflik. Nah, berikut adalah beberapa cerita kehebatan mereka yang bakal bikin kita rakyat Indonesia bangga.
Angkatan bersenjata Indonesia sudah beberapa kali melakukan latihan gabungan dan sering kali mendapatkan pujian lantaran kecakapan dan pengalamannya. Untuk kesekian kalinya hal tersebut terulang lagi, kali ini lewat latihan gabungan Paskhas bersama para Angkatan Udara China. Latihan gabungan yang kedua untuk dua tim elit ini dilakukan di Henan 2014 lalu.
Latihan gabungan ini hanya berupa hal-hal dasar, mulai beladiri, operasi pembebasan sandera, rappeling, dan simulasi-simulasi. Yang bikin kagum adalah latihan ini dilakukan di musim dingin yang bersalju. Pasukan elite China tentu sudah terbiasa dengan kondisi latihan seperti ini. Namun, siapa sangka Paskhas rupanya tidak terlalu masalah dan nampak bisa mengimbangi keuletan para tentara China tersebut.
Hal ini pun membuat sang Kolonel bernama Zhang Yue Ming terperanjat bukan main. Paskhas yang notabene medan latihannya sangat berbeda bisa mengimbangi sang rekan latihan. Zhang juga mengatakan jika pengalaman Paskhas juga sangat banyak dan patut untuk jadi contoh.
Pelepasan Timor Timur dari Indonesia memang dipenuhi dengan drama yang melibatkan banyak negara. Termasuk PBB dan juga Australia. Bahkan untuk mempercepat lepasnya provinsi ini dari Indonesia, PBB mengirimkan sebanyak 11 ribu pasukan bernama INTERFET. Di saat yang sama Paskhas juga hadir di sana dengan tujuan mengiringi prosesi pelepasan dan juga mengamankan aset negara.
INTERFET sendiri sangat tidak hormat kepada Paskhas. Hal ini tercermin dari perilaku arogan mereka terhadap tim elite Indonesia tersebut. Konflik kedua pasukan ini hampir saja pecah ketika INTERFET yang ketika itu secara sepihak menguasai bandara Komoro dengan memutuskan jaluk komunikasi Paskhas. Padahal ketika itu Marsda Ian Santoso tengah menuju Dili.
Keadaan makin memanas ketika Marsda Ian ditodong senjata oleh INTERFET yang berjaga di bandara. Hal ini pun membuat salah satu Kapten Paskhas bernama Eka berang bukan main. Ia kemudian membawa 15 personil untuk menjemput Marsda Ian. Aksi tegang pun benar-benar terjadi dengan saling todong antara Paskhas dan INTERFET. Kapten Eka pun berteriak memberikan komando untuk berhati-hati dan jangan menyerang.
Baca Juga : 7 Pasukan Militer Paling Mematikan di Seluruh Dunia! Indonesia Masuk Enggak ya?
Saat itu, jika terjadi sedikit gesekan lagi mungkin kedua pasukan ini akan pecah. Namun Kapten Eka kembali berteriak dengan lantang kepada anak buahnya untuk tetap tenang sambil membawa Marsda Ian. Paskhas sendiri kala itu kalah jumlah dengan INTERFET, namun mereka berencana untuk habis-habisan jika mereka melakukan serangan. Untungnya, hal ini tak pernah terjadi. Kejadian itu pun mendapat pujian petinggi militer dan pemerintah Indonesia.
Ambon pernah berubah menjadi medan perang di awal tahun 2001 lalu. Hal tersebut terkait dengan para perusuh yang melakukan aksi anarkisme dengan persenjataan lengkap. Bahkan para perusuh ini menggunakan Hotel Wijaya II sebagai markas komando mereka. Di sini mereka juga kerap melakukan aksi mematikan, salah satunya dengan menggunakan sniper untuk membunuhi pihak-pihak yang berseberangan. Bahkan dikatakan ada juga korban dari sipil yang ditembus kepalanya oleh para perusuh ini.
Untuk mengatasi hal tersebut, kemudian pemerintah menurunkan gabungan pasukan elit mulai Paskhas, Marinir, dan Kopasus untuk mengamankan hotel tersebut. Setelah mendapatkan izin untuk menyerang, para elit ini pun melakukan raid alias sergap dengan kecepatan. Serangan yang dilakukan tiba-tiba ini pun membuat para perusuh gelagapan dan tanpa persiapan.
Meskipun demikian para perusuh melakukan aksi perlawanan yang sengit. Namun berkat ketangkasan dan pengalaman, akhirnya tim elite gabungan ini berhasil masuk hotel dan mulai melakukan penyusuran. Masing-masing ruangan diamankan dan hampir semua provokator ini berhasil ditangkap hidup-hidup. Dalam operasi ini ternyata juga melibatkan anggota TNI dan juga Polri yang diketahui menyuplai persenjataan para perusuh.
Setelah melakukan pertempuran sengit tersebut, hotel Wijaya II berhasil dikuasai dan keadaan sekitar makin kondusif. Selain banyak sekali senapan, pistol dan juga granat, dalam aksi ini juga ditemukan narkoba dan juga beberapa wanita.
Tak hanya konflik dalam negeri, Paskhas juga sering kali dipercaya untuk ikut dalam misi-misi perdamaian di bawah bendera PBB. Setidaknya lima kali pasukan elite kita ini ikut mengamankan berbagai konflik level dunia. Misalnya saja di Vietnam, Yugoslavia, Bosnia, Filipina dan juga Libanon.
Korps baret orange ini pun makin bikin Indonesia bangga. Lantaran kemampuannya yang tak kalah keren dibandingkan dengan kontingen lain. Bahkan di beberapa misi perdamaian seperti Libanon Paskhas yang tergabung dalam kontingen Garuda XXIII bertugas selama hampir setahun. Namun hal ini membuat para pasukan yang terlibat makin bertambah pengalamannya dan membuat Indonesia berani membusungkan dada.
Baca Juga : 5 Jenderal Perang Paling Mematikan Sepanjang Sejarah
Salut untuk Paskhas karena kiprahnya yang telah membuat bangga negeri ini. Nah, satu hal yang perlu diketahui lagi tentang pasukan elit ini adalah Den Bravo. Ini adalah pasukan spesial di bawah bendera Paskhas yang anggotanya adalah orang-orang pilihan. Ya, mereka adalah yang terbaik di Paskhas, sedangkan Paskhas sendiri isinya juga adalah orang-orang terbaik.
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, tengah berbahagia setelah istrinya, Erina Gudono, melahirkan anak…
Musik dan tren sosial terus berkembang di Indonesia, salah satunya adalah fenomena "Sound Horeg" yang…
Kehilangan orang yang kita sayangi itu berat, apalagi kalau kepergiannya tiba-tiba. Seperti yang dialami oleh…